Bab 9

1.8K 196 4
                                    

Preview

Saat sedikit lagi bibir mereka hampir bersentuhan lalu tiba-tiba

BRAK

DUAGHH

"ARGHHHHH SIALAN"

"Apa-apaan kau mencari kesempatan dalam kesempitan hah"

DUAGHH

BRUK

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pond sungguh menyesali mengizinkan Phu pergi ke sana dan ia sangat ingin menghancurkan wajah Billkin yang sangat berani ingin menyentuh aset berharga nya. Tidakkah tau bahwa selama ini Pond selalu menahan ingin mencium bibir Phu.

Bahkan selama mereka pacaran 2 tahun ia baru 1x mencium bibir Phu itupun saat mereka baru resmi menjadi sepasang kekasih. Pond ingin menjaga dan merawat Phu, ia juga tak akan membiarkan kekasihnya polosnya itu ternodai.

Masih teringat jelas saat Pond mengecup bibir Phu, mukanya langsung memerah bahkan sampai ke telinga dan parahnya ia sampai tak berani bertemu dengan Pond selama seminggu. Uh bagaimana bisa Pond tidak bertemu dengan Phu selama seminggu yang membuatnya menjadi sangat gila. Diam-diam Pond meminta kakaknya Phu untuk memotret Phu atau bahkan ia diam-diam datang kerumah Phu walaupun Phu tak pernah tau.

"Oh tuhan apa yang terjadi" tanya Win

"Phu apa kau tak apa? Oh maafkan aku Pond karna begitu teledor menjaga Phu" ucap Mix dengan muka sedihnya langsung menghampiri temannya yang sedang terduduk lemas

"Oh shit" ucap Plapodd

"Udah Pond gila lo ye mau ngebunuh si Billkin disini" balas Siwat

Pawat dengan cekatan memisahkan Pond dengan Billkin ia tak bisa menjamin keselamatan Billkin jika sudah di tangan Pond, melihat Billkin saja sudah membuat Pawat ngilu bagaimana bisa Pond mengajar seniornya itu.

"Oh astaga Kin" ucap Bright lalu segera mengangkat Billkin dengan susah payah karena Billkin sudah terlalu banyak minum di tambah dengan pukulan Pond yang tak main-main.

"Yak kau bahkan tak bisa menjaga Phu dengan baik, huh tak apa sebaiknya kalian pulang saja. Biar Phu pulang denganku dah Oh kalian pulanglah bersama mereka. Tenang mereka tak akan melakukan apa-apa" ucap Pond

"Hey ku kira kita akan pulang pagi kawan" balas Perth

"Kau ajak teman-teman Phu pulang, dan aku akan membawa Phu pulang. Jangan di apa-apakan dan ingat langsung pulang" ucap Pond pada Perth

Setelah membuat kekacauan di toilet, mereka semua langsung pulang dan saat ini Phu sedang berada di gendongan Pond. Phu akan menjadi sangat rewel jika mabuk dan ia juga akan mengatakan semua nya dengan jujur.

"Ah Ka Pond maafkan aku" racau Phu

"Iya"

"Oh astaga kenapa aku melayang"

"Tidak mau berada di punggungku"

"Oh sepertinya aku akan muntah huek"

"Ai shiaa, tahan lah sebentar" setelah itu Pond segera menurunkan Phu agar ia bisa muntah

"Ah aku sangat mual" keluh Phu

"Ya karna kau terlalu banyak minum"

"Tidak... aku tidak minum... aku hanya minum sedikitttt sajaaa"

"Terserah kau saja"

Setelah itu mereka langsung masuk kedalam mobil dan segera pulang karna hari sudah semakin larut. Terlihatnya Phu sedang tidur dengan nyaman dan jangan lupakan wajah nya yang semakin imut.

Sesampainya di Condo

Dengan cepat Pond membuka baju Phu dengan pelan tapi pasti, agar tak mengganggu tidur Phu.
Ia tak kuasa menahan gejolak yang terus meronta-ronta saat melihat tubuh polos Phu tapi ia harus kuat, ia tak mau memanfaatkan keadaan Phu yang sedang mabuk.
Pond bahkan menyeka seluruh tangan, kaki, dan muka Phu dengan handuk hangat.
Phu yang sama sekali tidak menolak bahkan saat handuk basah yang terasa hangat berada di kulit nya.
Hingga ia pun memakaikan piyama Phu.

Melihat bibir Phu yang pink alami menggoda sekali untuk di cicip terbuka sedikit, pipi yang memerah karena terlalu banyak minum, dan juga kulitnya yang terasa sangat halus seakan-akan sangat minta untuk di berikan tanda kepemilikan. Namun, Pond berusaha untuk tidak kalah dengan nafsunya, oh tidak bahkan sejak pertama tadi membuka baju Phu little Pond juga berdiri dengan gagahnya.

"Ka Pond kenapa tak pernah menciumku dibibir. Uh aku sangat ingin tapi aku malu" ucapan Phi yang tiba-tiba semakin membuat Pond semakin gila.

"Apa aku sudah gendut hiks Ayah Bunda apa ka Pond tidak mencintaiku lagi" lagi-lagi  Phu mengingau

Pond di kejutkan lagi dengan Phu yang tiba-tiba bangun dan langsung memegang kedua pipi Pond dan di majukannya bibirnya untuk mencium bibi Pond.

"Aku menginginkannya ka" ucap Phu sebelum mengecup bibir Pond

Cup

Cup

"Phu... jangan salahkan aku jika bibirmu bengkak besok dan juga maafkan aku yang tak bisa menahan nya lebih lama lagi. Kuhadap kau tak marah padaku" balas Pond

"Eunghhh"

"Aku akan pelan-pelan sayang"

"Ka Pond"

"Jangan berisik sayang"

TBC
Vote dan Komen

SWEETHEART : PONDPHUWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang