9 | Bahagia Sekali!

292 54 0
                                    

| Bahagia Sekali! |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Bahagia Sekali! |

"Hey hey hey jangan lari-lari. Saya gak izinin kamu untuk lari." - Rey berteriak frustasi melihat Runi yang saat ini berlari dengan bahagia

Runi menghentikan langkahnya kemudian merenggut sebal. "Gue kan seneng lo bawa gue kesini!"

"Tapi tidak dengan lari, Arunika." - ucap Rey berjalan kemudian memasangkan topi pada Runi

"Panas. Dipakai aja topinya." - Rey

Runi kembali merenggut kemudian mengangguk patuh. Saat ini mereka berdua ada di taman hiburan, banyak arena dan mainan yang bisa mereka mainkan. Pantas saja Runi berseru senang.

Runi kembali berlari kecil memasuki lebih dalam area taman hiburan itu membuat Rey menghela napas frustasi.

"Biarin aja lah, Ta. Anaknya seneng banget itu." - Rendra menepuk bahu Rey

Yap! Mereka tak hanya berdua pergi ke taman hiburan ini. Melainkan berdelapan. Awalnya hanya Rey dan Runi saja yang memiliki rencana ingin menghabiskan hari minggu ini di taman hiburan. Tetapi karena Yena mendengar, wanita itu juga ikut dengan Satya suaminya yang menemani. Yena mengajak Fayra untuk pergi bersama, kapan lagi menghabiskan waktu bersama keluarga?

Sedangkan Ekal, Junot dan Rendra baru saja sampai di apartemen milik Rey dan mendapati pemuda itu tengah memakai sepatu.

"Mau kemana lo?" - Junot

"Jemput Runi, mau ke taman hiburan." - Rey

"Ikut dong!" - Rendra

Rey hanya menghela napas lelah dan mengangguk.

Dan disinilah mereka berdelapan. Menghabiskan hari minggu bersama. Ekal dan Satya-papa Rey sejak tadi sudah bermain bersama entah kemana, sedangkan Rendra, Junot dan Rey berjalan beriringan bertiga dengan langkah santai.

Lalu Yena dan Fayra menunggu disalah satu stand makanan, duduk dengan tenang menikmati suasana saat ini.

Rey berjalan dengan langkah santai. Diam-diam memperhatikan langkah Runi yang sangat terlihat bahagia itu. Senyum gadis itu bahkan tak luntur sejak tadi.

Runi menghadap belakang kemudian mengaitkan tangannya pada lengan Rey.

"Ayo naik itu!" - tunjuk Runi pada bianglala yang menjulang tinggi didepan mereka

Rey menatap itu kemudian menatap Runi.

"Berani ketinggian?" - Rey

Runi mengangguk semangat. "Ayo! Yaya? Naik itu, Rey!"

Rey mengangguk pelan membuat Runi bersorak senang.

"Tidak lari, Aruni." - Rey menahan tangan Runi yang ingin kembali berlari menuju pintu tiket bianglala itu

INEFFABLE | Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang