Tarik ulur pt. 02

794 105 2
                                    

"Jae suruh kemari Rose"

"ngapain?"

"mau Bunda kasih cupang"

Rose mengernyit heran, tunggu, dengan alasan apa si Bunda ingin memberikan cupang kepada laki-laki yang tidak ditemuinya sejak kejadian rembes dua hari lalu?. Bukan menghindar, memang secara kebetulan tidak ada waktu dan kepentingan untuk bertemu. Rose tahu Jaehyun sibuk dengan kegiatan praktek yang mengharuskannya pulang telat, jadi ya walaupun bertetangga tetap tidak ada kejadian papasan dua hari ini.

Perihal utang belum juga Rose bayar sampai sekarang. Kemarin sudah kubilang bukan kalau ujungnya akan dilupakan. Rose kembali memakan semangka dengan nyaman karena hari ini ia tidak ada kelas. Memperhatikan Bundanya mengurus ikan di kolam adalah hal paling relax selain buang air besar di pagi hari.

"sana", ujar Bunda Rose yang tengah membuang lumut kolam ke tanah. Jadi kalau kalian ingin membayangkan, posisi Bunda Rose masuk ke dalam kolam yang airnya terkuras setengah.

Rose membuat gerakan yang menunjukkan kata 'apa?'

"panggil ke sini si Jaehyun"

"Mark aja noh, Rose udah pw duduk sini", tolak Rose lalu menyamankan duduknya di atas gazebo belakang rumah.

"Marknya lagi tanding ML"

"Rose juga lagi makan semangka", Rose menjawab santai seolah tak terjadi apa-apa.

Bunda Rose menaikkan kaki kanannya ke atas tanah, sudah bersiap dengan jaring kecil berisi lumut lembek dan lumpur.

"panggil ayo"

Rose mendengus, baru saja ingin menurunkan kaki untuk memakai sendal, netranya sudah difokuskan oleh orang yang sedari tadi dicari Bundanya. Ya, Jaehyun keluar dari pintu belakang rumah Rose sambil membawa serumpun rambutan.

"loh Jae, baru aja mau Rose susulin", ucap Bunda Rose dengan senyum indah merekah. Rose mendecih, sebahagia itukah Ibunya melihat kedatangan Jaehyun. Jika dipikir, Jaehyun adalah tipe menantu idaman Bunda Rose. Sering kali Rose mendengarkan curhatan Bundanya kalo Jaehyun itu menantuable.

Jaehyun mendekat ke arah kolam, "dibersihin lagi, Bun?"

Bunda Rose mengangguk, "kotor banget ini Jae"

"wajar sih soalnya outdoor begitu kolamnya", tanggap Jaehyun pada ucapan Bunda Rose.

"oiya ada titipan dari Om Yuta buat Bunda", lanjut Jaehyun lalu menunjukkan rambutan yang ia bawa. Jika kalian bertanya seberapa dekat keluarga Jaehyun dan Rose, jawabannya adalah lekat seperti antar besan. Lihat saja panggilan keduanya.

"om kamu yang dari Semarang itu?", Bunda Rose menanggapi dengan semangat. Namun belum menerima si rambutan karena tangannya yang berlapis sarung karet itu dipenuhi lumpur becek.

Jaehyun mengangguk, "tadi mau Jae taro meja dapur, ternyata penuh sama loyang"

"iya itu tadi Bunda coba bikin bolu aneka rasa, ke gazebo dulu sana sama Rose", merasa namanya disebut, Rose langsung mengalihkan pandangan dan kembali fokus pada semangka yang tinggal setengah mangkuk itu. Jaehyun tertawa pelan, menghampiri Rose yang nampak sibuk berpura-pura tidak peduli. Rose hanya sedikit kesal karena kehadirannya baru diakuisisi sekarang.

"kelas kosong?", tanya Jaehyun begitu duduk disamping Rose dan meletakkan rambutannya.

Rose mengangguk pelan, enggan berbicara karena mulutnya penuh dengan semangka.

"kemaren ngga ngampus?", Jaehyun kembali membangun topik untuk membuat Rose berbicara.

"ngampus lah", jawab Rose lalu menatap Jaehyun nyalang.

Tarik ulur ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang