Bab 16

1.2K 125 15
                                    

Setelah hari dimana Billkin mentraktir Phuwin, mereka menjadi dekat bahkan sangat dekat untuk sekedar Senior dan Junior. Bahkan Pond pun menyadari berubahnya sikap Phu yang biasanya acuh tak acuh terhadap senior kini ia menjadi pribadi yang hangat dan peduli.

Pond semakin erat memegang Phu, ia tak ingin kehilangan Phu apapun yang terjadi, Pond selalu mengalah sampai saat ini namun ia memiliki keyakinan bahwa Billkin memiliki maksud dan tujuan tertentu. Ia sangat yakin, mengingat bagaimana polos nya dan baiknya kekasihnya itu.

Kadang Pond menemukan Billkin dan Phu di perpustakaan untuk belajar bersama, Billkin yang memberikan catatannya hanya untuk Phu pelajari, atau Billkin yang datang sambil membawa ice cream kesukaan Phu. Tentu saja Pond marah merasa tersaingi akan kehadiran Billkin disisinya, namun tak ada yang tau hati seseorang bukan. Begitupun Pond, Phu, dan Billkin.

PHU POV

Entah kenapa aku merasa jika Ka Pond semakin lama semakin posesif terhadapku, semakin lama aku merasa semakin tak bisa bergerak bebas. Oh tentu saja ini bukan gaya ka Pond.

Dulu, walaupun Ka Pond sangat posesif kepadaku namun sekarang ia bahkan seperti hantu yang terus mengikutiku kemana-mana, membuatku terkadang merasa jengah tapi aku merasa itu cara ia menujukkan kasih sayangnya terhadapku.

Sudah 1 bulan semenjak ka Billkin mentraktirku es krim kini kita menjadi dekat. Aku mengganggap kedekatan kita hanya sebagai Senior dan Junior saja. Sungguh aku tak memiliki getaran apapun saat bersamanya berbeda dengan ku saat bersama Ka Pond. Ku rasa itu tak akan berubah.

Oh lihatlah sekarang Ka Pond sedang tertidur di sampingku, aku yakin dia lelah karna ia seharian ada kelas dan kini ia menungguku untuk belajar di perpustakaan. Padahal ia begitu membenci perpustakaan aku pun heran mengapa ia bisa menjadi sangat pintar walau ia tak suka belajar, sedangkan aku harus belajar mati-matian agar mendapatkan nilai sempurna.

Ka Pond sangat sempurna, entah bagaimana Tuhan menciptakannya. Intinya aku sangat menyayanginya sekarang, besok, dan selamanya.

"Ka bangun yuk, ayo pulang. Udah sore nih aku udah selesai"ucap ku sambil menggoyangkan pelan lengannya

"Bentar lagi, aku masih ngantuk" aku dapat melihat bulu mata yang lentik, hidung yang sangat mancung, dan juga bibir yang sedikit tebal tanpa adanya bulu kumis atau apapun.

"Ka ini udah jam 5 sore loh, yuk pulang nanti lagi deh tidurnya. Kalo udh pulang boleh tidur sepuasnya" ucapku lagi sambil mengelus pelan rambut kasarnya

"Hmmm yaudah ayo" ucapnya sambil mengucek matanya pelan

"Ka.. kan udah aku bilang, matanya jangan di kucek nanti merah" balasku sambil mengelus matanya pelan

"Iya bu dokter"

"Aku masih laki-laki btw ka"

"Yaudah pak dokter cantik hehehehe"

Oh lihatlah ia selalu menggodaku, tapi aku selalu saja memerah setiap ia menggodaku. Aku seperti tak terbiasa tapi terbiasa ah bagaimana  ya.

Sesampainya kami di Condo, aku menyuruh Ka Pond untuk berganti pakaian, lalu menyuruhnya untuk tidur, karna aku tau ia masih sangat mengantuk. Lalu, aku mandi, menaruh pakaian kami di mesin cuci lalu menggilingnya, dan setelahnya aku akan memasak seadanya untuk makan malam kami berdua.

Kini aku sudah terbiasa dengan perilaku ka Pond di condo, terbiasa untuk membuat masakan sederhana, bahkan mencuci piring ataupun mencuci pakaian. Jika Ka Pond tau ia tak akan membiarkan ku melakukan semuanya, ia mau aku diam dan ia yang akan mengerjakannya tapi aku begitu keras kepala.

Tak lama aku mendengar notif hp ku, yang ku yakin ada telepon masuk

"Oh halo ka, ada apa"

[Ah ini kamu lupa buku catatanmu ada padaku]

SWEETHEART : PONDPHUWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang