6.] Masalalu dan Salah Paham

40 25 1
                                    

Lanjut yaaa
Happy Reading♥

"CIEEEE...abang sama Kak Sa cieee.." ledek Aleena melihat Damar dan Gendhis kejar- kejaran.

"DAMARRR! Udah ihh sini hpnya...hapus dulu itu! " Gendhis terengah-engah.

"Bodoamat! Leen pulang yok udah siang, kamu belom makan, " ucap Damar.

"Heumm padahal lagi asik main..abang ga seru ihh! " kata gadis kecil itu.

"Aleena...mainnya udah dulu yaa? waktunya makan siang...nanti kalo Aleena ngga makan Aleena sakit gimana hayoo? kan jadi gabisa main bareng Kak Sa lagi, " Gendhis membujuknya.

"Tapi janji kan Kak Sa mau main ke rumah Aleena? " gadis itu mengacungkan jari manisnya.

"Iyaa Kak Sa janji " jari manis mereka mengikat janji.

"Yeyyy..ayok deh kita pulang! " Aleena menggandeng tangan Damar dan Gendhis. Jadilah mereka saling pandang beberapa detik sebelum melangkahkan kaki.

...

"Mau mampir dulu? " tanya Gendhis saat turun dari motor Damar.

"Ngga usah..udah hampir sore, ntar nyokap gua khawatir, " sahut Damar.

"Kak Sa..makasih yaa udah mau nemenin Aleena tadi..senengg deh pokoknyaa... " Aleena tersenyum riang.

"Iyaa sama-sama...lain kali kalo Aleena mau main ke rumah Kak Sa boleh kok, " lagi lagi Gendhis tersenyum manis.

"Oke Kak Sa..Aleena pulang dulu yaa..muaahh! " gadis kecil itu berjinjit dan mencium pipi Gendhis.

"Muwahh..hati-hati dijalan gemoyyy... " Gendhis membalasnya.

"Why? " Gendhis heran melihat Damar yang masih mematung disana.

"Gua? masa cuma Leena yang dikasih, " kata Damar penuh harap.

"Apa? ngaco deh! udah sana pulang! " Gendhis mendorong tubuh tinggi itu, pelan.

"Hm! " singkat Damar dan wushhh ia melajukan motornya hingga melesat jauh dari pandangan Gendhis.

Klunting!

Rendra
Bahagia banget kayanya yang abis jalan.
Btw si kaku itu doi barumu?

Gendhisa Larasati
Bukan urusanmu!
Lagian tau darimana?

Rendra
Dimanapun kapanpun dengan siapapun kamu, aku pasti tau Dishaa♥

Pesan berakhir, Gendhis enggan membalasnya.

"Kok dia bisa tau si? masa iya punya mata-mata, buat apa mantau aku? kurang kerjaan banget, " ucap Gendhis heran.

Baru saja masuk ke dalam rumah, ponselnya berdering lagi. Siapa yang menelpon?

"Halo? " ucap Gendhis

" Haii manis... sore ini aku ke rumahmu yaa " ucap pria disebrang sana.

"Mau ngapain si Gaa? " Yaa itu adalah telepon dari Arga, cowok yang kini tengah dekat dengan Gendhis. Eittetett bukan, proses pendekatan tepatnya.

"Main aja..gaada penolakan titik. See u sugar baby"

Panggilan berakhir.

"Ck! dasar kang maksa! " ucap Gendhis melempar ponselnya ke kasur.

15:05 WIB
Tok! tok! tok!..
"Assalamu'alaikum...." ucap pria dibalik pintu sana.

Ceklek! Gendhis membukakan pintu.
"Wa'alaikumsalam...masuk Gaa..." sambutnya.

PAMIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang