FETH •30

1.4K 133 60
                                    

Hai para teman gaib ku:)

Nungguin cerita ini gak?

Ada yang mau di tanyain gak?...

Sumpah nih ye, aku baru bangun tidur. Eh udah rame aje

Spam emot buat aku donk!

Tandain kalo ada typo biar bisa eca benerin!

Jangan lupa!
• vote dulu
• follow akun ini
• follow ig ecaaananta
• follow ig rebelxeca

Spam "next"!!

SELAMAT MEMBACA ULANG ❤️🤗


"Gua ga tau mas jo harus ngapain, kasian frislly. Dia lagi hamil otomatis lebih sensitif!. Gua balik ke kamar!" Tian kembali meninggalkan jordi.


❤👈

Frislly tersadar dari pingsannya.  Ia mulai menyesuaikan cahaya di sekitar nya. Namun tak ada siapapun di sampingnya padahal kini waktu telah menunjukan tengah malah.

Tak lama ternyata pintu kamar mandi terbuka, terlihat sosok pria keluar dari sana dengan celana selutut, tanpa baju, handuk di bahunya oh jangan lupakan dengan rambutnya yang masih basah.

"Kamu udah sadar?"pertanyaan yang sangat bodoh memang. Frislly tak menggubris pernyataan tak berfaedah itu. Baginya.

"Ciss jangan diemin aku gini donk. Kasih aku kesempatan buat bicara, okey?"pintanya. Frislly masih tak menghiraukan kalimat kalimat yang terucap dari mulut jordi. Ia memilih diam lalu menarik selimutnya dan kembali memejamkan matanya.

Jordi yang melihat perilaku frislly pun memilih mungkam, bukannya untuk menyerah melainkan mencari waktu yang pas untuk menceritakan kejadian sebenarnya.

Azek, bijak ga tuh-)

Namun apalah daya si bumil, ia merasa tak nyaman, dan risih seperti ada yang kurang. Ia bergerak kesana kemari. Dan kini memilih untuk membelakangi jordi.

Mungkin si debay mau di elus sama papa nya. Demi apapun sekarang kondisi frislly sangat tak nyaman. Ia kini ingin sekali ada yang mengelus perut nya, tapi kalau bilang gengsi bukan?...

Sayang nanti dulu ya, mama lagi ngambek sama papa. Bantu mama sebentar yak-batin nya sambil mengelus perut nya, dengan ke adaan yang masih menutup matanya.

Jordi pun merasakan ada yang mengganjal dari frislly, Frislly yang uring uringan kesana kemari. Saat ia melihat tangan frislly yang sedang mengelus perutnya ia pun berinisiatif untuk melakukannya juga,

Ia membaringkan badannya di samping tubuh frislly, tepatnya fi belakang. Jordi menaruh tangannya di perut frislly sambil mengusap perut istri nya itu. Merasa tak ada penolakkan jordi pun memeluk frislly sambil mengusap usap perut istrinya.

Frislly awalnya ingin menolak, tapi?nyaman. Itu yang iya rasakan, dan itu yang ia ingin kan. Dan dia kini memilih untuk dia dan tidak bergerak sedikitpun.

San kini mereka berdua telah menyelam ke dunia mimpinya masing masing.

...

FROM ENEMIES TO HUSBAND |End|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang