Eight

4.1K 404 16
                                    

🌟 WARNING TYPO BERTEBARAN 🌟

Jangan Lupa Vote💞

🌻

Beby dan ketiga temannya tengah asik duduk di gazebo. Terlihat Luna dan Kila yang asik bergosip, Dina yang memilih mencatat salinan buku fisikanya dan dia yang lebih memilih membaca novelnya.

Sekarang jam Istrihat namun mereka enggan berdesakan di kantin. Lagipula mereka juga tidak lapar, jadi mereka lebih memilih nongkrong di gazebo dekat pohon rindang. Adem katanya.

" Udah makan?"

Beby mendongak, matanya menatap Jeno yang berkeringat karena habis bermain basket. Lelaki itu terlihat sedikit berantakan, seragam atasnya yang sudah tidak ia pakai dan menyisahkan kaos hitamnya yang sedikit basah.

" Udah," jawab beby, gadis itu memang sudah makan tadi di kelas.

Jeno merogoh sakunya lalu mengeluarkan sekotak susu coklat , memberikannya kepada Beby yang langsung di terima dengan senang hati.

Gadis itu menyeruput Susunya sambil melanjutkan kembali aktifitasnya. Mengabaikan Jeno yang mulai ikut duduk di sisinya, lelaki itu melingkarkan tanganya pada perut Beby. Menyandarkan kepalanya di bahu gadis itu. Menghirup dalam-dalam aroma strawberi yang menjadi favoritnya.

Cup

Beby mendelik menatap Jeno yang malah terlihat santai seolah tidak melakukan apa-apa. Barusan lelaki itu dengan tidak tau tempat mengecup lehernya begitu saja. Ia menatap sekitar lalu menghela napas tenang ketika melihat teman-temannya yang masih asik mengobrol dengan ketiga teman Jeno.

"Minta banget di tendang," ucapnya menahan kesal.

Jeno hanya diam, tangannya meraih pelan tangan Beby dari bawah Meja lalu mengelusnya pelan. Lelaki itu menunduk mencium punggung tangan Beby sekilas.

Sedangkan Beby diam-diam menggeram , ia menahan gejolak dari dalam perutnya yang terasa menggelitik. Gadis itu sudah tidak bisa fokus lagi membaca novelnya. Dengan kesal ia menutup bukunya dan membantingnya ke meja sampai menimbulkan bunyi gaduh.

Semuanya sontak menatapnya heran.

" Kenapa lo?," Tanya Kila.

Beby menggeleng gadis itu bangkit dari duduknya, membuat Jeno yang bersandar di bahunya hampir terjungkal jika tidak dengan segera berpegangan pada meja.

" Beb, kenapa sih?!" Ucap Jeno membuat Beby menatapnya tajam.

Gadis itu meraih novelnya lalu berjalan pergi meninggalkan gazebo. Dengan wajah memerah ia memasuki toilet dan bersembunyi di salah satu bilik yang kosong.

" Sialan, jantung gue gak mau santai banget." Umpatnya sambil menyentuh dadanya yang bergemuruh hebat.

Tindakan Jeno membuat ia kehilangan akal.

°•°•°•°

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Namun Beby baru bisa meninggalkan sekolahnya sekarang, gadis itu tampak berjalan santai .

Ia pulang terlambat karena ada urusan dengan Junet ketua osis SMA Neo, katanya ia ingin Beby ikut berpartisipasi dalam salah satu pameran lukis. Jadi selain suka membaca novel Beby memang suka melukis tapi dia belum sampai di tahap untuk seserius itu.

My Bad Senior [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang