Bab 3 : D-Day (Memory)

3.1K 264 16
                                    

Hello masih ada yang nungguin?
Maaf lama tidak update.
Semoga bisa aktif lagi di sini

So, enjoy it!

oOo

"Sial! Gue telat bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sial! Gue telat bangun."

Buru-buru Jonas bangkit dari kasurnya dan segera berlari ke arah kamar mandi. Tidak sampai lima menit, pria bertato itu telah selesai, setelahnya dengan panik memakai setelan jas yang sudah tersedia di kamar hotel.

Namun, saat ia sedang mengancingi kemeja putihnya, tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Jonas tak menjawab, hanya saja langkah kakinya mengarah ke sana. Tak membiarkan orang yang datang kembali mengetuk pintunya, Jonas dengan cepat membukakan pintu.

Rupanya di hadapannya telah berdiri sosok anggun dalam balutan gaun putih elegan sambil membawa sebuket bunga mawar putih juga di tangannya.

Melihat wanita itu, Jonas bahkan tak mengedipkan mata. Bahkan ia lupa sedang mengurusi kancing - kancing kemejanya.

Seperti tersihir, keduanya sama terdiam. Jika Jonas seakan melihat malaikat turun dari surga, wanita itu justru syok di tempatnya karena tak menyangka akan mendapat sambutan yang panas.

Dia .... Keduanya sama bergumam di dalam hati. Mencoba menggali ingatan lama tentang sosok masing - masing.

Jonas tahu pasti siapa sosok cantik itu. Sosok yang selalu hadir dalam  mimpinya di setiap malam, yang berniat akan dicarinya dari beberapa waktu yang lalu, juga sosok yang merupakan ... cinta pertamanya.

Joana Putri Rayadi.

Astaga, i found you, gumam Jonas dalam hati— tak percaya siapa yang ada di hadapannya.

Namun, berbeda dengan sosok wanita yang rupanya adalah Joana. Wanita berambut panjang hitam legam itu justru merasa dirinya seperti ditarik ke satu ingatan asing saat melihat mawar di dada bidang tan Jonas, yang tiba - tiba muncul seperti bayangan nyata: sebuah kilasan di mana ia ...  berada di bawah kendali pria di hadapannya dan Joana .... melenguhkan namanya.

"Jo-nas ...," Bibir Joana bergerak mengeja nama tersebut.

Lantas wanita beriris coklat itu refleks menutup mulutnya, dan tersadar bahwa sedari tadi ia berimajinasi liar tentang pria bertato di depannya. Apa - apaan dengan dirinya?

"Ma- maaf mengganggu." Joana menunduk dan mengalihkan pandangannya ke mawar yang ia pegang. Tak bisa ditutupi jika dirinya merasa malu setelahnya. Bisa - bisanya Joana berpikiran yang tidak semestinya bersama sahabat sepupunya itu. Apalagi di tatap muka pertama mereka. Selama ini yang Joana tahu jika Jonas adalah teman dekat Brian. Dia hanya mengenal wajah tanpa pernah berbicara.

"Oh, ya, a- ada apa?" Jonas kembali menguasai dirinya ketika mendengar suara Joana. Sedikit gugup dan was-was menghadapi wanita itu. Di pikirannya kini terbesit tentang kejadian saat mereka bersama di malam itu. Apakah Joana mengingatnya?

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang