Chapter - 27

61 19 16
                                    

"Kalia..."

Luna memperhatikan Kalia yang sedang bernyanyi di atas panggung. Nampak sedikit gugup tapi itu semua tertutup dengan performanya yang teramat bagus. Luna menikmati musik dan suara emas itu. bibirnya mengukir sebuah senyum, seperti benar-benar kenal dengan sosok itu. Luna tidak memalingkan atensinya barang sedetikpun dari Kalia.

"Gimana Kak Josh gak sayang sama dia. Dia cantik, suaranya bagus, ramah, sopan, ahh tidak ada celah untuk tidak menyukainya." Luna bermonolog sendiri. matanya masih tidak lekang dari Kalia, ia menyukai gadis itu saat pertama kali bertemu.

Senyum Luna semakin mengembang saat musik berhenti dan penampilan Kalia berakhir. Ia bertepuk tangan dengan sangat meriah, sungguh ia suka dengan penampilan barusan.

Nampak Kalia yang turun dari atas panggung. Luna buru-buru berlari mengerjarnya dan memberinya sebotol air minum. Kalia menerima itu dengan senang hati lalu meneguknya. Kini rasa gugupnya hilang seketika, helaan napas lega bisa ia hembuskan sekarang.

"Makasih, hyuu lega rasanya udah selesai tampil" ujar Kalia dengan suara yang masih bergetar. Ia masih gugup, tapi tidak seperti tadi.

"Keren banget sumpah" Luna mengacungkan dua buah jempolnya pada Kalia...

"Makasih" Kalia tertawa pelan, belum mengenal lebih jauh. Tapi kenapa rasanya sangat nyaman, seperti bertemu dengan teman lama.

"Saya permisi kesana sebentar ya..." pamit Luna

Kalia mengangguk mengerti. Ia melihat Luna berjalan menghampiri teman-temannya yang tengah bersiap untuk tampil. Sementara dirinya pergi dari belakang panggung menuju area luar untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya. Didalam terasa sumpek, padahal dirinya sudah selesai tampil.

Diluar terlihat cukup ramai, sepasang kaki Kalia terus berjalan menyusuri keramaian. Sampai langkahnya terhenti seketika melihat presensi orang itu.

"K..kkak Shua" bibirnya bergumam pelan...

Langkah didepan sana semakin besar dan mendekat. Tubuh Kalia sontak membeku tak bisa bergerak. Atensinya terkunci hanya untuk pria itu. ia tidak bisa melangkah walau ia ingin, kakinya tertahan dan seperti tertancap di atas tanah.

Tubuh mungil itu tertarik dan dengan cepat menabrak dada kokoh itu. rengkuhan itu sungguh membuat jantung Kalia berdebar sangat cepat.

"Kamu gak bakalan bisa kabur lagi sekarang!"

Tubuh Kalia melemas seketika, bulir bening itu turun begitu saja tanpa di suruh. Tangannya melemas, ia bahkan tidak bisa membalas pelukan hangat itu dengan kedua tangannya.

"Jangan pergi...aku gak tau bakal bertindak sejauh apa jika kamu terus-terusan bersikap seperti ini."


Hening, suasana hening menyelimuti mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening, suasana hening menyelimuti mereka. Kalia dengan pikirannya sendiri dan Joshua dengan pikirannya sendiri. beberapa kali Kalia menyedot minumannya hingga setengah gelas tersisa. Ia tidak berani mengangkat kepalanya hanya untuk sekedar menarik napas lebih banyak.

Hey J! || J°S 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang