"Unnie, Lisa bosan"
Lisa berucap sembari menatap Jennie yang tengah duduk di sofa ruang rawatnya sembari menatap layar tablet. Jennie yang merasa terpanggil pun meletakkan tabletnya dan berjalan menghampiri ranjang Lisa.
"Apa kau ingin sesuatu?" Ucap Jennie menatap Lisa yang terlihat muram.
"Aku ingin keluar untuk jalan-jalan unnie"
Lisa berucap begitu sendu menatap Jennie, membuat Jennie tak tega melihatnya. Jennie merasakan apa yang Lisa rasakan tapi Jennie tak bisa berbuat apa. Dokter masih melarang Lisa untuk melakukan aktifitas apalagi untuk turun dari ranjangnya. Kondisi Lisa belum benar-benar pulih.
"Mianhae, tapi unnie tak bisa mengabulkan permintaanmu itu.
Lisa yang mendengar ucapan Jennie pun menunduk lesu.lisa hanya ingin keluar untuk menghirup udara segar, tapi kenapa tak boleh. Tak tahukah bagaimana bosannya Lisa sekarang yang terus disuruh untuk berbaring.
"Mianhae eoh. Unnie hanya melakukan apa yang dikatakan dokter, ini juga demi kebaikanmu sayang"
Jennie mengusap lembut kepala Lisa yang masih menunduk. Jennie tahu pasti Lisa tengah bersedih lantaran keinginannya tak dikabulkan. Tapi Jennie bisa apa, Jennie hanya ingin yang terbaik untuk kesehatan Lisa.
*****
Seokjin dan Taeyong kini tengah berada di kantor polisi. Mereka berdua mendapat kabar dari Sehun dan Chanyeol lantaran
sudah mendapatkan pelaku yang menyebabkan Lisa masuk rumah sakit.Kini Seokjin dan Taeying tengah menunggu kedatangan Jisoo, Seokjin sudah mengajari Jisoo jika pelakunya sudah ditemukan. Jisoo yang mendapat kabar itu pun sangat senang lantaran dapat menemukan pelaku itu.
"Kau?"
Seokjin menatap tak percaya pada yeoja yang kini tengah duduk tepat dihadapan polisi dengan penjagaan ketat dari Sehun dan Chanyeol. Seokjin tahu betul siapa yeoja yang kini tengah duduk sebagai pelaku itu.
"Annyeong oppa" ucap yeoja itu tersenyum miring pada Seokjin.
Yeoja itu tak seterkejut seperti Seokjin lantaran sudah mengetahui latar belakang keluarga Lisa sebelumnya. So, yeoja itu dapat bersikap biasa saja saat beryemu Seokjin.
"Jadi kau pelakunya Minnie?"
Seokjin menatap Minnie tak percaya. Bagaimana bisa Minnie yang dikenal Seokjin sebagai gadis yang baik melakukan hal sejahat itu.
"Wae? Kau terkejut Oppa? Aku memang tak sebaik yang kau pikirkan" Minnie berucap sembari tersenyum penuh arti menatap Seokjin.
Sedangkan Taeyong masih dibuat bingung dengan Seokjin. Bagaimana Seokjin bisa mengenal pelaku itu? Dari mana mereka saling mengenal.
"Hyung, kau kenal dengan dia?"
Taeyong menatap Seokjin menuntut jawaban. Taeyong benar-benar dibuat bingung dengan situasi ini.
Seokjin menghela nafas, menetralkan nafasnya yang tiba-tiba memburu. Mendengar pertanyaan Taeyong membuatnya sedikit bingung. Apakah Seokjin harus mengatakan yang sebenarnya.
"Dia adik dari mantan kekasihku" ucap Seokjin akhirnya.
"Mwo?"
Taeyong menganga tak percaya mendengar jawaban itu. Menatap Seokjin dengan tatapan tak peecayaswtwlahnya menatap Minnie yang sedari tadi diam ditempatnya. Bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi, sungguh Taeyong bingung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW THE FLOW
FanficThe most important thing in the world is family and love.