Bagian 31

29 10 16
                                    


Sera menutup lembaran kertas yang sudah ia coret-coret itu menggunakan map miliknya. Tangannya kemudian sibuk memberesi highlighter berwarna pastel miliknya ke satu wadah berbentuk kotak dari akrilik bening. Kepalanya yang terselubungi tudung hoodie mengangguk-angguk kecil mengikuti irama lagu yang keluar dari ipadnya. 

I'll run away with your footsteps

I'll build a city that dreams for two 

And if you lose yourself 

I will find you 

"Lah Aksa kok diganti sih," decak Sera waktu tiba-tiba lagu itu berhenti saat sudah akan mencapai ke bagian yang paling Sera suka. 

Sera langsung mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Aksa. Malam ini Sera memang sudah memiliki agenda untuk belajar dan mempersiapkan simulasi ujian untuk minggu depan. Aksa sendiri baru saja selesai rekaman dan sedang beristirahat sambil berbaring. Seperti banyak pasangan di luar sana, mereka berdua pun melakukan spotify session bersama dengan alasan Aksa yang ingin menemani Sera belajar. 

"Halo?" jawab Aksa di seberang sana dengan nada cengengesan. 

"Tadi janjinya kan gak akan diganti kalau lagunya belum selesai, Aksa ihhh..." protes Sera sambil mendengarkan lirik lagu pilihan Aksa saat ini. 

Hey everybody!

We don't have to live this way

We can all get some 

Yeah, we can all get paid

"Capek kerja apa gimana nih bos?" sambung Sera lagi sambil terkekeh karena lirik lagu itu.

"Itu cuma mau ngecek kamu ketiduran apa enggak, kalau tiba-tiba telepon gara-gara protes lagunya diganti berarti masih bangun."

"Udahan aja lah ya..."

"HAH APANYA???"

"Belajarnya Aksaaa..."

"Ohh gak jelas sih tadi konteksnya."

"Hehe maaf-maaf..." Sera tertawa puas. 

"Aku baru baringan langsung duduk gara-gara kaget."

"Pusing gak?" tanya Sera sambil mengecilkan volume lagu. Device yang ia gunakan untuk memutar lagu memang bukan ponselnya, jadi ia masih bisa menelepon Aksa sambil mendengarkan lagu yang terdengar sayup-sayup. 

"Enggak. Kan enggak darah rendah."

"Jadi darah tinggi?"

"Darah biru. Anak tunggal lagi, kamu mau gak sama aku?"

"HADEHHHH..." Sera terkekeh. "Kamu tidur aja deh, Sa. Ini beneran udah kelar kok. Udah aku beresin juga." 

"Ya udah, makan sana."

"Ini jam sembilan malam masa aku makan?" Sera menggelengkan kepalanya heran akan tingkah pacarnya. 

"Oh bagus deh kalau udah, tadi belum nanya soalnya."

Sera mengerutkan keningnya karena ia tidak bisa mendengar suara dengan jelas."Halo, Aksa? Kamu dimana sih kok berisik suara mobil?"

"Halo? Sekarang udah kedengaran belum?" tanya Aksa.

"Masih lumayan tapi lebih mending. Lagi dimana?"

"Ini di deket ruangan rekaman. Tadi aku baring di sofa deket jendela."

Sapphire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang