Tarik ulur pt. 06

469 79 1
                                    

Rose mengetuk layar ponselnya pelan. Memperhatikan Lisa yang tengah heboh bercerita mengenai Sehun, cecunguk itu mengajak Lisa untuk bertemu. Entah atas dasar apa Lisa memutus urat malunya, menggerakkan tangan kesana-kemari agar Rose mengerti apa yang ia ceritakan, kita menyebutnya dengan gesture.

Padahal kelas sedang ramai karena akan ada dosen baru yang mengajar. Ya walaupun mereka duduk di pojok, aku juga akan merasa malu kalau temanku bergerak bak butiran styrofoam terbawa angin.

"terus kan ya, gue ngga tau anjir kalo dia nelpon. Pas banget Mak gue lagi duduk sama gue Rose, ter—"

Lisa berhenti, yang tadinya menggebu langsung mengerucut. Rose hanya memandangnya tanpa ada ketertarikan.

"—rus gue males soalnya dari tadi gue monolog ngga di tanggepin", lalu kembali duduk di samping Rose karena ia tadi berdiri untuk mengekspresikan rasa terkejutnya.

Rose menghela napas panjang, ia memperhatikan Lisa bercerita, hanya sedikit malas untuk memberikan timbal balik, "ya maaf", itu yang keluar dari bibir Rose, lalu menumpukan dagu pada telapak tangan.

"lo kenapa? masih dapet? ada masalah? berantem sama Jepri?"

Rose memang sering bercerita pada Lisa kalau hubungan pertemanannya dengan Jaehyun sedang tidak baik-baik saja. Lisa yang duduk di samping Rose masih setia memincingkan mata, "kenapa si elah? ngga seru lo"

Rose mendesis, "tertekan gue Lis"

"ya kenapa gue tanya? uang bulanan masih belum turun?"

Lisa ada benarnya juga, selain karena Jaehyun, uang bulanan juga ikut berpartisipasi dalam membuat mood seorang Roseanne gulung tikar.

"salah satunya", jawab Rose.

Lisa melambaikan tangannya ke arah laki-laki yang terduduk di meja pojok depan, "Kiming! dosen masuk jam berapa?!"

Merasa terpanggil, laki-laki itu menengok jam yang terlilit di pergelangan tangan kanannya, "30 menit lagi!", balas Kiming, si penanggung jawab mata kuliah dosen baru.

Lisa kembali fokus pada Rose, "lo punya waktu 30 menit buat cerita"

"hm? enaknya gue mulai dari mana?"

"kan lo yang punya masalah anjir", Lisa berdecak kesal.

Rose mendesah pelan, "gue bingung ceritanya mau gimana"

"ck, dari awal, dari apa yang bikin lo kepikiran"

Rose nampak berpikir, lalu mendesah lagi, "ah nggajadi cerita deh"

"anjing lo"

Bertepatan dengan si sosok dosen baru yang ternyata lebih awal masuk kelas.

***

"ketuk, engga, ketuk, engga, ketuk- engga"

Rose menghela napas, jarinya sudah habis dengan keputusan akhir 'engga' yang berarti dia tidak perlu mengetuk pintu. Rose ragu, namun akhirnya sang tangan terulur untuk mendorong gagang pintu.

cklek

"spada?"

Rose masuk perlahan tanpa menutup pintu. Rumah besar keluarga Donghae terlihat sepi. Mungkin sedang sibuk dengan urusan masing-masing, pikirnya. Tadi setelah selesai kuliah Yoona membuat beberapa cupcake dalam rangka merayakan keseratus koran yang berhasil Yoona beli tahun ini, dan mentitah Rose untuk memberikannya kepada tetangga, yang ini salah satunya.

Tarik ulur ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang