Chapter 08

285 28 0
                                    

DIARY SMA
Kimetsu no Yaiba fanfict
.
.
.
.
.
Wish me luck
.
.
.
Enjoy


"Aku harus cepat!" seru Makomo dalam hati

Senin, upacara. Ya, upacara.

Pertama kalinya Makomo berangkat sekolah mepet. Lalu sialnya, bus yang biasa ia tumpangi datang terlambat. Hal itu membuat Makomo semakin tak tenang.

"Ayolah cepat!!" batin Makomo gelisah.

Di liriknya lagi jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Masih tersisa 5 menit lagi sebelum gerbang ditutup.

"Semoga sempat!"

Syukur alhamdulillah, bus sampai tepat waktu. Makomo berlari memasuki gerbang dan menghela nafas lega.

Walau kelihatan tenang, Makomo benar-benar panik saat mengetahui dirinya tertinggal siswa lain yang sudah berbaris.

Karena tak banyak waktu, Makomo menitipkan tas-nya di pos satpam. Mengambil barang-barang berharga dan menyimpannya di saku. Lalu bergabung ke lapangan utama yang tak jauh dari gerbang.

"X MIPA 4, dimana ya? Hm...dimana yaa," Makomo terus menelusuri barisan-barisan siswa dari belakang.

"Oh? Itu dia!"

Brukk

Seorang pemuda bersurai peach tak sengaja menabraknya, Makomo terhuyung ke belakang.

"Eh, maaf. Kamu gapapa kan?" tanyanya khawatir.

Makomo tersenyum kecil, lantas menggeleng. "Gapapa kak, saya duluan!"

Tersenyum tipis, Sabito memperhatikan punggung mungil si gadis yang masuk di barisan paling belakang.

Ketahuan diam, Kyoujuro yang tak sengaja menangkap basah kejadian tersebut ikut tersenyum. Sekaligus mengingatkan tugas yang harus Sabito kerjakan.

"To!! Yang kelas X udah semua belum?"

Sabito menoleh, Kyoujuro segera menunjuk barisan yang belum selesai pengecekan atributnya.

"Kalo belum, sini bantuin saya. Kelas IPS belum semua,"

Sabito mengangguk pelan, pemuda itu hendak bergegas namun pandangannya jatuh ke arah gantungan rubah yang tergelatak di rerumputan.

"Loh? Kunci?"

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Hela nafas lega dari murid-murid mengakhiri sesi upacara hari ini.

Akaza bergegas meninggalkan barisannya. Pandangannya menelusuri seisi lapangan, mencari sosok kekasihnya.

Ah, itu dia.

Akaza berhasil menemukan gadisnya tengah membantu Kanae dan Sabito menyimpan papan nama kelas di tepi lapangan.

Akaza menghampiri, melambaikan tangannya dan menyapa sang kekasih.

"Pagi, Koyuki!"

Senyum merekah menyambut kedatangan pemuda itu, Koyuki balas menyapa "Pagi,"

"Kantin yuk?"

"Eh? Aku mau bantu yang lainnya dulu. Kamu duluan aja,"

Akaza mendecih pelan, pemuda itu mengusap wajah kasar. Mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan.

Oke, Tenang Za.

Tanpa banyak bicara, Akaza membantu menyelesaikan tugas Koyuki. Walau keliatan gak ikhlas sih.

Diary SMA || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang