"Gua mantannya Disha, " ucapnya.
"Oh, gua Damar. Pacarnya Gendhis. " sahut Damar.
"Iyaa pacar, boongan " batin Damar.
"Ohh jadi ini pacar barumu? " Rendra menatap Gendhis.
"Hm, ngapain ke sini? "
"Loh ini kan restoranku, " jawab Rendra.
"Damar, kita pulang yaa...aku udah kenyang, " ucap Gendhis.
"Oke, gua bayar dulu. "
"Kalo makan yang bener, masih aja suka blepotan, " Rendra mengambil tissue dan membersihkan sisa ice cream di sudut bibir Gendhis.
"Kenapa sih Ndra? Kenapa kamu harus dateng lagi? " batinnya.
"Kamu masih sama manisnya kaya Disha yang dulu, yaa walaupun sekarang agak jutek, " ucap Rendra.
Sejenak Gendhis teringat kembali momen saat ia masih bersama Rendra.
Flashback on :
"Rendra, katanya takdir itu di tangan Allah kan? kalo nanti Disha bukan takdirnya Rendra, gimana? " ucapnya.
"Rendra bakal usahain takdir itu, Rendra janji bakal selalu ada buat Disha... " sahut Rendra.
"Tapi... Disha takut, "
"Tenang aja, sejauh apapun aku pergi. Tujuan pulangku cuma kamu, Gendhisa Larasati. " sahutnya.
Flashback off.
Gendhis menatap mata itu, mata Rendra.
"Kenapa kamu harus muncul di sini, di hidupku lagi? " ucap Gendhis.
"Karena Rendra sayang sama Disha, " sahutnya.
"Kalo sayang ngga bakal ngecewain Ndra..kamu ninggalin aku di hari yang harusnya hari paling bahagia itu. Kamu ke mana? " suara Gendhis mulai berat.
"I'm sorry Disha, banyak banget yaa kesalahan Rendra yang bikin Disha kecewa? Rendra dateng cuma mau minta maaf dari Disha kok. Rendra ikhlas, Disha mau sama siapa pun asal dia bisa selalu bikin Disha ketawa bahagia..bukan pura-pura. Rendra udah gagal jadi sandaran Disha, sekarang Disha udah ada yang jagain. Rendra percaya..Damar bisa selalu ada buat Disha. Boleh kan kalo Rendra temenan sama Disha? " ucapnya penuh harap.
"Udah dimaafin, aku pulang dulu. " ucap Gendhis.
"Kalo emang masih ada yang mau dibicarain, duduk dulu. Gua tungguin, " ucap Damar.
"Damar duduk aja sendiri, aku mau pulang, "
Gendhis berlari keluar dari restoran itu, entah ke mana arahnya. Yang jelas ia hanya ingin berlari menjauh dari sana.
Brughh!
"Aww! " pekiknya saat menabrak seseorang di depannya.
"Eh sorry, sorry gua meleng jalannya..lo gapapa kan? Ada yang sakit? " ucap pria itu.
"Ngg..gapapa kok, " Gendhis mendongakkan kepalanya, menatap pria yang berdiri di depannya.
"Ke-Kendri... " lirihnya.
"Yes baby, kenapa nangis? Damar ngapain lo? " ucap Kendri.
"Bukan Damar...permisi, " Gendhis hendak melangkahkan kakinya, namun tertahan oleh Kendri.
"Tunggu! Ikut gua aja yok, " ajaknya.
"Ke mana? " Gendhis menatapnya.
"Ikut aja, lo pasti suka kok, " ucapnya dengan senyum yang susah diartikan.
"Kita bakal bersenang-senang sayang, " batinnya.
"Ayok! " Kendri menarik tangan Gendhis agak kasar.
"Aww, Kendri...maaf tapi aku ngga bisa, " Gendhis mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Kendri.
"HARUS, GAADA PENOLAKAN! " sorot matanya kini semakin horor.
"Ngga! Lepasin! " teriak Gendhis.
Gendhis benar-benar heran dengan sikap Kendri. Mengapa dia jadi kasar? Dulu dia sangat lembut ketika mencoba mendekati Gendhis.
"Lo harus jadi milik gua! Gua mau liat Damar hancur! " bentaknya.
"Ta-tapi..tapi kan kamu temen Damar, kenapa? "
"Gua temenan sama dia? MIMPI! GUA CUMA MAU LIAT DIA HANCUR KARENA LO! GUA TAU DAMAR TAKUT KEHILANGAN LO, " Kendri makin meninggikan suaranya.
Gendhis menggelengkan kepalanya, ia tak menyangka. Kendri penghianat, dia menghianati Damar? Kenapa? Apa alasannya?.
"KENDRI! " teriak Damar yang berjalan mendekat ke arah mereka berdua.
"Damar Putra Ardana...kenapa? Lo liat sekarang, gadis manis kesayangan lo ini...bakal jadi milik gua! " ucap Kendri dengan ekspresi jahatnya.
"Kendri kamu kenapa sih?! " Gendhis menggoyangkan tubuh tinggi itu.
"Lo tanya gua kenapa? Gua kaya gini karena lo Sa! Lo ngga terima cinta gua! dan lo lebih milih sama dia, " bentaknya.
"Tapi cinta ngga bisa dipaksa, Kendri kenapa jadi kaya gini?...hiks hiks, " Gendhis terisak dalam tangisnya.
Damar mendorong tubuh Kendri, membuatnya tersungkur.
"JANGAN COBA-COBA DEKETIN DIA! " Damar melantangkan suaranya.
"Cuihh! Kenapa? Lo takut? Lo takut kehilangan dia kan? Itu tujuan gua..gua mau liat lo hancur! " sahut Kendri.
Damar hendak menghantam Kendri dengan bogemnya, namun aksinya ditahan oleh Gendhis.
"Damarr..udah, jangan! Kendri itu temen Damar, Damar ngga boleh berantem sama Kendri cuma karena masalah kaya gini, " ucap Gendhis.
"Dan asal Kendri tau, Damar sama Gendhis ngga pacaran. Kita cuma pura-pura, biar Ara ngga salah paham. " lanjutnya.
Gendhis berlalu, meninggalkan mereka berdua.
Garing yaa? lagi kehabisan ide nih gaisss..maaf yaa kalo ga seru:(
KAMU SEDANG MEMBACA
PAMIT [END]
Teen Fiction(Revisi) ~FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA~ Gendhisa Larasati namanya, senyum manis bak gula Jawa ciri khasnya. Ia adalah gadis dengan cover ceria yang sedang berusaha mengikhlaskan masa lalunya. Banyak dikelilingi orang-orang humoris membuatnya lupa den...