3. PERGI (2)

83 9 4
                                        

Seminggu telah berlalu semenjak kepergian sang mama. Nadira tidak pernah menyangka bahwa mamanya akan pergi secepat itu. Benar-benar tidak menyangka dan ia menyalahkan papa yang tidak pernah memberitahukan kondisi penyakit mama.

Rasa bersalah bergelayut di dalam hati karena tidak menyadari semua ini. Nadira terlalu berbahagia, sehingga melupakan kesehatan mamanya yang terus menurun. Hari-harinya terasa sunyi semenjak kepergian mama.

Nadira masih berdiri di depan jendela kamar ketika Raka masuk. Ia juga merasakan kesedihan yang sama. Namun, ia tidak ingin istrinya terlalu larut dalam kesedihan. Tugasnya sekarang adalah menjaga istri dan mertuanya sesuai amanah dari mama Nadira. Percakapan terakhir yang terekam dalam benak Raka begitu membekas. Rasa kehawatiran yang dirasakan mama Nadira membuat kondisinya drop, padahal Raka sempat melihat aura kebahagiaan di wajahnya.

Raka juga bersyukur dapat membantu untuk memenuhi keinginan mama Nadira, meskipun kehidupannya sendiri masih terbagi dengan kebutuhan anak-anak panti asuhan. Namun, kondisinya ini telah dimaklumi oleh istrinya dan tidak menjadi masalah. Kehidupan Nadira juga sudah jauh dari kata cukup. Meskipun demikian Nadira tetap menghargai peran Raka sebagai suaminya.

Semenjak menikah keduanya belum pernah menikmati waktu bersama seharian. Kegiatan menemani mama di rumah sakit dan dilakukan secara bergantian. Hal ini agar kondisi mereka juga tetap fit, sehingga tidak pernah terpikirkan untuk sekedar mesra-mesraan sampai acara bobo-bobo bareng. Duh … rasanya sulit sekali mencuri waktu, tetapi Raka tidak mempermasalahkan. Baginya sepanjang mereka selalu bersama, maka setiap waktu adalah momen-momen bahagia.

Seperti hari ini Raka menemani Nadira belanja di ITC Mega Grosir. Kesibukan ini sangat menyenangkan bagi Nadira karena selama ini mama tidak pernah mengijinkannya belanja sendirian kecuali ada janji dengan sahabatnya. Sekarang mama sudah tiada dan hadir Raka dalam hidupnya. Semua terasa indah, meksipun rasanya tidak sama lagi.

Tubuh suaminya yang agak kurus tidak mengurangi rasa cintanya. Nadira menyukai penampilan sang suami yang  apa adanya. Pekerja keras, bijaksana, bertanggung jawab adalah salah satu dari sekian penyebab Nadira menjatuhkan pilihan padanya.

Padahal kalau diingat kembali, kuliah Nadira belum selesai saat harus memenuhi keinginan mama. Namun, bagi Nadira semua tidak jadi masalah. Ia mengambil cuti dulu dan akan melanjutkan jika waktunya sudah tepat. Menempuh pendidikan sekarang lebih mudah dan banyak kebijakan yang tidak ditemukan pada zaman dahulu. Kebetulan sekali Raka juga tidak menuntutnya untuk hal tersebut dan mengembalikan semua keputusan padanya. So, What’s now? Apa yang perlu dirunsingkan lagi. Toh, yang akan menjalani dirinya juga.

“Mas, ambilkan buah melon yang ada di sana,” pinta Nadira sambil menunjuk ke arah kanan, sedang matanya fokus pada sayur-sayuran yang ada di depan.

“Ini bagus ya, Sweetie,” tanyanya sambil mengangkat sebuah melon berukuran kecil.

Perhatian Nadira teralihkan dan ia menggelengkan kepala. Alih-alih merasa jengkel dengan panggilan itu malah membuat pipinya merona merah. Nadira menyukai panggilan baru tersebut dan karena belum terbiasa, kadang-kadang ia terkejut apabila Raka memanggil. Ada binary bahagia di wajahnya.

Wajah Raka agak kecewa melihat gelengan kepala istrinya tanda tak setuju. Raka kembali memilih sampai akhirnya sesuai dengan keinginan sang istri. Selesai berbelanja, keduanya berjalan keluar dan akan menuju ke area parkiran.

Ketika sedang memasukkan barang belanjaan ke bagasi mobil, tiba-tiba Raka melihat sebuah mobil yang sedang berjalan keluar dan Nadira sedang menunduk untuk memungut tasnya yang terjatuh. Kebetulan sekali pengemudi mobil tersebut sedang melihat sesuatu dan bukannya fokos ke depan.

“Awass …,” teriak Raka dan segera berlari memeluk istrinya.

Keduanya terjatuh di dekat trotoar dan dua orang pengunjung lain segera berlari hendak memberi pertolongan. Pengemudi mobil langsung berhenti mendadak karena terkejut. Ia menghela napas panjang sebeum keluar dan menemui Raka.

The License of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang