| Persuaan Pertama |
Pagi itu, Runi duduk dibangku taman dengan di temani seekor kucing yang entah datang dari mana duduk disampingnya. Seolah ingin menemani gadis itu yang kini baru saja menghabiskan sebotol cola dan membuangnya ketempat sampah.
Matanya sembab, baru saja selesai menangis perkara berdebat dengan ibunya yang memutuskan untuk menikah lagi setelah empat tahun ayahnya meninggal dunia.
Runi hanya hidup berdua dengan ibunya. Tapi gadis itu merasa hidup sendiri karena ibunya terus-terusan sibuk dengan pekerjaannya.
"Apa gue gak lebih penting dari om om tua itu?" - lirih Runi
"Gue kurang baik ya sebagai anak? Apa bunda gak cukup tinggal sama gue aja? Gue belum siap bahkan gak akan pernah siap punya ayah baru." - Runi
Gadis itu menghembuskan napas kasar mendongakkan kepala menghadap matahari yang sedang terik-teriknya dipukul 13.00 siang ini.
"Kenapa hidup gue gini banget." - lirih Runi
Runi memejamkan mata bersamaan dengan air matanya yang jatuh tanpa diminta. Ia memukul pelan dadanya yang terasa sesak, hatinya berdenyut nyeri.
"Gue pengen banget ngabisin waktu bareng bunda doang berdua, tapi ternyata bunda udah punya orang lain yang buat dia lebih bahagia ketimbang gue." - Runi
Lagi. Air mata itu kembali jatuh tanpa bisa dihentikan. Hati Runi benar-benar terasa sakit saat ini.
"Bisa-bisanya bunda bilang gue gak pernah ngertiin dia, padahal selama ini gue selalu usaha buat ngertiin dia yang sibuk, sibuk sama kerjaannya, sibuk sama dunianya sendiri tanpa pernah peduli gimana keadaan gue." - Runi
Sejak tadi gadis itu bicara pada diri sendiri menumpahkan isi hatinya yang terasa sangat sesak.
Dengan kasar Runi menghapus jejak air mata diwajahnya. Tapi percuma.. air mata itu kembali jatuh tanpa diminta.
"Apa gue mati aja? Biar bunda bisa lebih bahagia sama om om itu? Biar bunda gak ada halangan buat nikah sama om om itu?" - Runi
Runi bangkit dari duduknya dan berjalan ke tepi sungai yang memang ada dihadapannya.
"Keterlaluan banget.. hiks..." - Runi menepuk dadanya kembali
"Kenapa rasanya sakit banget.. hiks ayah..." - Runi
Gadis itu kini sudah sampai di tepian sungai. Saat akan kembali berjalan mengenai kakinya pada air agar terasa segar tiba-tiba saja ada yang menariknya kuat sampai Runi menghadap ke belakang dan menubruk dada seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE | Na Jaemin✔
FanfictionFt. Na Jaemin NCT DREAM & Winter AESPA Tentang dua orang yang tak saling mengenal. Tentang dua orang yang perlahan mendekatkan diri satu sama yang lain. Tentang dua orang yang tiba-tiba merasakan indahnya jatuh cinta kembali. Tentang dua orang yang...