Bab 18 : Kali Kedua

2.3K 176 12
                                    

Masih ada yang nungguin?
I'm back di hari rabu.
Semoga kalian sehat selalu

Warning!
Dari awal cerita ini sudah ada label dewasanya. Yang belum cukup umur minggat ya sayang ya
Dosa ditanggung sendiri.

Untuk dukungan dan semangatnya silakan
Follow
Vote
Comment

!!!
Adult scene
21+
°°°°°

Jangan salahkan Jonas untuk apa yang telah terjadi. Apartemen yang telah susah -susah ditata oleh Joana, berubah menjadi super berantakan berkat dirinya yang begitu aktif.

Jonas janji akan bertanggung jawab, tapi biarkan dulu dia menyelesaikan ini semua. Dirinya benar- benar tinggi untuk saat ini.

"Jo, hati - hati, " rintih Joana saat Jonas bermain di area dadanya. Kaos hitam yang dipakai tadi entah sejak kapan lepas. Begitu juga Jonas yang sekarang memperlihatkan tubuh penuh tato itu. Mereka sekarang berada di sofa ruang tv.

Berpindah dari dada, Jonas kembali membungkam bibir Joana yang sepertinya menahan desahan. Perempuan itu menikmati sentuhannya, terbukti dari wajah dan juga kedua tangan yang meremas kuat rambut lawannya.

"Joana Putri Rayadi. Kamu mau lebih dari ini?" Jonas bertanya, tetapi tangannya membuat gerakan abstrak di bawah sana.

Suara tak tertahankan itu pun akhirnya keluar tepat di depan Jonas. Seketika laki- laki itu tersenyum puas. Sayangnya,  itu belum cukup. Harus ada konfirmasi balik dari Joana.

"Aku gak dengar sama sekali." Jonas kini beringsut ke bawah. Dilepasnya kain tipis pelindung warna putih milik Joana, dan kemudian wajahnya mendekat hingga kelihatan terbenam di sana oleh si pemiliknya.

"Ahh, Jo!" Kedua kaki Joana otomatis menekuk menjepit kepala Jonas, tangannya ikut menjambak rambut lebat laki - laki itu lagi, suaranya bahkan kini tak terkendali memenuhi ruangan. Joana paling tidak tahan jika itu daerah paling sensitifnya.

"Please, Jo, please. Jangan buat mati aku sekarang. "

Jonas seketika berhenti, dia tertawa dengan ucapan Joana yang sangat polos. Namun, dia kembali lagi dengan aktivitas tadi. Tak peduli jika rambutnya akan rontok dan suara Joana yang semakin membuatnya bernyali.

Gairah Joana pun ikut meninggi, yang dia mau sekarang Jonas. Jonas berada di dalamnya. Secepatnya!

"Jo, please. Sekarang. Aku mau kamu sekarang."

Jonas tak lantas berhenti mendengar rengekan itu. Hingga Joana mendapatkan puncaknya barulah dia berdiri. Dilihatinya tubuh tanpa cela tadi; Joana sudah lemah tak berdaya dengan tatapan matanya yang sayu. Jonas menjadi semakin bergairah melihat itu semua. Sesuatu di balik celananya sudah meminta dibebaskan. Lantas Jonas membuka celananya tepat di hadapan Joana. Walau sempat mengelak untuk melihat, mata sayu itu kembali melihatnya dan seketika melebar dengan mulut yang sedikit menganga. Padahal ada celana lagi yang menutupi.

Jujur saja, rasanya Jonas ingin sekali memasukkan miliknya  dalam goa hangat dan basah itu, tapi tak mungkin dia memaksa atau menyuruh Joana. Ini kali pertama lagi mereka melakukannya, dan atas kesadaran dari dua belah pihak. Jonas tak mau kesan pertama Joana kali ini jijik dan jelek tentangnya.

"Jo.... " Tiba - tiba jantung Joana kembali berdebar saat lelaki berperut kotak - kotak di depannya mendekat dan menindihnya.

"Aku udah gak kuat, Je. Aku mau kamu, " bisik Jonas dengan suaranya yang parau.

Darah Joana berdesir mendengarnya. Bulu kuduknya ikut meremang. Joana tak tahu apa selanjutnya, tetapi sedetik kemudian... tubuhnya terangkat. Jonas membopongnya dan mengarah ke kamar.

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang