Tak terasa jam istirahat telah tiba dan entah kenapa saat ini banyak sekali yang berlalu lalang di perpustakaan.Bukan karna Mereka menyukai buku-buku di perpustakaan.
atau gemar membaca seperti anak-anak bermata empat yang ada di sekolah ini tapi mereka datang ke perpustakaan karna mereka terpaksa di karnakan besok ada ulangan serentak.
Entah apa tujuan pihak sekolah yang tiba-tiba melakukan ujian serentak itu.Hal ini juga di alami oleh Sandrinna dan Ratu.Mereka tak mau kalah nongkrong di perpustakaan.
Dengan murid-murid yang memiliki nilai standar itu.Sebenarnya hal itu tidak berpengaruh buat Sandrinna tapi Ratu memintanya untuk mengajari beberapa mata pelajaran yang menurut Ratu sangat sulit.
"Aduh ... My ratu sayang ... Bukan gitu caranya tapi gini nih ... Nih ... Lo harus fokus pada soal ini ... Kalau Lo fokus maka Lo akan tahu rumus mana yang akan di gunakan"oceh Sandrinna serasa mengambil alih buku Ratu.
Dan mulai menjelaskan cara-cara rumus matematika yang memang sedikit sulit.Ratu dengan serius memperhatikan tangan Sandrinna yang sedang menulis di bukunya sembari mulutnya komat Kamit menjelaskan.
Apa yang Dia tulis namun namanya Ratu biar pun di jelasin sampai berbusa pun tetep saja sulit di cerna di otaknya.Baginya matematika adalah virus mematikan untuk hidupnya.
"San ... Gue haus ... Ambilin minuman gue dong ... Yang rasa strawberry yah"pinta Ratu dengan tampang melasnya.Sandrinna yang memang sedang fokus dengan bukunya pun mengambilkan minuman yang Ratu minta.
Tanpa melihat minuman-minuman yang berjejer di meja samping kirinya hanya tangannya yang bergerak kesana kemarih mencari minuman Ratu yang beberapa kali salah ambil itu.
"Yang mana si ... Yang ini (menyentuh minuman lain) ... Yang ini bukan ?"ujar Sandrinna yang terus mengerjakan tangannya ke sana kemari untuk mengambil minuman Ratu.
Ratu pun mengelah nafas serasa mengeleng-geleng melihat tingkah Sandrinna yang tak mau berpaling dari bukunya.Ketika sedang sibuk mengerakan tangannya kesana kemari akhirnya Dia tahu dimana minuman yang Ratu mau.
Namun tiba-tiba Dia tertegun ketika merasakan bukan botol minuman yang Dia pegang melainkan benda lunak yang halus dengan cepat Sandrinna mendongakkan kepalanya ke kiri.
Mimik wajahnya memperlihatkan ekspresi kagetnya ketika tahu benda lunak yang halus itu ternyata tangan Rey.Tanpa fikir panjang Sandrinna langsung melepaskan pegangannya.
Sedetik kemudian mimik wajahnya berubah datar karna rasa kecewa pada pria itu belum hilang bahkan selalu muncul ketika melihat wajahnya.
"Boleh gue duduk disini ?"tanya Rey tersenyum serasa menujuk bangku kosong di samping kiri Sandrinna.Sandrinna hanya diam berpura-pura seolah-olah Dia tuli untuk saat ini.
Namun nampaknya Dia tak sehati dengan sahabatnya yang kebalikan dari dirinya.Raru menatap sejenak wajah serius Sandrinna.Gadis berambut panjang hitam itu nampaknya tahu isi hati Sandrinna yang sebenarnya.
Sebenarnya Sandrinna setujuh jika Rey duduk di sampingnya namun gengsi karna rasa kecewa aja makanya bersikap cuek sama Rey itulah yang ada di benak si Ratu.Ratu pun tersenyum tipis.
"Oh boleh kok kak ... Pokoknya buat kak Rey mah bebas ... Mau duduk disitu .. di bangku gue atau di pangkuan Sandrinna juga boleh .. heheheh"ucapan Ratu membuat Sandrinna langsung menatapnya tajam.
Kemudian dengan cepat Sandrinna langsung mencubit paha Ratu membuat Gadis cantik itu memekik kesakitan serasa mengelus-elus pahanya kemudian memanyunkan bibirnya selancip mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LOVE [ END ]
Fanfictionmenceritakan seorang gadis yang ingin mencari cinta sejatinya dan sahabat yang tulus sehingga Dia menjalani kehidupan sebagai orang lain di sekolahnya ... mampukah dia menemukan cinta sejati dan sahabat sejatinya ? cast: Sandrinna Michelle ...