Bab 17 : Joana itu....

1.9K 170 9
                                    

Senin apdeettt

Makasi sudah membaca dan jangan lupa:

Follow
Vote
Comment

Don't be a silent reader please

°°°°°

Jonas tak bisa konsentrasi. Pikirannya sekarang entah ke mana. Rasanya ingin dia membelokkan setirnya ke salah satu hotel yang dilewati. Itu semua karena paha Joana. Rok kurang bahan itu jelas saja tak menutupinya. Bagaimana Jonas tak gerah, darahnya saja ikut menggelegak.

"Nih, pakai." Jonas memberi jaket kulitnya ke pangkuan Joana. Berharap wanita itu mengerti dan menutupinya.

Tanpa berucap, Joana meletakkanya jaket itu menutupi pahanya. Setelahnya kembali melihat jalanan raya. Cuek sekali. Gak tau orang di sebelahnya sudah panas dingin.

"Rame banget, ya, " ucap Joana memecah sepi.

Jonas yang tadi pikirannya melayang, kini kembali merespon. "Dari dulu kayanya. Padat. Untung gak macet aja malam ini. "

Kepala Joana mengangguk seolah mengerti. Matanya terus melihat ke sana - kemari.

"Aku jarang keluar malam kalau gak perlu banget."

Ucapan Joana seketika membuat Jonas merasa iba. Dia tahu kalau perempuan yang satu ini tertutup, tapi bukan mengisolasi dirinya sendiri dari dunia. Terkadang menjadi introvert itu menyenangkan, tetapi kelamaan menjadi anti sosial takutnya menyimpang. Joana harus kembali melihat dunia tidak hanya dari satu sisi dan satu pandangan saja.

"Asik! Aku dapat cewek baik - baik," canda Jonas agar suasana berubah menyenangkan. Penting untuk Joana agar lupa masa lalunya. Terkadang ingatan bangkit dari suasana, gambaran dan wangi parfum mantan.

"Apaan sih, Jo? Aneh deh. " Padahal rasanya Joana ingin ikut tertawa, tapi dia menahannya. Jonas yang melihatnya jadi gemas.

"By the way, outfit kita matching nih. Jodoh banget. " Jonas mencari bahan lain untuk obrolan. Jujur saja, Jonas suka penampilan santai tapi eyecatching yang dikenakan Joana. Perempuan yang satu ini tahu persis apa yang pantas untuk badannya, dan Jonas tak ingin mengekang perihal itu.

Mau Joana terlihat seperti cewek kue, cewek bumi dan sekarang serba hitam seperti cewek mamba. Jonas oke oke saja.

"Biasa aja deh." Joana melihat pakaian yang dipakainya saat ini. Dibandingkan dengan baju yang dibelinya online, yang ini lebih tertutup. Terpaksa dia tidak memakai mini dress hitam itu. Selain bagian bawahnya kependekan, ternyata bagian belakangnya terbuka lebar. Salah Joana tidak teliti membeli. Untungnya dia memesan rok mini krem dipadukan dengan kaos oblong hitam milik Jonas yang tinggal waktu kebasahan dulu, dan semakin lengkap bersama tas juga sepatu boot hitam yang tidak pernah dipakainya, "tapi ini baju kamu waktu itu. Sengaja aku pakai, biar samaan. Kamu pasti pakai baju hitam lagi."

Jonas reflek melihat. Ternyata benar bajunya. Hanya saja kebesaran di tubuh Joana, tapi jatuhnya bagus- bagus saja. Bagian tangannya dilipas sedikit dan bagian depan baju dimasukkan ke dalam rok. Jonas juga senang jika perempuan itu mulai memerhatikan hal kecil tentang dirinya. Apalagi membuat tanda bahwa mereka pasangan di depan umum.

"Pantas tambah cakep," puji Jonas.

Seperti kebiasaannya. Joana memutar matanya bosan ketika dipuji terus - terusan, atau ada hal lainnya yang membuat mual. Lucunya, Jonas suka itu.

Lima belas menit kemudian mereka pun sampai ke tempat tujuan. Rupanya itu adalah Bar & Resto milik Dion. Aturannya telah grand opening minggu lalu, tetapi ditunda dan sekarang baru bisa acara.

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang