bagian 5

910 98 13
                                        

Happy reading

_
_
_
_
_

Sandrinna langsung menutup pipinya dengan tangannya ketika Dia tahu kalau spidolnya hilang.Dia saat ini tengah khawatir jika Rey akan mengetahui penampilan aslinya namun Rey nampaknya sedang sibuk menahan dorongan dari orang-orang.

REY P.O.V

Gilaaa ... Gue terjebak di alte sama cewek cupu ini.Ketika pertama kali gue ketemu sama nih cewek.Gue langsung kaget.Bukan karna penampilannya yang super-super aneh tapi matanya.

Di balik kacamata besarnya yang selalu Dia pakai ternyata Dia memiliki mata yang indah.Mata yang selalu gue lihat di dalam mimpi gue selama ini.

BUKANNN !!

Pasti bukan cewek ini si pemilik mata indah itu.Mungkin hanya kebetulan saja.Yah hanya kebetulan saja.Gue pun melihat Dia yang sedang meringkuk kedinginan di pojok alte.

Sepertinya Dia benar-benar kedinginan di sehingga membuat wajah dan bibirnya pucat banget.Sebenarnya gue kasihan.tapi gue binggung harus berbuat apa.Sedangkan hujan malah bertambah lebat.

Orang-orang pun satu persatu berhamburan pergi dari alte.Mungkin mereka tidak ingin terjebak hujan lama-lama disini.Sekarang tinggal ada gue dan cewek culun ini yang masih meringkuk dengan tubuh menggigilnya.

Akhirnya gue memberanikan diri untuk peluk Dia.Yah walau buat Dia kaget karna perbuatan gue yang seenaknya saja memeluknya tapi ngak ada penolakan dari Dia.Mungkin rasa dinginnya yang buat dia pasrah di peluk gue.

Sudah semenit gue peluk Dia dan akhirnya Dia peluk balik gue sembari memegangi pipinya.Entahlah apa yang terjadi pada pipinya itu.

"Lo baik-baik saja kan ?"tanya gue konyol.Padahal gur tahu jika sekarang Dia sedang tidak baik-baik saja Tapi gue malah tanya seperti itu BODOH.

Dia hanya mengganguk dengan senyum tipisnya.Konyol memang nih anak padahal semua orang bakal tahu walau Dia tidak menjawab pertanyaan gue kalau Dia sedang kedinginan.

Gue lepas pelukan gue untuk melepas jaket yang gue pake.Walau basah namun seengaknya masih bisa buat Dia sedikit hangat.Dia menatap gue heran ketika gue memakaikan jaket gue ke tubuhnya walau Dia sempet menolak.

"Ngak usah kak ... Aku masih kuat kok ... Buat kakak aja ... Kakak juga pasti kedinginan"tolaknya lembut dengan senyumannya.Gila nih cewek.Udah sekarat begini masih aja memikirkan orang lain.

Gue ngak perduli penolakannya itu.Gue tetap paksa saja Dia untuk memakai jaket gue dan akhirnya Dia mau setelah gue memakaikan jaket gue.Gue langsung peluk Dia lagi.Gillaa ... Walau cupu tapi badan dan rambutnya wangi banget.

Gue jadi betah dengan aroma rambutnya yang wangi ini.Cukup lama gud peluk Dia sampai tak terasa hari sudah gelap dan hujan pun mulai redah.Gue lihat Dia ternyata tertidur di pelukan gue.

Mmmm .. gue pun semakin memeluknya agar lebih hangat.ngak tega juga bangunin Dia yang tidurnya pules banget.

"Mi ... Mami ... Mamiii"tiba-tiba gue mendengar Dia memangil maminya.Gue fikir Dia sudah bangun ternyata Dia cuma ngigau.Ternyata Dia anak mami juga yah.

Gemes .. gemes gimana gitu dengernya.Gue lihat Dia tetep memegang pipinya mungkin Dia juga lagi sakit gigi.Tapi lama-lama pegel juga yah posisi kaya gini dari tadi(Rey jongkok sedangkan Sandrinna duduk sembari bersender di dada Rey).

Yah mau gimana lagi.Gue ngak mungkin lepas pelukan gue.Entah kenapa gue juga ngerasa nyaman seperti ini dengannya.Dan untungnya ngak ada wartawan yang lewat kalau sampai ada bisa-bisa jadi bulan-bulanan Mereka nanti.

"Kak ... Aku mau pulang"ucapnya lirih.Gue yang sedang mencoba tidur pun langsung membuka mata ketika gue mendengar permintaannya.Gur langsung bantu Dia bangkit karna badannya begitu lemas.

DESTINY OF LOVE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang