Bab 15 : Can I Kiss You Now?

2.5K 195 16
                                    

Jumat apdettt

Yok bisa yookk
Follow
Vote
Comment

Tolong lah

°°°°°

Jonas tidak tahu apa yang sebenarnya wanita pikirkan di saat sebuah pesan tidak dibalas.

Sikap overthinking atau negative thinking kah? Sehingga mereka bisa berubah total, dari keadaan biasa saja menjadi super moody.

Padahal itu adalah hal kecil. Bukan terbilang masalah malahan, tetapi mengapa dampaknya menjadi begitu besar?

Gara - gara itu Jonas harus menunggu lama di resto tempat yang dijanjika , bolak - balik mengecek ke condominiumnya, dan akhirnya ke gedung apartemen Joana, karena itu harapan satu- satunya tempat yang perempuan itu tuju.

Benar saja, Joana rupanya ada di sana. Jonas melihat jika perempuan yang dicarinya justru sedang asik dengan segelas red wine.

"Kamu di sini?" Jonas berjalan ke arah balkon tempat Joana berdiri menikmati suasana malam. "Aku telfon, chat, tapi gak dibalas. Aku kira kamu kenapa -napa."

Namun, Joana hanya diam. Dia tak mempedulikan Jonas dan ucapan laki -laki itu.

"Oke. Aku minta maaf jika aku salah. Apa kita sekarang boleh bicara? "

Joana tertawa singkat. "Bahkan kamu tidak tahu salahnya di mana. Kenapa minta maaf? "

Otak Jonas berpikir cepat. Mencari - cari kesalahannya agar dia sendiri ingat.

"Oh, soal yang tadi pagi. Maaf kalau aku cuma diam aja. Butuh waktu yang panjang untuk membicarakan soal itu, tetapi kita juga ada kerjaan, 'kan? Jadi.... "

Joana memutar tubuhnya dan menatapnya datar. Jonas seketika berhenti berbicara dan mematung di pintu pembatas.

"Lupakan. Lupakan soal semuanya. Soal kita, soal malam itu, soal masalahku, lupakan. Anggap semuanya gak pernah terjadi."

Seperti disambar petir, ucapan Joana barusan membuat Jonas bagai mati di tempat.

"A- apa?"  tanya Jonas memastikan dia tak salah dengar.

"Aku bilang kita cukup sampai di sini." Joana menambakannya lagi hingga semakin memperjelas.

"What? Louder!" Jonas berjalan mendekat ke arah Joana. "I can't hear your words. "

Mundur. Joana berjalan mundur begitu Jonas semakin dekat dengannya. Apalagi saat melihat wajah tanpa ekspresi itu. Tak pernah terbayangkan wajah ramah yang ia kenal selama ini berubah menyeramkan.

"Stop! " Joana menyuruh Jonas untuk tak mendekat ketika dirasakannya dirinya mengenai besi pembatas. Minuman yang dipegangnya juga sedikit tumpah.

Bukan Jonas namanya jika tidak nekat. Omongan Joana pun diabaikannya begitu saja. Dia terus membuang jarak hingga hanya sebatas jengkal.

"Aku. Gak. Mau." Jonas mengatakan itu di depan wajah Joana dengan menekankan masing- masing kata. "Segala yang telah dimulai, tidak semudah itu untuk mengakhirinya. "

"Terus? Mau kamu bagaimana? Kamu sendiri sepertinya yang gak mau," balas Joana lantang.

Seakan meluapkan isi hatinya, Joana terus menyerocos tiada henti. Sedangakan Jonas hanya diam menikmati.  Bau alkohol jelas menguar dari mulut Joana. Itu pula mungkin yang membuat Joana tak berhenti mencecarnya. Adrenalin wanita itu terpacu. Siapapun orangnya pasti berani  dilawan. Berbanding terbalik pada kesehariannya yang pendiam dan cuek.

Love Aggression [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang