5 | Amerta & Sunrise

328 65 14
                                    

| Amerta & Sunrise |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Amerta & Sunrise |

Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi lagi-lagi sangat pantas di berikan pada Runi yang kini tengah duduk di halte bus pada pukul 09.00 pagi ini. Dengan mata sembab, hidung merah dan rambut acak-acakan gadis itu untuk yang kedua kalinya kabur dari rumah.

Berbekalkan ponsel dan dompet gadis itu pergi ke taman tempat Rey pernah membawanya. Tempat yang menurutnya sangat nyaman itu.

Runi kembali ribut dengan bundanya. Kali ini perihal Runi yang tak kunjung merestui hubungan bundanya dengan pria lain. Ia tidak siap jika harus memiliki sosok ayah yang baru sedangkan sosok ayahnya kandungnya masih jelas di ingatan.

Runi berkali-kali mengutuk diri sendiri kenapa harus terlahir dalam keluarga yang sangat berantakan? Bunda Runi selalu memberi Runi apa saja yang ia mau, seperti uang, mobil, bahkan apartemen. Padahal yang Runi inginkan hanyalah kasih sayang. Bukan materi yang selama ini diberikan oleh bundanya.

Runi hanya ingin merasakan kasih sayang seorang ibu yang tulus. Tapi, sudah 4 tahun ini kasih sayang ibunya bagai ikut terkubur bersama tubuh ayahnya.

Runi pikir setelah kepergian ayahnya, iya dan bunda akan menjalani hidup dengan normal, saling berbagi kasih sayang, melengkapi satu sama lain.

Tapi, lagi-lagi Runi tertampar kenyataan. Bahwa ekspektasi memang selalu tak sesuai dengan kenyataan.

Runi menunduk. Menutupi wajah dengan buckethat yang dipakainya. Penampilannya terlihat sangat kacau saat ini.

Bus berhenti tepat dihadapannya. Dengan cepat Runi berjalan dan menaiki bus tersebut menuju taman.

Runi mengambil ponselnya yang sejak tadi berdering. Fayra terus-terusan menghubunginya membuat Runi jengah. Fayra terus saja egois tak memikirkan bagaimana perasaan Runi.

Runi sangat tidak ingin memiliki ayah baru. Tidak. Ia tidak butuh ayah baru. Yang ia butuhkan hanya bundanya. Kasih sayang bundanya seperti dulu, masakan bundanya yang sangat enak atau perhatian-perhatian kecil lainnya.

Tak terasa bus yang dinaiki gadis itu telah berhenti di halte dekat taman yang akan ditujunya. Dengan segera Runi turun dan berjalan menuju taman.

Ia mengangkat sedikit buckethatnya, melihatnya wajahnya yang sudah lumayan terasa segar.

Runi tersenyum kecil memasukkan kedua tangan di saku hoodienya berjalan dengan tenang. Sesekali bernyanyi kecil.

Secepat itu moodnya berubah.

"Haaah!!" - Runi mendudukkan dibangku taman

Gadis itu sedikit bingung kenapa taman ini selalu terlihat sepi, bahkan tak ada orang sama sekali. Setiap ia dan Rey ke taman ini pun sama. Tak ada orang satupun. Dan baru gadis itu sadari jika bangku ditaman ini sangat sedikit.

INEFFABLE | Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang