7.] Penyesalan (Rendra )

36 24 4
                                    

"Soal Rania and the gengs tadi, jangan dipikirin ya Ndhiss..kamu ngga kaya apa yang mereka bilang. Aku paham kamu kok, asik ke siapa aja, " ujar Mela menenangkan.

"Iya Mel ngga mau ambil pusing kok akunya hehe, makasih yaa selalu support aku..sayang dehh.... " Gendhis tersenyum lega.

"Ututuuu sayangg...peyukk! " Mela memeluk Gendhis.

"ASTAGHFIRULLAH...Kalian mengotori matakuuuu!! " teriak Alan lebay.

"Apasih Lannn? Orang cuma pelukan sesama teman juga..." sanggah Mela.

"Eh gua juga temen kalian loh, boleh dong gabung? " Alan mengedipkan satu matanya.

"DIHH OGAHH! " teriak Mela dan Gendhis kompak.

"Khusus sesama cewe kali cok! Sini pelukan sama gua aja kalo pengen kaya mereka, " Kendri merentangkan dua tangannya.

"Jijik anjirr apaan si lo! " Alan mendorong tubuh Kendri.

"Kalian ada ada aja deh " Gendhis terkekeh melihat tingkah kedua cowok itu.

"Woii udah! sumpah perut gue kaku gegara nonton lu pada! " Mela memegang perutnya, tak kuasa menahan tawa.

"Woiii! wong edannn! " teriak Kendri.

"Hah? lu ngomong sama siapa cok?! " Alan menoyor kepala Kendri.

"Nohh! " Kendri menunjuk Damar yang sedang berjalan didepan kelasnya.

"Woii jancukk! Sini lo! lewat doang nyapa kaga! Sombong amat temen lama," celetuk Kendri.

"Busettt lumayan populer tuh dia, siapa si Da..Damar? banyak banget ciwi ciwi yang ngefans sama dia, pake pelet kali ya? " Alan menggelengkan kepalanya.

"Mata lo! ya jelas banyak yang suka, udah cakep suka main gitar bisa nyanyi pula, " dan blablabla Kendri menjelaskan dari A-Z maybe.

"Lo manggil gua? " Damar bersandar di ambang pintu.

"Iyee ngab..pa kabar nih? lama banget ga nongkrong bareng, " ucap Kendri menyalami Damar, teman lamanya sewaktu masih SMA.

"Kabar baik, besok lah kita atur jadwal nongkrong lagi, " Damar melirik Gendhis yang sedang fokus menatap ponsel di tempat duduknya, pojok.

"Napa lo? nglirik dia? " Kendri menepuk pundak Damar.

"Hm, "

"Jangan bilang lo suka sama dia?! target gua tuh! Awas aja lo! " Kendri mengepalkan tangannya.

"Cihh! Mana mau dia sama playboy cap badak kaya lo! " Alan memekikkan suaranya.

Sontak Mela sampai melirik mereka. Gendhis? masih terpaku pada layar ponselnya.

"Woii brisikkk! bahas apaan si?! " tanya Mela penuh kecurigaan.

"Liat aja! Gendhis bakal jadi korban gua selanjutnya.." bisik Kendri ditelinga Damar.

"Gila lo! Masih belom tobat juga! " tegas Damar.

"Belom pernah nyoba yang semanis dia bro " ucap Kendri lirih.

"WOI! nyoba apa? apa yang manis? " Alan memekikkan suaranya.

"Gendhis dongggg! " sahut Gendhis yang beralih menatap ketiga cowok di depan kelas itu.

"Tepat sekali sayangg...tunggu yaa..sebentar lagi manismu akan menjadi koleksi rasaku, " Kendri berkata dalam hati.

"PEDE LO! " sentak Damar.

"Dihh kenapa makhluk aneh ini ada di kelas kita si? " Gendhis mendengus kesal.

"Suka suka gua! Emang ini kampus punya nenek moyang lo apa?! " ketus Damar.

"Nyenyenyeeee wleee..." lagi lagi Gendhis menjulurkan lidahnya.

"Gua cabut yaa..nanti kita atur jadwal nongkrong, " Damar berjalan keluar kelas.

"Okesip, " singkat Kendri.

...

"What? keterlaluan! " pekik Ara, ketika melihat kiriman foto dari nomor tak dikenal. Yaa itu foto ketika Bayu dan Gendhis boncengan.

Ana Aranita
Nanti malem kita ketemu di Rumah Makan Mbok Endah yaa mas...

Mas Yoga♥
Okee sayang

...

Rumah Arga
16:10 WIB

"Ndra..kemaren gua kerumah mantan lo, " ucap Arga kepada Rendra, sepupunya yang 3 tahun lebih tua darinya.

"Ngapain? lo suka sama dia? " Rendra menatap Arga penuh selidik.

"Yaiyalah. Siapa sih yang ga bakal kepincut sama gadis manis kaya Gendhis? Lo aja yang goblok!...udah dapet malah disia-siain. Sekarang nyesel kan lo? " ucap Arga tegas.

"Nyesel banget asli. Gua emang bodoh. Aaarrggh!! Bahkan sampe sekarang gua masih ga bisa move on dari Disha..." Yaa dulu nama Disha adalah panggilan sayang Rendra untuk Gendhis.

"Hahaha...udah lah ikhlasin aja buat gua! Lagian sekarang makin banyak yang naksir sama Gendhis, " kata Arga.

"Termasuk si kaku? " Rendra melirik Arga.

"Kaku? Siapa tuh? Baru tau gua, " Arga mendadak serius.

"Gatau namanya si, yang jelas kemaren gua liat Disha abis jalan sama cowok plus anak kecil, " jelasnya.

"Wahh parah...lo mantau?kok bisa tau? " Arga mengerutkan dahinya.

"Lo ngga perlu tau! Yang jelas gua cuma pengen liat Disha bahagia entah dengan siapapun nanti. Dan kalo lo emang serius sayang sama dia...jagain. Jangan sampe lo ngecewain dia, kaya gua, " hemm nampaknya ada yang sedang memberi nasihat sekaligus curhat wkwk.

Huftt..pegel juga euy:v
Besok lagi yaa readers♥
Jangan lupa follow+vote+komen okeii?
Stay with me gaiss
Aku butuh kalian:)

PAMIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang