"calon saya Mas"
Pupil Rose bergetar pelan, merapalkan doa agar laki-laki bernama Kuncoro segera enyah. Kuncoro membulatkan matanya, apalagi Jaehyun, rasanya ia ingin gantung diri ditangkai pohon tomat.
Jaehyun menatap Rose tidak percaya, senyumnya tertahan oleh bibir yang tertekuk ke dalam. Bisakah Jaehyun berkata kalau sekarang ia diakui? ribuan kunang-kunang menabrak jatungnya. Jaehyun masih di atas awang dan kenyataan, namun dilain sisi percaya dirinya mulai tumbuh.
Jaehyun turun dari motor dan berdiri di samping Rose, merasa harus menyelamatkan sang pujaan hati. Kuncoro yang awalnya terkejut pun bersuara, "dia, beneran calon kamu Rose?", mimik wajahnya sudah nampak netral.
Rose meringis, mengangguk ragu-ragu. "iya saya calonnya, kenapa Mas?", tanya Jaehyun menantang dengan menekan panggilan Mas.
Kuncoro meneliti seluruh tubuh Jaehyun, dari atas sampai bawah, mungkin sudah hobinya menilai orang seperti ini. Jaehyun yang ditatap begitupun sedikit gelagapan, takut kalau penampilannya diremehkan.
eh, kan tadi sudah diakui, kenapa sekarang harus takut!
"s-saya tau saya cakep, liatnya nggak usah begitu juga kali", Jaehyun membangun kepercayaan dirinya lagi.
Kuncoro terkekeh, "calon tukang ojek maksud kamu?"
kurang ajar!
Tangan Jaehyun secara otomatis merangkul pundak Rose erat, menatap Kuncoro sengit, "enak aja, calon suami lah!"
Rose merasa risih dirangkul Jaehyun seperti itu, tangannya mencoba melepas rangkulan Jaehyun sambil beberapa kali tersenyum canggung ke arah Kuncoro. Jaehyun semakin mengeratkan rangkulannya, membuat Rose akhirnya mendengus pasrah.
Rose bertanya-tanya, apakah si dosen baru ini menaruh hati padanya?
"picisan, yaudah Rose, kamu suka coklat atau bunga mawar?", tanya Kuncoro, agaknya si pemilik marga wongso ini tidak peduli dengan pernyataan Jaehyun.
Jaehyun tambah naik pitam, "Mas gimana sih, masa nyrempet calon di depan pawangnya langsung"
Mendengar kata pawang Rose menjadi bergidik geli.
"saya tanya sama Rose kok kamu yang sewot", protes Kuncoro. Rose semakin pusing saja dibuatnya.
"ya saya kan calon suaminya, wajar lah kalo risih liat Mas begini ke calon saya", terang Jaehyun masih dengan nada emosi dan menantang. Emosi yang nampak dibuat-buat, kalian tahu bukan cara membayangkannya?
tiring tutut tiring tutut
Kuncoro merogoh saku celana, mengeluarkan ponsel yang ternyata bergetar. Ia tak menjawab panggilan, malah menatap Rose dan Jaehyun bergantian.
"coklat atau mawar?", Kuncoro bertanya lagi. Nadanya cukup tergesa, mungkin efek dari panggilan yang ia dapat.
Rose bingung, pertanyaan macam apa ini, "s-saya sih coklat Mas"
Jaehyun mendelik, bisa-bisanya Rose menjawab saat situasi sedang seperti ini. Kuncoro yang merasa ditanggapi pun tersenyum cerah, "siap, besok saya bawain ya kalo ngajar kelas kamu"
"duluan ya Rose, udah dicari dekan", final Kuncoro sambil memperlihatkan panggilan diponselnya, lalu pergi dari hadapan Rose dan Jaehyun sembari mengangkat telepon yang tadi sempat ia tunda.
Jaehyun mengepalkan tangan kanannya, menatap kepergian Kuncoro dengan sengit, ia meninjukkan kepalan tangannya tadi kepada angin, seolah melampiaskan kalau dia sedang emosi.
"sok asik banget Kuncoro mleyot babi anjing orang utan!", serapah Jaehyun masih menatap Kuncoro yang sudah jauh.
Rose mengernyit, sadar kalau ia masih dirangkul. Segera saja Rose menggeliyat untuk melepaskan tangan kiri Jaehyun dari pundaknya, "apasih rangkul-rangkul!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarik ulur ; jaerosé
Fanfiction❝Ini kapan kawinnya? lama lama gue melar lo tarik ulur mulu❞- Jaehyun cc. august 2021 -ˏ͛⑅ #42 in Jaerose 290921