1 | Persuaan Pertama

1K 83 10
                                    

| Persuaan Pertama |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Persuaan Pertama |

Pagi itu, Runi duduk dibangku taman dengan di temani seekor kucing yang entah datang dari mana duduk disampingnya. Seolah ingin menemani gadis itu yang kini baru saja menghabiskan sebotol cola dan membuangnya ketempat sampah.

Matanya sembab, baru saja selesai menangis perkara berdebat dengan ibunya yang memutuskan untuk  menikah lagi setelah empat tahun ayahnya meninggal dunia.

Runi hanya hidup berdua dengan ibunya. Tapi gadis itu merasa hidup sendiri karena ibunya terus-terusan sibuk dengan pekerjaannya.

"Apa gue gak lebih penting dari om om tua itu?" - lirih Runi

"Gue kurang baik ya sebagai anak? Apa bunda gak cukup tinggal sama gue aja? Gue belum siap bahkan gak akan pernah siap punya ayah baru." - Runi

Gadis itu menghembuskan napas kasar mendongakkan kepala menghadap matahari yang sedang terik-teriknya dipukul 13.00 siang ini.

"Kenapa hidup gue gini banget." - lirih Runi

Runi memejamkan mata bersamaan dengan air matanya yang jatuh tanpa diminta. Ia memukul pelan dadanya yang terasa sesak, hatinya berdenyut nyeri.

"Gue pengen banget ngabisin waktu bareng bunda doang berdua, tapi ternyata bunda udah punya orang lain yang buat dia lebih bahagia ketimbang gue." - Runi

Lagi. Air mata itu kembali jatuh tanpa bisa dihentikan. Hati Runi benar-benar terasa sakit saat ini.

"Bisa-bisanya bunda bilang gue gak pernah ngertiin dia, padahal selama ini gue selalu usaha buat ngertiin dia yang sibuk, sibuk sama kerjaannya, sibuk sama dunianya sendiri tanpa pernah peduli gimana keadaan gue." - Runi

Sejak tadi gadis itu bicara pada diri sendiri menumpahkan isi hatinya yang terasa sangat sesak.

Dengan kasar Runi menghapus jejak air mata diwajahnya. Tapi percuma.. air mata itu kembali jatuh tanpa diminta.

"Apa gue mati aja? Biar bunda bisa lebih bahagia sama om om itu? Biar bunda gak ada halangan buat nikah sama om om itu?" - Runi

Runi bangkit dari duduknya dan berjalan ke tepi sungai yang memang ada dihadapannya.

"Keterlaluan banget.. hiks..." - Runi menepuk dadanya kembali

"Kenapa rasanya sakit banget.. hiks ayah..." - Runi

Gadis itu kini sudah sampai di tepian sungai. Saat akan kembali berjalan mengenai kakinya pada air agar terasa segar tiba-tiba saja ada yang menariknya kuat sampai Runi menghadap ke belakang dan menubruk dada seseorang.

INEFFABLE | Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang