PANCADASA

67 9 1
                                    


.




.




.




"KAK ALWIII"













Sringggggggggg.....










"..."

"Lo nggak papa?" ucap seseorang yang Mona kenal

Perlahan Mona membuka matanya dan dia melihat makhluk menyeramkan itu sudah tidak ada dan Varell tengah berdiri di hadapan nya dengan raut wajah khawatir. Kaki Mona lemas dan tubuhnya merosot ke bawah dan dengan cepat ditahan oleh Varell. Mona menatap nya dengan tatapan lega dan mata yang berkaca-kaca

"Lo kalau mau nangis, nangis aja. Nggak usah ditahan" ucap Varell mendudukkan Mona di salah satu kursi dan tanpa aba-aba Mona menangis

"Hiksss.....hiks......." tangis Mona

Varell hanya melihat nya iba dan menggenggam tangan Mona berusaha menenangkan nya. Tanpa mereka sadari, terlihat siluet orang yang mengintip dari kejauhan dengan senyum menyeringai meninggalkan tempat itu.





DITEMPAT LAIN

Rumah Sakit


Tepat nya di ruangan Anggun, terlihat dr.Angga sedang memeriksa kondisi Anggun bersama 2 suster yang membantunya. Di ruangan itu juga terlihat Rasya yang setia duduk di sofa kamar memperhatikan dr.Angga yang terlihat gelisah. Hingga akhirnya, tanpa sadar dr.Angga menjatuhkan stetoskop yang dia kenakan dan segera mengambilnya kembali.

"Lo kenapa sih ngga? Dari tadi lo kelihatan gelisah banget?" tanya Rasya bingung


 dr.Angga lantas melirik Rasya sekilas lalu menyerahkan sisa pekerjaannya ke suster dan berjalan duduk ke sofa di samping Rasya

"Gue juga nggak tahu. Gue tiba-tiba kepikiran soal Mona" ucap dr.Angga sambil memegang kening nya

"Mona? Anak tetangga lo itu?" tebak Rasya yang dibalas anggukkan oleh dr.Angga

DE ALETHEIA (Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang