21.] He is Come Back

22 11 0
                                    

Bismillah dulu sayang♥

_Happy Reading_

Hari ini Gendhis menjalani aktivitasnya seperti biasa, mulai dari kuliah, membantu Simboknya dan mencari kesibukan lainnya.

Universitas Islam Indonesia

"Ceilahh gandengan mulu bang, mau nyebrang kemana si? " ledek Deny yang melihat Damar menggandeng tangan Gendhis.

"Gandengnya jangan ke kampus bro, ke KUA aja sekalian, " celetuk Alan.

"Apalah rinsoku yang jomblo ini hiks, " ucap Andress, makin gaje aja ye.

"Brisik lo! " bentak Damar.

"Andress mau kenalan sama temen Gendhis? " ucapnya.

"Cakep kaga dia? minimal yang ga terlalu di bawah lo lah Ndhiss, " celetuk Deny, nyerobot.

"Yang ditawarin gua woi! Main nyrobot aja lo, kaya emak-emak antree nasgor! " ucap Andress tak terima.

"Buat gua ada ngga Ndhiss? ga perlu cakep deh yang penting setia plus sholehah, " ucap Alan.

"Yang sholehah kaga doyan pacaran cok! Apalagi sama lo, mimpi buruk sih, " Deny menoyor kepala Alan.

"Alan kayanya lebih cocok sama Mela sih, yang satu tomboy...satunya lagi emm... " Gendhis menggantung kalimatnya.

"SOMPLAKK! HAHAHA... " kompak Andress dan Deny.

"Mela? dahlah nyerah gua kalo sampe punya bini model kaya Mak La- "

"Kaya apa?! " Mela tiba-tiba muncul di belakang Alan.

"Busetttt horor nih, perasaan gua ga enak. Ndress cabut yok! " Alan melangkahkan kakinya.

"ALANNNN! MAU KABUR KEMANA LO? " teriak Mela, menarik ujung jaket Alan.

Gendhis hanya terkekeh melihat tingkah teman-temannya. Sementara Damar? hanya menatap mereka datar seperti biasanya.

"Gua jalan duluan, " ucap Damar, menggandeng tangan Gendhis.

"Mau jalan kek, mau terbang kek, bodoamat dahh terserah lu ngab, " ucap Deny.

"Duluan yaa, Mel jangan galak-galak ih kasian Alan. Ups hihi dadaaaaa, " Gendhis melambaikan tangannya.

"Itu tangan Nenggg! Kalo dada mah gini, " Deny memajukan dadanya bergerak ke kanan kiri.

"Woi! lu ngapa si? Gaje bener jadi orang, " Andress mengerutkan dahinya.

"Lo juga gaje kali, dahlah cari makan yok! " ajak Deny.

"Ini monyet satu gimana? " Andress menatap Alan yang masih dicekal Mela.

"Biarin lah, ga baik ikut campur urusan rumah tangga orang...KABORRRRR! " Deny berlari menjauh sebelum kena amukan Mak Lampir (Mela).

"Ampun suhu...gua...LARI AJAAA, " Andress berlari menyusul Deny.

"Bangsatttt! Gua gimana woii elahh, " umpat Alan.

"Kelarin dulu urusan lo sama gue! " bentak Mela, matanya melotot tajam.

...

Damar mengajak Gendhis makan siang di sebuah restoran dekat kampus mereka.

"Silahkan mba mas, mau pesen apa? " ucap pelayan di restoran itu.

"Mau pesen apa? " Damar menunggu jawaban Gendhis.

"Samain aja deh, " sahutnya.

"Oke, spaghetti bolognese dua porsi, jus jeruk dua, sama ice cream rainbownya satu, " ucap Damar kepada pelayan.

"Baik mas, " sahutnya.

15 menit kemudian...

"Silahkan mas..mba, ini pesanannya, " pelayan itu menyodorkan semua pesanan mereka.

"Makasih mba, " ucap Gendhis.

Pelayan itu berlalu, meninggalkan Damar dan Gendhis. Dua sejoli yang diam-diam saling menaruh hati.

"Pelan-pelan makannya, lo kecil-kecil rakus juga ternyata, " Damar menatap Gendhis yang asik melahap makanannya.

"Laper ih, nanti aja ngomelnya, " sahut Gendhis.

"Btw, aku ngga kecil. Cuma ngga bisa gemuk plus kurang tinggi aja, " lanjutnya.

"Ck, kalo pendek mah ngaku aja, dasar jamur! " Damar tersenyum melihat Gendhis yang kesal karena ledekannya.

"Damar suka ice cream? " tanya Gendhis setelah usai melahap habis spaghettinya.

"Ga, gua pesen buat lo. " sahut Damar.

"Aaa Damar baik deh, makasih...tau aja kalo Gendhis suka ice cream hihi, " Gendhis meringis manis.

"Ck, semua cewek mungkin suka ice cream, " ucap Damar.

"Damar punya mantan? atau doi? " ucapan Gendhis berhasil membuat Damar tersedak.

"Uhukk-uhukkk, "

"E-eehh sorry..aku salah nanya ya? " Gendhis mencebikkan bibirnya.

"Gua ga punya mantan, dulu gua ga pernah tertarik deketin cewek, " jawabnya.

"Kenapa? "

"Karena cewek itu ribet, banyak maunya. Manja, tapi setelah kenal lo..gua sadar ga semua cewek sama, lo beda. " ucapnya.

"Helehh sa ae Damar, kalo doi? ada? " Gendhis bertanya lagi.

"Ada, di depan gua. Ga sadar juga lo? "  batinnya.

"Helooo? Damarrrr! "

"Eh, sorry..gua ga konsen tadi, " jawabnya.

"Kenapa? "

"Ngg..gapapa kok, " sahut Damar.

Gendhis menganggukan kepalanya.

"Permisi... " ucap seseorang yang berdiri di samping Damar.

"Yaa? " Gendhis menatap tak percaya saat ia mengalihkan pandangannya ke arah pria yang berdiri di samping Damar.

Kenapa pria itu bisa kebetulan ada di sana. Sedang apa dia? Apa dia mengikuti kemana pun Gendhis pergi? Apa pria itu diam-diam mengintainya?.

"Apa kabar?..Dishaa, " ucap pria itu.

"Siapa? " Damar melirik Gendhis.

Gendhis masih terdiam. Mengapa pria itu muncul lagi? bukankah pria itu sudah berjanji tidak akan mengganggunya lagi?, tapi hari ini...dia kembali.

Hayoloo siapa coba?

Yang kaga vote tega lu yee hiks:(

See u next part gaiss♥

PAMIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang