Chapter - 4

103 24 29
                                    


"Ahh, teman lama ternyata"

Itu adalah tanggapan yang Kalia berikan, tidak terdengar tulus karena ia berbicara sambil menghabiskan ciki yang ada di tangannya. Sementara suasana canggung menyelimuti Raka dan Joshua. Keduanya sepertinya sedang di landa konflik batin masing-masing, sedangkan Kalia tidak peka dengan situasi itu dan dengan sangat asiknya memakan makanannya.

"Lo gak peka bat jadi orang ya markonah. Pergi kek, mereka berdua mau ngobrol itu"

Kalia sontak mendongak dan mendapati Mika sedang mengomelinya, Kalia memutar bola matanya malas "Berisik banget kodok!" kesal Kalia

"Heh!"

"gak gelud gak hidup kalian berdua ya" Pasrah Raka

"Dia yang mulai duluan" sebal Kalia

"Gak peka, dasar wanita" Mika berlari menuju kamarnya dan meninggalkan Kalia dengan perasaan murka yang hampir memuncak, untung dirumahnya ada tamu kalau tidak mungkin Mika sudah menemui ajalnya hari ini juga.

"sabar aku ya gusti" Kalia mengelus dadanya perlahan, menarik napas lalu membuangnya sembarang.

        KLING

"Yes!"

Kalia sontak tersentak saat melihat notifikasi baru yang masuk ke ponselnya. secepat kilat dia berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Lagi-lagi, Raka hanya bisa menghela napas pelan dan banyak-banyak baca doa.

"Gimana kabar lo?" tanya Raka

"Ya seperti yang lo liat" balas Joshua singkat

"Gak terasa 7 tahun gue gak liat lo" Raka tersenyum canggung

Raut wajah Joshua berubah menjadi datar "hmm" dia hanya berdeham pelan.

Saat Raka hendak membuka suara getar ponsel malah membungkamnya. Joshua meminta izin pada Raka untuk menjawab teleponnya dan Raka mengizinkan. Joshua tidak mengatakan apapun saat menjawab panggilannya. Setelah berhasil mendengar apa yang dia perluka ia mematikan sambungan telepon itu segera.

"Bang adek keluar bentar ya"

Kalia lagi-lagi lewat seperti iklan. Ia berlari kecil melewati Raka dan Joshua.

"Abang baru pulang lo, masak mau pergi..?" kecewa Raka

"Maaf, udah terlanjur janji sama Nathan sama Thaya juga. Maaf bang, adek balik sebelum maghrib ya" katanya kemudian

Raka tidak bisa melarang adiknya itu untuk pergi "yaudah, jangan capek-capek" Raka mengingatkan.

"Wokey"

Kalia keluar dari rumahnya. langkahnya terhenti saat melihat pria bersetelan serba hitam di depan pagar rumahnya. Dahi gadis itu mengerut, walau terasa aneh ia mencoba bertanya "Cari siapa ya?"

Pria yang di tanya itu menoleh kearah belakang Kalia. Seseorang baru saja keluar dari tempat tinggal gadis itu, Joshua.

"Ahh, cari kak Shua ternyata" gumamnya pelan, orang itu masih bisa mendengar dengan baik, ekspresinya sedikit terkejut. Baru juga kehilangan jejak sebentar.

"Pergi dulu kak" pamit Kalia, terlanjur karena ada Joshua, setidaknya ia harus pamit.

Gadis itu kemudian melajulan motornya dan meninggalkan kawasan rumah tanpa mendengar balasan dari Joshua. Pria itu memandang punggung gadis itu sampai tidak terlihat lagi.

"Mobil saya...?" tanya Joshua

"Sudah saya bawa pulang." seru sang ajudan, Saka.

Hey J! || J°S 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang