"Jadi menurutmu ini bukan suruhan dari ayah?"
Joshua memfokuskan tatapannya ke layar projektor yang tengah menampilkan beberapa gambar di layar putih berbahan kain tersebut. Saka mengganti slide foto selanjutnya, menunjukkan foto mereka bertiga saat bermain siang tadi.
"Jika ini suruhan pak Presiden, saya tidak akan mungkin ikut terjepret seperti ini. Juga, mereka tidak akan mengikuti karena saya sudah memberikan komando untuk tidak mengikuti tuan muda lagi untuk beberapa hari kedepan. Sesuai dengan kesepakatan yang sudah kita buat beberapa hari lalu" Jelas Saka
Joshua semakin penasaran siapa dalang dibalik ini. ia kemudian mengambil ponselnya di atas meja dan menghubungi seseorang. Nomor itu di samarkan dengan nama X agar Saka tidak mengetahui lebih lanjut. Bagaimanapun Joshua belum terlalu percaya pada laki-laki itu.
"Coba periksa email yang baru saya kirim. Kalau sudah mendapatkan hasilnya, segera hubungi saya, secepatnya"
Setelah itu sambungan telepon terputus, Joshua kembali meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali menatap kelayar projector. Ia memetik-metik kukunya beberapa kali sambil berpikir, siapa orang yang tengah mengincarnya saat ini kecuali sang ayah.
"Ini"
Saka meletakkan alat perekam berbentuk pena berwarna cokelat diatas meja dan tidak lupa memutar isi dari rekaman tersebut.
"Siapa kau?"
"ooohh ohhhh kameraku!" Terdengar suara laki-laki, ia terdengar panik.
"Siapa yang menyuruhmu memfoto orang sembarangan!"
"ss...ssaya"
"Jawab!"
"i...iitu!"
"katakan!"
"saya tidak tau siapa. Saya hanya mendapat pekerjaan sampingan. S...saya tidak pernah bertemu dengan orang yang memberikan pekerjaan ini secara langsung. Kami hanya berkontak melalui email."
"jangan bohong!"
"s...ssaya tidak bohong."
"mana alamat emailnya!"
"i...ttu..."
"cepat berikan!"
"s...saya selalu mendapat perintah untuk menghapus alamat email setelah selesai berkontak. Saya tidak tau alamat email itu, sungguh, saya tidak bohong!"
"jadi bagaimana caramu memberikan hasil pekerjaanmu?"
"O..oorang itu akan menghubungi saya lebih dahulu, setelah itu saya baru memmmberrinya hasil"
"Dia orang yang mengawasi kita saat di studio dan rumah makan. Dia seorang fotografer amatiran yang bekerja di sebuah rumah studio kecil di daerah cikarang. Dia tidak akan mungkin jauh-jauh kemari hanya untuk mengambil foto-foto ini. Pasti dia juga sedang mencari sebuah informasi" jelas Saka setelah rekaman itu berhenti berputar.
"aissh siapa dalang dari semua ini...?" geram Joshua
Kehidupannya menjadi lebih sibuk lagi setelah ia kembali ke Indonesia. Selain mengurusi bisnisnya yang terebunyi itu, Joshua harus mengikuti aturan yang ayahnya buat, sekarang ditambah lagi mencari siapa orang yang sedang mengincarnya itu.
"Jangan sampai hal ini sampai ketelinga ayah. Jika dia tau, aku tidak segan menghajarmu. Kau tau, aku tidak akan pernah main-main dengan ucapanku. Jika aku sudah berbicara menggunakan kata 'KAU' itu artinya aku tidak sedang main-main. Ingat, nyawa keluargamu berada di tanganku" ujar Joshua

KAMU SEDANG MEMBACA
Hey J! || J°S 📌
FanfictionSikap berontak itu berubah saat ia bertemu seseorang yang bisa mewarnai harinya ... *** Joshua seorang putra orang nomor 1 di Indonesia, namun identitasnya di sembunyikan. Entah untuk apa. Joshua hidup dengan caranya, namun ia di panggil kembali da...