Tarik ulur pt. 01

1.9K 129 4
                                    

Jae

↳ dapet

↳ kelas udah selesai?
10.30

goks|
udh, kntn|
10.32

↳ paan si, titip tejus
read

"Lis, sekalian tejus satu!"

Teriak si cantik dari kursi di ujung pada temannya yang hendak memesan makan. Rose tak bisa mengelak kalau kantin fakultas adalah tempat ternyaman sepanjang sejarah hidupnya. Ac alami, wifi gratis, dan pastinya sepi karena biasanya para mahasiwa memilih untuk makan di kantin jurusan. Teman yang dipanggil 'Lis' tadi kembali dengan membawa satu nampan besar dan mendudukkan dirinya di samping Rose.

"cuk, dua porsi batagor buat lo doang?", kejut Rose karena temannya itu sedang memindahkan isi piring batagor pertama ke piring yang lain untuk dijadikan satu.

Rose mengambil gelas tejus dari nampan Lisa, "mau?", tanya Lisa acuh.

Rose mengedikkan bahunya, "gendut lo makan batagor pagi-pagi"

"semok yang ada!", kesal Lisa karena setiap ia memesan banyak makanan pasti Rose selalu menyangkut perihal kenaikan berat badan.

"Jepri jadi kesini?", tanya Lisa dengan bibir penuh saus kacang.

Rose menarik tissue dihadapannya, "bibir lo kaya abis kena tai, iya jadi"

Lisa mengambil tissue dari tangan Rose, mengelap bibirnya hingga selai kacang itu tandas, "chat Sehun ngga ya?"

"ngapain? mau spain without the s lagi? Buang jauh-jauh tu mantan bejat"

Lisa menyenggol lengan Rose, "gitu-gitu dia ganteng Rose, mantan gue yang paling good looking"

Rose merebut garpu yang Lisa genggam lalu menusukannya pada salah satu potongan batagor paling besar, "mamam noh bad attitude". Pasalnya mantan Lisa bernama depan Sehun itu sungguh bukan manusia, kata Rose Sehun masuk dalam spesies simpanse pantat merah.

"mmh mbuah! babi lo Rose", Lisa muring karena batagor tadi dipaksa masuk ke mulutnya yang masih menguyah.

"mending jadi babi daripada disakitin mulu sama simpanse", Rose menanggapi Lisa dengan santai.

Bersahabat sedari SMA tidak membuat Rose maupun Lisa semakin dewasa. Justru karena pertemanan yang dijalin begitu lama, keduanya semakin berani menunjukkan sifat masing-masing. Seperti sekarang contohnya, bisa kalian lihat betapa kekanakannya dua anak manusia ini?

"lo tuh ya Lis, udah tau Sehun gobloknya nggak ketulungan masih aja dipikirin. Kalo gini caranya sia-sia usaha gue sama Mbak Jen kemaren ngelabrak dia. Mending lo sama si Ten temennya Jae, udah bae, pinter, punya usaha, makmur lo hid—"

Brak!

"anjing!"

"Jepri asu!"

Keduanya menatap tak bersahabat pada laki-laki berjaket hitam yang tengah tersenyum lebar didepan mereka.

"nih, buku lo", tangan laki-laki itu terulur untuk menyerahkan dua buku besar ke hadapan Rose.

Rose tampak enggan menerima, mukanya masih masam. Rose juga menyerahkan sesuatu pada laki-laki itu, segelas tejus, "nggak usah pake nggebrak meja juga bisa kali", sinisnya pada sosok yang hanya memamerkan suara tawanya.

Tarik ulur ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang