Di tempat lain ada seseorang pemuda yang tengah melamun.Entah apa yang Dia lamunin yang pasti sudah membuatnya galau semalaman ini.Yah siapa lagi kalau bukan Rey.Hidupnya yang di bilang hampir sempurna itu karna memiliki orangtua yang sangat menyayanginya dan karir yang cemerlang sebagai aktor papan atas di Indonesia.
Tak membuatnya selalu di selimuti kebahagiaan.Justru sekarang Dia sedang binggung dengan hatinya yang sedang merasakan yang namanya D-I-L-E-M-A.
Penyakit orang-orang yang ingin memiliki sesuatu tanpa bisa memilih walau yang ingin Dia miliki hanya bisa satu saja tidak bisa lebih.
"Sebenarnya Sandrinna kenapa ? ... Kenapa sikapnya berubah sekarang ... Apa tanpa gue sadari gue sudah menyakitinya ?"Rey begitu binggung dengan sikap Sandrinna.
Dia mencoba mengingat-ingat kesalahan atau perbuatan yang bisa membuat hati Sandrinna terluka namun tetap saja hasilnya nihil.
Tiba-tiba bayangan ketika dirinya menatap mata indah Sandrinna dan hampir melakukan kebodohan itu muncul lagi di otaknya.
Senyum tipis pun terukir di bibirnya.Tawa kecil pun ikut terdengar ketika bayangan itu sampai ke bagian yang paling membodohkan untuknya itu.
"Ahahaha ... Kalau di ingat-ingat memang konyol ... Baru kali ini ada cewek yang nolak gue cium ... Biasanya mau-mau aja tuh gue cium ... Tapi itulah yang bikin dia istimewa"ucap Rey.
Dia terus saja ketawa ketika mengingat Sandrinna cantik bukan karna Sandrinna cupu.Ketika sedang asyik membayangkan kebersamaannya dengan Sandrinna.
Tiba-tiba tangan kekar langsung mencengram lembut pundaknya.Rey langsung menengok tanpa bangkit dari kursinya.
"Lo RI ... Kenapa Lo ke kamar gue ? ... Tumben Lo belum molor ... Biasanya Lo udah kaya orang mati jam segini"tanya Rey sedikit menyindir kakak pertamanya itu.
Kakaknya hanya tertawa kecil mendengar ucapan adik bungsunya itu kemudian ikut duduk di samping adiknya dan ikut menatap bintang dari atas balkon.
Rey menatap aneh kakaknya itu.Bukan karna wajahnya melainkan karna tak biasanya kakaknya mau duduk di luar jika jam segini karna Dia tidak menyukai angin malam.
"Rey ... Papi nyuruh Lo jemput Nabila besok"Rey seketika syok ketika mendengar penuturan kakaknya itu.Wajahnya yang tadinya tenang kini berubah tegang.
Karna kaget Dia langsung menatap kakaknya yang sedang memasang ekspresi santainya.Arie memang tahu betul dengan permasalahan adiknya dengan Nabila.
"Kapan dia pulang ? ... Pergi ngak kasih kabar ... Pulang juga tanpa kabar ... Dan kenapa gue yang jemput dia"Rey di buat binggung dengan sikap papanya itu.
Dan mondar mandir adalah kebiasaan Rey jika sedang binggung atau panik.Arie hanya diam karna Dia sudah terbiasa melihat adiknya itu mondar mandir di depannya jika punya masalah.
"Sudahlah Rey ... Lo turuti aja kemauan bokap ... Toh cuma jemput Dia doang ... Oh Iyah ... Gimana dengan cewek Lo yang Lo taksir itu ?"kata-kata kakanya membuatnya langsung menghentikan kegiatan konyolnya.
"Boro-boro dapetin Dia ... Deket aja kagak ... Dia tuh kaya hantu ... Tiba-tiba datang ... Tiba-tiba ngilang gitu aja ... Tapi gue juga binggung"ucap Rey yang tiba-tiba terdiam.
"Binggung kenapa ? ... Pasti ada yang aneh nih sama lo"tanya Arie penasaran.Rey pun mengelah nafas kemudian memegang dadanya lebih tepat jantungnya.
"Gue binggung sama perasaan gue sendiri ... Sepertinya gue sudah jatuh hati sama dua cewek sekaligus"jawab Rey dengan muka bimbangnya.
"Gila Lo bro ... Sekarang Lo udah jadi playboy ... Ngak nyangka adek gue bisa jadi playboy juga"ujar Arie serasa tertawa.Rey pun langsung menjitak kepala abangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LOVE [ END ]
Fanfictionmenceritakan seorang gadis yang ingin mencari cinta sejatinya dan sahabat yang tulus sehingga Dia menjalani kehidupan sebagai orang lain di sekolahnya ... mampukah dia menemukan cinta sejati dan sahabat sejatinya ? cast: Sandrinna Michelle ...