24| Problem

97 17 0
                                    

Lisa dan Rosè duduk merapat disebelah Jennie, tangan keduanya bahkan menempel pada perut Jennie. Kedua adiknya ini sangat senang ketika mengetahui akan menjadi ounty, bahkan setiap selesai makan malam Rosè dan Lisa memiliki jadwal bergantian untuk membuatkannya susu. Seperti hari ini yang bertugas membuatkan susu adalah Lisa.

"Susu buatanku atau Rosè yang paling enak unnie?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dari mulut Lisa membuat Rosè menatap Lisa sinis semsntara Jennie hanya bisa terkekeh mendengarnya.

"Buatan kalian sama-sama enak"

Sebenarnya Jennie bingung harus menjawab apa karena rasa susu hamil tidak ada yang spesial. Ketika membuatnya juga tidak ada tambahan gula, mereka juga membuatnya dengan takaran yang sama, jadi untuk rasapun juga pasti akan sama.

"Kau harus memilih salah satu unnie" Lisa mempoutkan bibirnya tidak puas dengan jawaban Jennie sementara Jennie hanya menggeleng heran pada Lisa.

"Kalian berdua sama-sama melukannya dengan baik, jadi unnie tidak bisa memilih salah satu"
Jennie mencium kening mereka bergantian tersenyum bangga pada mereka. Adik kembarnya ini sangat menggemaskan.

Setelah selesai mengobrol dengan kedua adiknya Jennie kembali menuju kamarnya. Berdiri didepan kaca sebentar untuk mihat perutnya. Usia kandungan Jennie kini memasuki usia 8 minggu.

"Aegiya sedang apa disana?" Taeyong berucap diatas perut Jennie kemudian meletakkan telinganya diatas perut Jennie seolah akan mendengar jawaban dari anaknya. Sementara Jennie hanya bisa tersenyum melihat keanehan suaminya itu.

"Sebesar apa sekarang dia honey" ucap Taeyong

"Sepertinya dia masih sebesar raspberry" jika Jennie tidak salah usia janin dua bulan itu terbilang masih sangat kecil.

Selain mengobrol dengan anaknya kegiatan rutin yang dilakukan Taeyong adalah memberikan lotion pada perut Jennie. Ini asalah kegiatan rutin Taeyong.

Mengambil lotion dinakas dan meletakkan sebagian ditangannya Taeyong mulai mengusapkan pada perut Jennie. Taeyong melakukan dengan selembut mungkin dan tentunya meratakan pada seluruh perut Jennie.

"Apakah sangat nyaman?" Taeyong bertanya pada Jennie yang mulai teelihat mengantuk.

"Nde rasanya sangat nyaman" Jennie menjawab dengar jujur, usapan Taeyong diperutnya memang terasa samgat nyaman bahkan selalu membuat Jennie mengantuk.

"Tidurlah supaya badanmu kembali fit besok saat bekerja"

Sebenarnya Taeyong sudah menyuruh Jennie agar tidak bekerja selama hamil, tapi Jennie menolak dan memaksa untuk tetap bekerja. Jennie berpikir karena usia kandungannya juga masih muda dia masih kuat untuk bekerja dan nanti jika dirasa dirinya sudah tidak kuat maka Jennie baru tidak akan pergi ke kantor.

"Kau juga harus tidur setelah ini, jangan begadang hanya untuk mengusap perutku"

Jennie mengingat suaminya agar tak selalu melakukan hal konyol itu. Sudah beberapa kali Taeyong melakukan hal konyol itu hanya utuk mengusap perut Jennie bahkan sampai pagi, padahal setelah itu dia harus bekerja dan alhasil beberapa kali itu juga Taeyong selalu teelambat bekerja. Sebenarnya jika tidak bekerja pun tak ada yang akan memarahinya, tapi karena Taeyong adalah seorang CEO dirinya memiliki tanggung jawab penuh di perusahannya dan tentu harus memberikan contoh yang baik pada karyawannya. Alhasil Taeyong akan selalu masuk kantor kecuali adahal mendesak baru Taeyong tidak akan ke kantor.

*****

Hueeekkk

"Apakah sudah selesai" taeyong dengan telaten memijit tengkuk Jennie yang sudah 3 menit tadi merasa mual. Jennie mengalami morning sicknes setiap harinya dan Taeyong sudah paham akan hal itu. Jadi saat Jennie meradakan itu Taeyong selalu sigap untuk membantu Jennie.

FOLLOW THE FLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang