Bab 12

1.8K 169 1
                                    

YEAY HARI INI DOUBLE UP😅😅

Sebelumnya aku bakalan kasih tau, mungkin aku ga akan se cepat biasanya buat up huhu maaf aku lagi ga enak badan ditambah aku juga lagi uas tp aku usahain buat bakalan cepet up.
.
.
.
.
.
.
.
Phu POV

Setelah tadi mendengarkan cerita dari Ka Pond, aku merasa malu, uh aku beneran malu. Bagaimana bisa aku menjadi sangat binal seperti itu, tadinya aku tak percaya tapi aku tau Ka Pond tak mungkin membohongi ku.

Di satu sisi aku menyesali perbuatan ku karna sudah mengiyakan ajakan senior ku, di satu sisi aku bangga dengan Ka Pond karna ia tak melakukan macam-macam padaku. Mungkin awalnya aku sedikit marah karena ia meninggalkan bekas di leherku tapi nyatanya lenyap setelah mendengar penjelasan darinya.

Aku tau pasti ia sangat tersiksa, aku paham betul rasanya harus menuntaskan sendiri, walaupun aku jarang melakukannya. Bahkan dalam 1 minggu aku tak yakin apa aku akan melakukannya. Bagaimana aku tidak semakin menyayanginya, dia baik dan sangat peduli kepadaku. Terkadang aku lupa bahwa aku mempunyainya, terkadang aku tidak bersyukur bisa mendapatkan cinta dari ka Pond. Namun, sekarang aku sangat sadar bahwa orang beruntung di dunia ini karna bisa memiliki ka Pond.

Kring
Kring

Oh itu bunyi nada dering hp ku, ku lihat ka Pond berbicara padaku

"Siapa?"

"Ka Duean"
"Angkatlah siapa tau penting"

Bip

"Halo kak"

[Hei anak nakal, kenapa ga pulang? Katanya mau pulang?]

"Ah iya aku lupa hehehe"

[Pulanglah sekarang, Bunda mencari anak kesayangannya]

"Aihhh ahahaha baiklah aku akan pulang"

[Bawa juga kekasihmu itu, ku yakin Ayah pasti akan menanyakannya]

"Iya nanti aku ajak Ka Pond"

[Baiklah, hati-hati dijalan. Jangan ngebut ingat. Ohiya bawakan aku makanan ya! Jangan kau beli minuman soda atau Bunda akan membunuhmu bocah]

Payah sekali kakak ku ini, bagaimana ia tau bahwa aku akan membeli minuman soda ahahahaha

"Baiklah baiklah tuan Duean yang terhormat. Apakah kau membawa Ka Meen?"

[Tidak, dia sedang sibuk mengurusi pasien-pasiennya. Sudahlah nanti pulsa ku habis]

"Yak bahkan kau menelponku menggunakan Line sialan" aku begitu kesal mendengar dia berbicara seakan-akan menelponku akan membuatnya kehabisan pulsa

"Kenapa Phu?" Tanya Ka Pond

"Bunda menyuruh kita pulang ka"

"Bunda? Oh ayo bersiap-siaplah. Bawa saja seperlunya. Tak usah bagus-bagus aku tak ingin pacarku di goda lelaki lain" ucap Ka Pond dengan santai

"Oh bagaimana bisa aku digoda lelaki lain kalau aku sudah punya kamu, ditambah kau membuat ini ka" balasku sambil menunjuk tanda kemerahan yang berada di leherku

"Baguslah kau sudah paham sekarang, dan jangan memakai turtle neck"

"Yak bagaimana bisa? Kamu mau ngeliat aku di marahi Ayah Bunda karna ini"

"Gapapa, nanti aku yang tanggung jawab"

"Aih terserah"

"Dih ngambek" balasnya sambil mencubit pipiku

"Engga. Siapa yang ngambek"

"Tuh buktinya marah. Udah ah jangan marah lagi" ucapnya sambil menyunyel pipiku

SWEETHEART : PONDPHUWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang