“Keajaiban itu akan selau hadir jika kita berserah diri hanya kepada-Nya.
Tidak ada yang mampu menghalang jika pertemuan ini sudah
ditakdirkan untuk kita”Prasetyo masih tampak murung dan tidak bersemangat ketika Bi Rum menyajikan makan siang di halaman belakang.
“Jangan terlalu repot-repot, Bi. Rasanya saya sudah tidak ingin hidup lebih lama lagi. Tanpa putriku, rasanya hidup ini hampa,” ucapnya lirih.
“Tuan, jangan berputus asa. Nona pasti sedih melihat tuan seperti ini. Tuan harus bisa menjaga kesehatan agar bisa bertemu Nona kembali,” bujuk Bi Rum.
Prasetyo hanya menatap bunga-bunga indah yang ditanam oleh almarhumah istrinya. Wajahnya tampak muram dan sedih. Melihat itu Bi Rum segera meninggalkan tempat tersebut dan membiarkan majikannya larut dalam kenangan bersama sang istri yang sangat dicintai.
Tiba-tiba Randi berteriak dan mendekati tempat Prasetyo sedang menikmati kesendiriannya. Prasetyo terkejut dan menatap orang kepercayaannya ini.
“Tuan, saya sudah menemukan Nona.”
Wajahnya tampak ngos-ngosan karena berlari dari teras depan ke belakang.
“Ada berita apa, Di. Di manakah putriku sekarang?” tanya Prasetyo terkejut dan segera bangkit.
“Tadi saya melihat ia sedang berada di RS yang berada di Kalimantan Utara. Tapi saya lupa tempatnya karena terlalu gembira,” ucap Randi tampak bahagia.
“Channel TV mana yang kamu lihat dan berita apa?” tanya Prasetyo memegang lengan Randi tak sabar.
“TV One, Tuan. Tadi saya sedang menyaksikan acara ‘apa kabar Indonesia pagi’ dan saya melihat ada wajah Nona di sana.”
“Ayo, kita segera ke sana. Aku ingin tahu dimana tepatnya lokasi keberadaan putriku. Cepat siapkan mobil,” perintah Prasetyo dan langsung kembali ke kamar untuk berganti pakaian.
Pak Aryo segera mempersiapkan mobil sambil menunggu kedatangan majikannya. Prasetyo tampak tergopoh-gopoh menuju mobil dan menyuruh Pak Aryo segera menuju ke Stasiun TV One. Semangatnya kembali untuk segera bertemu dengan sang putri. Harapannya yang hampir sirna kembali bersinar. Apa yang terjadi padamu, sayang? Mengapa kamu sampai ada di TV? Papa tidak sabar ingin segera bertemu denganmu. Wajahnya tampak tegang dan dipenuhi kecemasan tentang kabar putrinya.
***
Setelah memperoleh keterangan dari ayahnya, Raka berkeinginan untuk menemani seorang rekan bisnisnya yang akan pulang kampung ke Kalimantan. Kebetulan sekali cerita ayahnya tentang tempat kelahiran ibunya berada di lokasi yang sama dengan rekan bisnis tersebut, Ardian.
“Boleh aja kamu ikut. Biar Gibran bersama ayah saja lagipula bagaimana sekolahnya nanti?” ucap Pak Ahmad tersenyum.
“Tapi bukannya ayah masih sakit. Apakah tidak merepotkan?” tanya Raka bingung.
“Tidak masalah. Kebetulan Tommy ‘kan ada. Biarkan ayah tinggal berdua dengannya agar bisa ayah bujuk. Dia belum bisa menerima kalau kamu adalah saudaranya, anak ayah yang telah lama hilang. Mungkin dengan perjalananmu ini Tommy bisa berpikir logis dan realistis. Tidak terbayang kebencian yang pasti sangat membuatnya menderita. Bagaimana?”
“Tapi Yah …,” Raka masih ingin menolak, tetapi sang ayah sudah menyuruhnya untuk pergi.
“Bapak berharap kamu menemukan kebahagiaan melaui perjalanamu ini,” ucap ayahnya tersenyum dan memeluknya.
“Ayah. Terima kasih untuk semuanya,” gumam Raka dengan nada rendah. Pak Ahmad melepaskan pelukannya dan menatap wajah Raka.
“Ke depannya ayah sangat mengandalkanmu, Nak. Jadi kembalilah jika kamu sudah menemukan keluarga dari ibumu. Ayah benar-benar tidak memiliki kontak terakhir dengan mereka sejak menbawa ibumu ke Surabaya. Kontak terakhir itu adalah milik Rahardian, kakak ibumu. Tetapi ayah tidak tahu apakah masih bisa dihubungi karena sudah bertahun-tahun dan alamat itu juga belum tentu masih sama. Jika sudah sulit, maka segeralah kembali dan jangan berlama-lama di sana,” pesan sang ayah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The License of Love
RomanceBerawal dari keinginan sang mama ingin melihat Nadira menikah sebelum meninggal dunia. Keinginan itu dipenuhi Nadira dengan Raka, kekasihnya. Pernikahan pun dilakukan secara sederhana. Prasetyo terpaksa menyetujui juga, meskipun sebenarnya tidak. ...