<3

1K 73 1
                                    

Happy reading . . .
maaf kalo kurang menarik

Malam hari tepatnya pada jam 21.32 Mew bangun, dan melihat Gulf masih tidur dan Mew tidak mau menganggu Gulf, Mew membaringkan Gulf dan menjadikan pahanya bantal Gulf, Mew mendapat pesan dari karyawannya.

"Selamat malam Pak Mew saya gigie, boleh saya kerumah anda? ada sesuatu yang ingin saya sampaikan"

"ya boleh saja, jangan lama-lama"

"baik pak"

Setelah 20 menit Gigie sampai di rumah Mew dengan tampilan yang menggunakan make up, memakai gaun pendek, memakai sepatu hak tinggi berwarna merah.

"Permisi pak Suppasit"

"masuklah tidak dikunci"

Gigie membuka pintu depan Mew, dan masuk, gigie duduk disebelah Mew.

"Begini pak saya tidak mengerti untuk laporan yang ini, boleh dijelaskan sedikit?"

"bukannya kau yang mengusulkan system ini??"

Mew berbicara dan sama sekali tidak menatap Gigie

"bukan begitu pak, saya tidak mengerti penghitungannya"

"hm bahkan kau pernah menjadi tutor karyawan lain dalam perhitungan seperti ini"

"gimana ya pak... ya jelaskan saja saya memang kadang pelupa"

Mew belum sempat menjawab Gulf sudah datang dengan meloncat-loncat.

"phi miu dia siapa?"

"karyawanku"

"mau ngapain hum?"

"ntah."

"aku hanya meminta penjelasan hehe"

"ko gulf liatin daritadi kaya deket mulu sama phi miu mau minta penjelasan atau perhatian??"

jawab gulf dengan santai sambil menatap Gigie kesal.

"ah bukan begitu"

"sudahlah semuanya ini laporan kau yang mengusulkan bagaimana bisa kau tidak mengerti"

"emm pak ngomong-ngomong dia siapa ya?? kenapa seperti cemburu saya dekat dengan anda"

"tak perlu tau"

Gulf duduk di samping Mew dan menggandeng tangan Mew lalu bersandar di bahu Mew.

"hey kau siapa, berani beraninya dekat' dengan bosku"

"dih situ juga siapa?"

"aku calon istri dia" Gigie menunjuk Mew.

"apa maksudmu?" Mew lagi-lagi sama sekali tidak menatap Gigie dan menjawab dengan santai.

"semenjak ada dia anda sering tidak masuk kantor, saya ingin berbincang dengan anda"

"tapi saya tidak."

Gulf menahan tawanya, Gulf menatap Gigie yang menahan malu.

"kok pipinya merah phi, malu yya!"

"mungkin"

"kau diam saja bocah! aku hanya ingin mengobrol dengan Pak Mew kenapa ada kau muncul tiba-tiba mengganggu saja hh."

"wajar dong gulf deket-deket phi miu setiap hari aja gitu"

"ohh namamu gulf?? sangat jelek!"

Mew kaget dengan respon Gigie, Mew menatap Gigie tajam.

"apa? bisa diulangi??"

Story MG  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang