"Oppa ada apa dengan unnie?" Ucap Jennie khawatir berdiri dari duduknya. Melihat Seokjin yang menggedong Jisoo masuk kedalam mansion.
Kini Jennie, Taeyong, Rosè dan Lisa tengah berada di ruang keluarga. Saat mereka tengah asyik berbincang tiba-tiba Seokjin datang dengan menggendong Jisoo, tentu membuat mereka menjadi khawatir.
"Nanti oppa jelaskan. Oppa harus membawanya ke kamar, unniemu ini berat sekali" ucap Seokjin kemudian berlalu pergi meninggalkan mereka.
Karena adik-adiknya khawati akhirnya mereka juga mengikuti Seokjin dari belakang. Melihat Jisoo yang tak sadar seperti itu tentu membuat para adiknya khawatir.
"Oppa mandilah, biar aku yang mengganti baju unnie" ucap Jennie pada Seokjin yang baru saja meletakkan Jisoo diatas kasur.
"Ah baiklah. Aku mandi dulu" ucapnya kemudian berlalu menuju kamar mandi.
"Chaeng-ah, buatkan unnie teh hangat. Biar aku dan Lisa yang mengganti baju unnie" ucap Jennie menyuruh Rosè yang berdiri disamping ranjang Jisoo.
"Nde unnie" ucapnya kemduian berlau dari kamar Jisoo.
"Wae kau masih disini?" Ucap Jennie pada Taeyong yang duduk di sofa kamar Jisoo.
"Ingin melihat keadaan unniemu" ucap Taeyong menatao Jennie yangbkini tengah rmmrbaqa baju ganti Jisoo.
"Apa kau tak lihat aku ingin mengganti baju unnie. Apa kau masih ingin tetap disini Lee Taeyong?" Ucap Jennie melirik sang suami kesal. Apa harus dikasih tahu dulu agar suaminya itu paham.
"Ah arasseo, aku akan keluar"
Taeyong beranjak dari dudukmya kemudian sekilas mencium pipi Jennie. Lisa yang melihatnya hanya tersenyum geli. Apakah harus seperti itu jika akan saling meninggalkan.
"Yak kenapa Jisoo unnie bau alkohol. Apa Jisoo unnie baru saja mabuk" ucap Lisa kala mencium aroma alkohol dari tubuh Jisoo.
"Ah kau benar Lisa-ya, sepertinya unnie baru saja meminum alkohol" ucap Jennie membenarkan ucapan Lisa.
Tak berlama Jennie dan Lisa pun mengganti baju Jisoo dengan yang bersih. Kakaknya bahkan tak terganggu sama sekali, masih tetap terlelap dalam mimpinya.
"Ah kalian sudah selesai menggantinya" ucap Seokjin yang baru saja selesai mandi.
Disana keluarganya sudah lengkap duduk disamping ranjang. Taeyong dan Rosè juga sudah kembali kekamar Jisoo.
"Oppa, tolong jelaskan apa yang terjadi pada unnie" ucap Jennie menatap Seokjin tajam. Seokjin berdegik ngeri kala melihat tatapan adik iparnya itu. Rasanya kini dia akan diterkam oleh 5 singa didepannya.
"Okay, akan oppa jelaskan" ucap Seokjin mengambil nafas, kemudian berjalan duduk pada soffa disebelah Taeyong.
"Oppa menemukan unnie kalian sudah dalam keadaan pinsan disebuah bar" ucapnya sontak membuat ketiga adiknya terkejut.
"Bar oppa? Kenapa unnie bisa disana?" Ucap Rosè bingung, pasalnya Jisoo tak pernah seperti ini sebelumnya.
"Oppa juga tak tahu Chaeng-ah, oppa ditelfon oleh pelayan menggunakan ponsel Jisoo dan mengatakan jika Jisoo tengah pinsan" ucap Seokjin menatap ketiga adiknya.
"Kau yakin oppa, apa kalian bertengkar?" Ucap Jennie menyipitkan matanya, menatap Seokjin tajam.
"Aiist. Oppa tidak bertengkar dengan unnie mu" ucap Seokjin membela diri. Karena memnag mereka sedang tidak bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW THE FLOW
FanficThe most important thing in the world is family and love.