Bab 23 : To The Moon

1.6K 155 12
                                    

Aye, hollaaa...

JJ Couple in the house.
So please to:
Follow
Vote
Comment
For your support.

Here we go~

Warning!
This part for 21+
Read at your own risk!

°°°°°

Alasan ke kamar mandi adalah alasan paling klasik dan susah untuk diperdebatkan. Jonas gak mungkin, kan, melarangnya Joana atas panggilam alamnya? Tetapi memang dasar Jonas, percaya aja sama ucapan Joana.

Setelah makan malam dan membersihkan diri, mereka lanjutkan dengan quality time sambil nonton Netflix di ruang tengah. Di sana ada tv besar dengan sofa yang nyaman. Jonas juga sudah menyediakan cemilan dan minuman soda kaleng. Kali ini Joana sendiri yang memilih minuman, karena dia tak ingin Jonas dengan alkohol malam ini.

"Kenapa? Dingin? " Jonas lalu menarik Joana dan mendekapnya ke pelukan. "Begini gimana? Lebih nyaman? "

Joana hanya bisa memendam wajahnya. Cukup menjawab dengan anggukan. Dia tak berani menunjukkannya, karena pasti pipinya memerah. Untungnya suasana temaram, kecuali sinar dari tv dan bulan yang hanya dibatasi kaca.

"Jo, menurut kamu... kapan aku bisa jatuh cinta sama kamu?"

Diberi pertanyaan seperti itu tentu membuat Jonas tiba - tiba bingung. Sampai dia berpikir sebentar lalu menjawab, "Mungkin udah, tapi kamu gak sadar aja. "

Spontan Joana mendongak ke arah wajah Jonas. "Ah, masa?"

"Bisa jadi, 'kan? Secara kehadiran dan kebersamaan kita yang intens bisa menimbulkan benih - benih cinta."

Masih meneliti wajah Jonas yang serius menonton ke layar di depannya, tampak biasa saja dan sangat tenang. Dalam pikirannya, apa benar Jonas mencintainya?

"Kalau kamu gimana?"

Pertanyaan Joana kali ini sedikit membuat tenggorokan Jonas seakan tercekat. Dia sampai harus berdeham untuk mengembalikan suara.

"Mungkin juga udah. "

"Masa, sih? "

"Iya. Aku orangnya baperan apalagi kalau sama cewek cantik. "

Seketika Joana berdecak. Jonas. Lagi- lagi bercanda. Sialnya adegan film di layar sekarang sedang mengandung unsur dua puluh satu tahun ke atas. Itu artinya dalam mode rawan.

Duduk Jonas mulai tak nyaman. Hembusan napasnya juga terdengar berat. Apalagi sesuatu di bawah sana, telah aktif dan menonjol.

"Jo.... "

"Iya. Tau.... "

Joana terkikik pelan. Pasalnya kedua pahanya kini berada di atas Jonas dan dia bisa merasakannya.

"Kamu, sih, kenapa pilih film ini?" Joana tak tahan untuk mencolek pipi pria bertato itu.

"Ini film mafia, Sayang. Gak tau juga kalau ada unsur seksualitasnya. "

Tetap aja Joana gemas dengan Jonas. Dia lanjut mencubiti pipi lelaki yang masih fokus itu. Jonas tak merasa terganggu sama sekali. Dia membalas dengan mengelus betis mulus Joana saja.

"Jo, kenapa di kamar kamu ada pohon bonsai? Mana besar banget."

Sebenarnya Jonas sudah tidak fokus dengan filmnya. Ditambah lagi Joana yang terus bertanya, tetapi sekuat mungkin dia masih tetap mencoba santai.

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang