Bab 4 : Love Aggression!

3K 274 26
                                    

Hey Masih ada yang mau ngikutin kisah Jo-Jo couple?

Aku ke sini karena #edisikangenwattpad

So cekidot~

Joana hanya bisa mendesah dan meremas kuat seprai yang kini menjadi tumpuannya saat dirasakan sesuatu yang besar memasukinya dengan sekali hentakan dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joana hanya bisa mendesah dan meremas kuat seprai yang kini menjadi tumpuannya saat dirasakan sesuatu yang besar memasukinya dengan sekali hentakan dari belakang.

Apalagi saat dirinya langsung dihantam badai kenikmatan bertubi-tubi. Erangan dari mulutnya tak henti - henti untuk meneriakkan satu nama itu. Nama tak asing, yang membawanya ke suatu fantasi tiada tara. Satu nama yang tak pernah terbesit di pikirannya.

"Jo- nas ...."

Bibirnya terus memanggil nama tersebut dalam desahannya. Tak dibiarkan lelaki itu ia sekedar bernapas legah. Tubuh Joana habis dikerjai dengan begitu hebat. Seolah tahu di mana semua titik sensitifnya.

"Say my name, Je, and i'll be yours tonite." Jonas semakin menggerakkan miliknya tak beraturan, menekan hingga spot terdalam Joana.

Rasanya tangan dan lutut Joana tak bisa lagi menumpu di atas kasur yang sepertinya akan rubuh itu. Gerakan mereka sungguh liar, dan Joana menyukainya.

"Jo, please .... be harder," bisik Joana dengan wajah penuh peluhnya memohon ke arah lelaki itu. Ia ingin sampai secepatnya.

Tentu pria bertubuh penuh tinta itu senang sembari menyunggingkan senyum puas. Senang telah berhasil mengerjai tubuh indah Joana yang bagaikan pahatan tanpa celah.

Tanpa banyak basa-basi, Jonas kemudian langsung membalikkan tubuh Joana tanpa melepaskan penyatuan mereka. Selanjutnya gempuran demi gempuran terjadi. Jonas semakin menggila di atas, dan Joana hanya bisa pasrah hingga dirinya sampai pada puncak kenikmatan.

Sekali lagi. Nama Jonas diteriakkannya jelas.

"Jonasss ...."

___

Peluh membasahi wajah Joana begitu ia tersentak dari mimpinya. Degupan jantungnya sangat keras hingga rasanya ingin melompat dari rongga dada. Napasnya pun kian berpacu seperti habis berlari maraton. Hanya karena sebuah mimpi erotis yang baru saja dialaminya, seketika membuat wajah Joana memerah tatkala mengingatnya.

"Astaga," Joana mengusap wajahnya kasar, "yang tadi bener - bener udah gila!"

Baru pertama kali bertemu saja, di pikiran Joana sudah terlintas hal yang 'tidak -tidak' dan sekarang justru mimpi yang 'iya - iya'? Joana pikir dirinya seperti maniak sekarang.

"Masa iya sama temen Mas Bibi," keluhnya seperti orang frustrasi.

Lantas Joana kemudian bangkit dari kasurnya dan beranjak ke kamar mandi. Tak lama Joana keluar dengan wajah yang sudah dibasuh. Berencana untuk pergi menjernihkan pikiran, sambil menunggu matahari terbit di tepi pantai. Joana telah siap dengan setelan jaket dan leggingnya. Tak lupa sneakers yang ia pakai.

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang