🌟WARNING TYPO BERTEBARAN🌟
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa
•••
"APAAN LEPASIN GAK?!" Cindy berseru keras berusaha melepaskan tangan Beby yang menahan lenganya.
Beby tetap bungkam dan mendorong badan Cindy untuk terus berjalan. Keduanya tampak menjadi bahan tontonan oleh murid yang kebetulan berada di koridor.
Seragam Beby yang berantakan dan kotor membuatnya terlihat menyedihkan. Namun ia tak peduli.
"Beby" seru Luna. Gadis itu datang bersama dengan Dina dan Kila yang berlari di belakangnya.
"Ya ampun ini kenapa?" Kila terlihat panik melihat keadaan Beby.
Jeno dan Geo yang baru saja datang dan melihat kondisi Beby tampak di buat terkejut. Keduanya lantas memisahkan Beby dan Cindy, memang di banding Beby kondisi Cindy terlihat baik-baik saja.
Beby menunjuk Cindy dengan muka memerah, " Dia yang kunciin gue di gudang,"
"Dih punya bukti gak lo?!" Cindy bergerak maju menantang membuat amarah Beby yang sudah memuncak itu semakin marah.
Beby menatap Cindy tajam, gadis itu mati-matian menahan amarahnya. Ia tidak ingin berakhir dengan amarahnya yang tak terkontrol.
" Jeno jangan percaya dia, aku dari tadi di kelas doang tanya aja ke mereka" Ujar Cindy dengan menunjuk kedua temannya.
Jeno hanya diam menatap Cindy tidak berniat sama sekali meladeni gadis itu, di pikirannya sekarang membawa Beby menjauh. Di depan sana kedua teman Cindy terlihat mengangguk mengiyakan ucapan Cindy. Sontak Beby yang melihatnya di buat menggeram marah dengan kesal ia mendorong Cindy hingga gadis itu tersungkur.
"SIALAN, GUE UDAH BILANG LO SALAH PILIH LAWAN" Seru Beby penuh amarah.
Gadis itu jongkok menatap Cindy yang meringis perih. " Kalo lo gak suka sama gue ya hadepin gue, jangan pake cara kotor"
Cindy menggeram marah gadis itu hendak menampar Beby namun dengan Cepat tangannya di cekal Oleh Geo.
Lelaki itu menatap tajam mata Cindy membuat nyalinya menciut seketika.
"Jangan kasar sama temen gue," desisnya.Beby menyeringai menatap wajah pucat Cindy, ia hendak bergerak untuk mendekat namun Jeno menahan lengan Beby . "Udah," ujarnya pelan.
Jeno mengelus pelan lengan Beby, membuat amarah Beby sedikit mereda.
" Kalian tolong beresin ya, " Ujar Jeno kepada Geo dan ketiga teman Beby yang langsung di balas anggukan kompak mereka.
Selanjutnya dengan tenang ia membawa Beby menjauhi kericuhan itu . Menarik lengan Beby untuk masuk kedalam ruang UKS, saat tiba lelaki itu meminta Beby untuk duduk di atas ranjang UKS.
Jeno tampak diam saja namun tangannya dengan pelan meraih beberapa tissue basah yang ia temukan di kotak p3k. Jeno meraih tangan Beby mengelap telapak tangan hingga lengan gadis itu.
Beby memperhatikan segala bentuk tindakan Jeno terhadapnya. Ia tidak bisa menampik jika hatinya menghangat mendapat perlakuan sederhana seperti ini dari Jeno.
Diam-diam Beby merutuki dirinya sendiri yang sampai detik ini belum memberi kepastian kepada Jeno. Entahlah ia masih ragu.
"Mana yang sakit?" Beby mendongak menatap Jeno yang juga menatapnya dengan tatapan teduh.
Sial Beby bisa merasakan bahwa pipinya terasa panas. Dengan cepat ia melengos menatap ke arah lain, membuat Jeno mengernyit bingung.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Senior [Slow Up]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] °°° [15+] Liliana Beby Pristina, Gadis mungil primadona Kelas XI IPA 3. Sifatnya yang sedikit introvert itu membuatnya terlihat misterius, jika teman sekelasnya akan berbondong-bondong menuju kantin saat bel istirahat maka i...