26.] Selamat Jalan Sa

68 16 123
                                    

Setelah pemakaman tadi, mereka kembali ke rumah masing-masing. Dan malam ini mereka mengadakan acara kumpul bersama, siapapun yang kenal dengan Gendhis boleh hadir di sana. Itu ide Mela dan yang lainnya.

Mereka duduk dalam satu ruangan, sebenarnya mereka juga tidak tahu ini acara apa. Yang jelas Mela hanya ingin melakukan sesuatu yang sudah di amanahkan kepadanya.

"Gaiss, malem ini gue cuma mau nunjukin sebuah video titipan dari Almarhumah Gendhis, gue ngga tau isinya apa. Yang jelas gue nemuin flashdisk plus kertas ini di meja belajarnya. Dan gue mau kalian semua tenang...kita liat bareng-bareng videonya, " ucap Mela, lalu ia memutar video itu.

Dalam video, nampak senyum manis dari perempuan berjilbab itu, perempuan yang duduk bersama kucing oyen kesayangannya.

Hai, aku Gendhisa Larasati
Orang-orang sering memanggilku Gendhis..
Kata Simbok nama Gendhis diambil dari senyumku yang manis bak gula Jawa..
Aku mau nyanyi dikit boleh yaa? Maaf kalo jelek hihi

Tahukah kamu apa yang ku pinta
Di setiap doa sepanjang hariku Tuhan tolong aku tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu Hingga matahari tak terbit lagi Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti...

Ehh btw, makasih kejutannya, aku tau pasti di malam ulang tahunku nanti tepat jam 00:00 WIB kalian bakal gedor-gedor pintu kamarku kan? Untuk ulang tahunku selanjutnya, kalian ngga perlu repot-repot yaa, karena mungkin saat kalian liat video ini...aku udah ngga di sana, maaf kalo selama ini aku punya banyak salah, maaf juga akhir-akhir ini aku menjauh dari kalian semua. Aku ngga mau ada di antara siapapun. Adanya aku hanya akan membuat kalian berdebat, bertengkar, berselisih dan yaa begitulah. Buat Simbok wanita terhebatku..makasih yaa udah jagain Gendhis sampai saat ini, maafin Gendhis karena ngga bisa bahagiain Simbok,...buat sahabat-sahabatku aku sayang kalian, makasih udah mau jadi pelengkap di hidupku. Buat Bapak..maaf yaa kalo Gendhis belum bisa jadi anak baik, semoga Bapak bahagia sama keluarga Bapak yang baru. Dan...buat Damar, i love you too...aku akan selalu mencintai kamu dari sana, setelah ini aku janji ngga akan cengeng lagi hihi.. jangan kangen sama si manis ini yaa..aku nitip jagain Simbok dan Michi oyenku. Maaf yaa..aku pamit sama kalian semua. Aku..ngerasa bentar lagi waktunya pergi. Aku ngga pergi jauh kok. Aku cuma mau menemui kedamaianku di sana... I love you all muaahh.
Jangan nangis dong, aku mau kalian senyum..aku akan selalu baik-baik aja kok. Kalian jaga diri baik-baik juga yaa. Aku sayang kalian....

Saat video itu berakhir mereka sadar, bahwa itu adalah kalimat terpanjang yang Gendhis ucapkan untuk terakhir kalinya. Mereka mengusap air mata masing-masing, mengingat semua hal yang pernah mereka lakukan bersama si manis.

"Gua bakalan kangen sama lo Neng, " ucap Deny.

"Anjirr gua nangis coyy, pinjem baju lo dong Lan buat ngelap nih air mata, mana ingusan lagi hiks, " ucap Andress.

"Masih aja bercanda lo! Gua kepret abis lo! " ucap Alan.

"Ampun suhu, gua cuma butuh tissue gratis kok, " sahutnya.

"Duhh Gusti, kulo mboten kuat nek kados niki, " ucap Joko.
(Translate : "Duhh ya Allah, aku ngga sanggup kalo kaya gini, ")

"My sugar baby..." lirih Arga tersenyum mengingat sosok gadis manis itu.

"Kenapa secepet ini? Bahkan aku belum sempet ngobrol sama kamu, untuk terakhir kalinya. " lanjutnya.

"Pasti berat banget jadi lo ya Sa? Maaf gue gagal ngertiin lo, gue ngga bisa jadi sahabat yang baik buat lo. Bisa-bisanya gue ngga sadar kalo selama ini dibalik keceriaan lo, ada banyak luka yang lo tutupin dari gue...dari kita semua, " ucap Mela, tangisnya pecah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAMIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang