Seven

4.2K 401 8
                                    

🌟 WARNING TYPO BERTEBARAN 🌟

Sebelum baca jangan lupa vote 💞

•°•°•

Beby dan ketiga temannya sedang asik menyantap Seblak masing - masing. Mereka asik mengobrol sambil makan. Sampai tiba-tiba segerombol orang tampak berlari tergesa-gesa melewati kantin.

Kila dan Luna yang memang dasarnya suka Kepo, berlari menghampiri salah satu murid yang terlihat berjalan tergopoh-gopoh.

" Eh bentar bentar, ini kenapa rame-rame?" Tanya Luna bingung.

" Kak Jeno sama temen-temennya lagi berantem sama Anak sekolah Permata , " Serunya .

Luna melotot kaget, " Hah?! Di mana?" Tanyanya.

" Depan gerbang sekolah, "

Kila berseru heboh membuat Dina dan Beby mendecak kesal merasa terganggu, " Beby buruan itu Kak Jeno berantem di depan!!," Serunya.

Beby melotot kaget lalu bangkit dari duduknya dan berlari begitu saja meninggalkan Seblak yang masih terlihat banyak di mangkoknya.

Gadis itu menembus gerombolan begitu saja dan tak peduli saat ia di caci-maki karena seenaknya nyerobot.

" Aduh gila ini kenapa bisa ribut gini?!," Ujar Luna panik.

Luna memekik kaget saat Renjun terlihat jatuh dengan keras ke aspal karena di tendang oleh lawannya. Mereka hanya melihat tidak ada yang berani memisahkan , karena merasa ngeri dengan aksi adu jotos itu.

Di sisi lain Jeno terlihat beradu jotos dengan Ivan, keduanya benar-benar tidak ada yang mau kalah. Sudah ada beberapa luka yang tercetak di wajah mereka. Namun jelas di sana Jeno menguasai adu jotos itu, terlihat bagaimana luka Ivan lebih banyak dari pada milik lelaki itu.

Sesaat Beby terlihat panik, gadis itu tanpa pikir panjang berjalan ke arah Jeno dan Ivan yang masih saling melempar Bogeman mereka.

" Berhenti," Serunya.

Beby mendengus frustasi kala keduanya tak memperdulikan seruanya. Dengan nekat gadis itu menendang keras lutut Jeno dan Ivan, membuat mereka jatuh terduduk dengan meringis kesakitan.

" Bisa berhenti gak?!" Ujarnya kesal

Jeno dan Ivan mendongak menatap Beby yang menatap mereka datar dengan muka memerah menahan kesal.

" BEBY ASTAGA" Kila berlari menghampiri Beby yang masih diam menatap tajam kedua lelaki dihadapannya.

"Berdiri."

Sontak Baik Jeno dan Ivan langsung berdiri, kedua lelaki itu terlihat terdiam di hadapan Beby. Seperti takut melihat gadis itu yang memasang wajah garangnya.

" Temen Lo bisa suruh berhenti ribut gak?"

Jeno berseru keras membuat keributan itu seketika berhenti. Lelaki itu mendekati Beby ingin meraih tangan gadis itu, namun Beby malah melangkah mundur tidak ingin di sentuh.

"Beb," ujarnya.

" Gak usah deket-deket!" ujar Beby ketus.

My Bad Senior [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang