Ruang tamu milik keluarga terpandang di komplek blok c terdengar riuh. Jika ditilik ada yang menonton podcast close the door, ada pula yang tengah sibuk mengerjakan makalah ekonomi. Rumah siapa lagi kalau bukan nona muda Rosseane Damara Thana. Siang ini Rose kedatangan tiga tamu, lebih tepatnya mengajak ketiga orang itu untuk singgah di rumahnya.
"Rose wifi lo lemot banget!", ujar Lisa frustasi karena tengah streaming drama lokal melalui Us-tv, aplikasi yang sedang tenar-tenarnya, kalian pasti tahulah.
Rose menatap Lisa nyalang, "ngana pikir nonton begituan ngga ngabisin data banyak? lo nggak liat gue juga lagi ngerjain makalah? Mbak Jen sama Mbak Jis yang lagi nonton om dedi, Mark sama Jeno yang main ps di atas, dikira ni wifi ultimate buat lo doang apa"
Baik Lisa, Jennie, dan Jisoo saling melempar pandang. Siang ini sepertinya emosi Rose memasuki masa pendidihan. Jisoo— selaku sesepuh dan kakak tingkat yang baik mendekati sofa tempat duduk Rose, tak lupa membawa segelas air dingin dari atas meja.
"minum dulu minum", ujar Jisoo menyerahkan gelas air dingin dan langsung diterima Rose dengan senang hati, ia memang butuh pasukan oksigen, otaknya mengepul.
Jennie, Jisoo, Rose, dan Lisa sudah berteman sejak hari pertama ospek jurusan dimana saat itu Jennie dan Jisoo menjadi pemandu acara. Entah takdir atau kebetulan, Jennie ternyata menjabat sebagai kekasih kakaknya, sehingga mereka tampak lebih dekat jika dibandingkan dengan Jisoo.
Tapi Rose memiliki porsi sendiri untuk kakak tingkat yang saat ini memperhatikan dirinya dengan sendu. Pribadi Jisoo yang keibuan membuat Rose merasa nyaman menumpahkan segala resah, terkecuali perihal Jaehyun, entah mengapa Rose enggan berbicara.
"ini beneran ngga inget apa Mbak masuk ke materi apa?", Rose merengek di depan Jisoo, bibirnya tertekuk ke bawah. Sudah sejak semalam Rose mencicil membuat makalah, namun tak kunjung selesai dikarenakan otaknya sendiri. Apalagi saat kelas tadi ia sudah ditagih oleh dosen.
Jennie menghentikan aktifitas menonton om dedi, lalu ikut menghambur bersama Rose dan Jisoo. Saat ini posisinya Rose duduk di atas sofa, sedangkan Jisoo dan Jennie duduk di lantai. Lisa tetap duduk di ujung karena pada dasarnya ia dan Rose menduduki sofa yang sama.
"Lis? ini dibantu Rosenya buat makalah", ujar Jennie pada Lisa, masih ingat bukan kalau Rose dan Lisa satu kelas?
Lisa tiba-tiba menyengir, "kalo Rose aja belum masa Lisa udah"
Jennie dan Jisoo menghembuskan napas secara bersamaan, "kita bisa bantunya cuma sampe bab empat tadi Rose, selebihnya itu sks baru", Jisoo melemahkan suaranya.
Rose sudah ingin menangis, kalau tahu akan begini harusnya ia gapyear saja, mengistirahatkan otak sejenak sembari mengikuti kursus-kursus yang mungkin akan ia geluti dikemudian hari.
Lisa yang tadi berada diujung mulai memindahkan pantat mendekati Rose, "Jepri coba, biasanya kan tugas lo sama gue dibantu Jepri"
Lisa benar
Tapi Rose malu!
Ia malu meminta bantuan setelah pernyataannya tempo hari. Malu mengingat fakta bahwa ia menerima lamaran Jaehyun, meski belum resmi. Terlebih akhir-akhir ini Jaehyun disibukkan dengan praktek, perempuan Thana itu tak mau mengganggu tunangannya.
— tunangannya
Rose masih memasang wajah nelangsa, "masa minta tolong Jaehyun mulu", tuturnya lesu.
Lisa mendecak, "ya gimana, kalo kaya gini terus ngga kelar-kelar dong"
Jennie membenarkan ucapan Lisa, "iya deh Rose, samperin aja Jaehyun, barang lima langkah doang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarik ulur ; jaerosé
Fanfiction❝Ini kapan kawinnya? lama lama gue melar lo tarik ulur mulu❞- Jaehyun cc. august 2021 -ˏ͛⑅ #42 in Jaerose 290921