Siang hari, tepatnya pada waktu pulang sekolah Gulf pulang kerumah jalan kaki, Gulf tampak lemas mungkin karena tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena ia sudah terlambat. Ditengah perjalanan tiba-tiba Gulf terjatuh. Ya, Gulf pingsan.
Mew Pov*
"Cukup!! ini bukan pertama kali kau melakukan ini, sekarang keluar dari ruangan ini, biarkan saya yang mengurus semuanya. " Tegas Mew kepada karyawannya yang hampir membuat perusahaannya bangkrut.
"Ck! bos sialan!!" ucap karyawan itu, karyawan itu bernama Art Pakpoom Juanchainat.
2 jam kemudian, Mew pulang, berniat untuk istirahat.
Ditengah perjalanan pulang Mew melihat Gulf tergeletak di pinggir jalan dengan cepat Mew meminggirkan mobilnya dan berhenti, Mew turun dan segera menggendong Gulf bridal style lalu membawanya kerdalam mobil. Mew melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, entahlah ada rasa khawatir dan sesak di dalam hatinya, padahal Mew sama sekali tidak mengenal bocah itu. Sesampainya dirumah Mew, Mew membaringkan Gulf dikasurnya dan menyelimuti tubuh mungil Gulf, Mew merasa kasihan kepada bocah itu melihat wajahnya yang pucat, tubuhnya yang lemas. Setelah beberapa menit kemudian Gulf terbangun, ia mengucek pelan matanya.
"Dimana aku?" tanya Gulf dalam hatinya sambil melihat sekeliling kamar, Gulf memutuskan untuk keluar kamar itu.
Setelah itu Mew melihat bocah itu mengelilingi rumah mewahnya dengan tatapan bingung.
"Oh, sudah bangun kau rupanya, kemarilah" ucap Mew
"Mm, siapa kau??" tanya Gulf takut
"Aku Mew, kemarilah dan ku ceritakan semuanya" ucap Mew dengan pandangannya yang masih terfokus pada televisi. Gulf menurut, ia duduk di sofa sebelah Mew.
Mew terbingung kenapa bocah SMA ini tergeletak di pinggir jalan dan tak ada satupun orang yang menolongnya bahkan orang tuanya tidak menjemputnya (?)
"Hei, mengapa kau pulang sendirian dimana orang tuamu?" tanya Mew yang membuat mata Gulf berkaca-kaca, Mew sedikit panik dan bingung kenapa bocah ini malah menangis.
"Jelaskan padaku." ucap Mew lembut sambil menatap Gulf khawatir, yang ditatap hanya menahan dirinya yang gemetaran dan mencoba menahan tangisannya
"Cepat jelaskan." ucap Mew yang sedikit membesarkan suaranya.
" B-baiklah, aku sudah hidup sendiri sejak umurku 10 tahun kedua orang tuaku meninggalkanku sendiri" jelas Gulf sambil menunduk tak berani menatap Mew, Mew yang mendengar langsung terpaku dengan jelasan Gulf, Mew sangat merasa kasihan kepada bocah ini. Akhirnya Mew memutuskan untuk mengurus bocah ini untuk sementara waktu.
"Baik, jika kau tinggal dirumahku selama beberapa waktu, bagaimana??" Gulf yang mendengar itupun langsung senang dan sedikit tidak enak harus tinggal disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GEMASSS 😫💘
Haii guyss
nunggu yya,hahaha sabar nee, ku usahain bisa lanjutin tiap hari 1 chapter. Makasiii udah mau baca, support terus yy 🙄💘 Janlup vote,comment hohohoo <3