Runi terbangun dalam keadaan terkejut. Jantungnya berdegup kencang dengan keringat dingin yang mengucur di keningnya. Badannya gemetar dengan isakan kecil mulai terdengar.
Ia menutup telinga rapat-rapat, memeluk dirinya sendiri masih dengan isakan kecil.
"T-tol-ong..hiks t-t-tolo-ngin g-gue.." - ucap Runi terbata-bata, dadanya mulai terasa sesak dengan kepala yang pening
Runi berusaha turun dari tempat tidur tapi ia malah terjatuh karena kakinya terasa sangat lemas.
"T-tolong s-siapa-pun t-tol-ongin g-gue." - Runi terduduk diatas lantai kamar
Sementara itu Rey yang terbangun karena suara petir yang menggelegar terkejut, ia terduduk dengan tangan yang sibuk mencari jam di nakas.
"Baru jam setengah 2 malem? Kayanya gue tidur udah lama banget." - ucap Rey serak
Rey baru saja akan kembali tidur saat suara petir kembali menyambar. Ia lalu kembali terduduk dengan wajah cemas. Dengan cepat ia bangkit dan keluar dari kamar dan langsung membuka pintu kamar di sebelahnya.
"Runi..sayang." - ucap Rey saat memasuki kamar itu
Rey langsung menyalakan lampu dan betapa terkejutnya ia melihat Runi sudah meringkuk di lantai kamar dengan tubuh bergetar dan wajah yang kacau.
Rey langsung menghampiri Runi dan memeluknya erat. Tubuh Runi bergetar hebat dengan gumaman meminta tolong.
"Hey..ssstt aku disini Runi. Ini aku, Rey. Tenang sayang." - Rey semakin mengeratkan pelukannya pada Runi
Runi berusaha mengatur napasnya karena sejak tadi dadanya terasa sangat sesak. Ingatan tentang malam ia kecelakaan dengan ayahnya kembali menghantui bagai film yang di putar kembali.
Hati Rey mencelos melihat keadaan Runi saat ini. Dengan pelan ia menggendong Runi dan membaringkan gadis itu di tempat tidur.
"Tenang sayang. Aku disini..." - Rey mengelus lembut kening Runi yang berkerut setelah selesai memasangkan kembali selimut gadis itu
Runi masih bergumam dengan mata terpejam dan air mata yang masih menetes. Bibirnya kering dan pucat, wajanya penuh keringat sehingga membasahi poni gadis itu. Rey tak tega melihat Runi dalam keadaan seperti ini.
"Ssttt...aku disini. Gak papa sayang, jangan takut lagi. Ada aku disini yang nolongin kamu." - Rey memeluk Runi menyembunyikan wajah gadis itu di dadanya
Sedangkan Runi meremat dengan kuat piyama yang dikenakan oleh Rey.
"Tolong aku...tolong aku takut.." - lirih Runi
Rey memejamkan mata. Hatinya terasa sangat sakit mendengar Runi meminta tolong.
"Iya aku disini sayang. Kamu aman sekarang. Kamu udah gak papa sekarang. Aku disini nolongin kamu. Tenang ya sayang." - Rey terus mengelus rambut hingga punggung Runi berusaha menenangkan gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE | Na Jaemin✔
FanfictionFt. Na Jaemin NCT DREAM & Winter AESPA Tentang dua orang yang tak saling mengenal. Tentang dua orang yang perlahan mendekatkan diri satu sama yang lain. Tentang dua orang yang tiba-tiba merasakan indahnya jatuh cinta kembali. Tentang dua orang yang...