Twenty One

1.5K 200 5
                                    

🌟 WARNING TYPO BERTEBARAN 🌟

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa💙

•.•.•

Beby terkekeh pelan kala Yovie dengan heboh menyambutnya, " KECE BANGET ADEK GUE SINII" Serunya.

Lelaki itu memeluk erat tubuh mungil Beby dan menggoyangkan pelukannya kekanan dan kekiri seperti anak kecil.

"dodol lepasin anak orang kehabisan napas itu," desis Putra.

Benar saja Beby seketika meraup udara dengan rakus ketika Yovie melepaskan pelukannya, " Kak yovie semangat amat" ujarnya dengan napas tersendat.

"sorry udah lama ga liat lo balapan," Kekeh Yovie.

Jeno terkekeh dengan gemas ia menepuk pelan puncak kepala gadisnya itu, " congrast babe, you did well today" ucapnya.

"hadiahnya mana?" Beby mengulurkan tangannya di hadapan Jeno.

Bukannya menjawab lelaki itu malah menarik Beby kedalam pelukannya, "nanti ya," bisiknya.

"Hai,"

" oh hai, Beb ini lawan lo tadi," ujar Rendy kepada Beby. "dia Gale, Gale ini Beby"

Gale terkekeh pelan, "udah kenal kok, ya Beb?"

Beby mendengus malas ia hanya membalas ucapan Gale dengan anggukan singkat. gadis itu sudah bertekad untuk tidak lagi membiarkan lelaki itu mengacaukan moodnya seperti kemarin-kemarin.

"Babe laper, makan yuk?" Ajak Beby kepada Jeno.

Gadis itu bahkan sudah tidak menatap Gale lagi, ia mengabaikan lelaki itu. "kalian gamau makan?" tanyanya kepada yang lain.

Yovie dengan semangat mengangguk cepat lantas menarik Rendy dan putra dengan segera. tanpa sadar mereka meninggalkan Gale yang terdiam menatap mereka.

•.•.•

"Aduh gatau ah gamasuk," seru Kila melempar bulpoinnya dengan kesal.

Sudah sejam lamanya ia membaca barisan angka dan huruf di bukunya namun ia tidak juga paham, bahkan Beby yang berulang kali memberi taunya saja sudah angkat tangan.

Mata Beby terpejam sekilas berusaha meredam amarahnya, ia bahkan lebih kesal dari pada kila yang sedari tadi sudah bolak-balik ia jelaskan rumus soal itu tapi tidak paham-paham.

"istirahat dulu," ujar Beby akhirnya.

Luna menghela napasnya lega, gadis itu langsung berlari ke arah kasur dengan bed cover berwarna biru laut dan merebahkan dirinya di sana.

"mau pesen makan ga? " tanya Dina. Gadis itu duduk di dekat Luna yang berbaring.

"Mau." Seru Luna dengan semangat.

Kila mengusap perutnya dengan lemas, "laper banget gua anjir,"

Beby berdecak malas, "makan aja semangat, belajar baru sejam doang udah pusing." cibirnya.

Tadi siang mereka sepakat untuk belajar bersama di rumah Beby saat pulang sekolah. tapi nyatanya baru sejam mereka berkutat dengan barisan angka dan huruf sudah mengeluh pusing.

Beby bahkan harus bersabar ketika menjelaskan soal Fisika itu kepada Kila dan Luna yang berakhir selalu tidak paham.

"wei wei untuk kalangan kita berdua ini urusan fisika emang bisa bikin mual seketika beb." Ujar Kila tak terima. gadis itu ikut merebahkan diri di samping Luna.

Luna melotot sebal, "berdua siapa maksud lo?!" serunya.

"lo lah siapa lagi? yang bego di sini cuma kita berdua say," ucap Kila.

"anjing lo" umpat Luna.

Dina dan Beby terkekeh pelan menatap kedua temannya yang bercekcok.

"udah-udah, kaian mau makan apaan? biar gue sama Dina yang beli keluar," Ujar Beby menengahi.

•.•.•

"Mang nasi gorengnya 4 ya," Seru Beby.

Gadis itu lantas mengambil tempat duduk di sebelah Dina yang sudah dahulu duduk.

"terus Gimana?" Tanya Dina.

Beby mendengus, "Gue gatau, intinya gue pengen ngejauh dari Gale." ujarnya.

Tadi saat di jalan Beby menceritakan semuanya mulai dari kembalinya Gale hingga balapan kemarin. Gale merupakan lelaki dari masa lalu Beby yang mendadak kembali dan mulai mengganggu kehidupannya.

"mau lo ngejauh pun kalo masalahnya ga selesai itu percuma Beb,"

Beby mengangguk pelan, "gue tau, tapi gue ga merasa ga ada masalah yang harus di selesaiin, kita udah bener-bener selesai Din,"

Memang benar apa yang di ucapkan Beby urusan dia dan Gale memang sudah benar-benar selesai di masa lalu, mereka sudah tidak ada hubungan apapun itu. namun entah mengapa Beby merasa kedatangan Gale kembali di kehidupannya itu bukanlah hal yang baik.

Perpisahan yang dulu terjadi di antara keduanya pun tidak dengan cara yang baik, Beby sudah cukup terluka di masa lalunya. ia tidak ingin kembali mengingatnya lagi, baginya masa itu sudah cukup.

Sekarang ia sudah punya Jeno yang lebih menyayanginya dan memperlakukannya dengan baik.

"Beb, apapun nantinya yang terjadi gue harap lo bisa hadapin itu, jangan pernah takut ya" ucap Dina.

Dina cukup prihatin menatap sahabatnya itu, baginya Gale memang cukup membuat Beby terpuruk. Namun ia juga merasa bersyukur kala melihat bagaimana Jeno yang tiba-tiba datang dan mengembalikan Beby yang dulu ia kenal. gadis yang ceria dan ramah.

Lelaki itu bahkan berhasil meruntuhkan tembok yang Beby bangun karena merasa takut akan sebuah hubungan. Jeno berhasil membantu Beby untuk keluar dari masa terpuruknya jadi Dina tidak ingin kedatangan Gale membuat sahabatnya itu kembali terluka. ia tidak akan membiarkan itu terjadi.

•.•.•

Haiii

finally update😻

jangan lupa tinggalkan jejak kawann💗

spam next yuu

spam next yuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bad Senior [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang