Chapter 19

183 17 6
                                    

DIARY SMA
Kimetsu no Yaiba fanfict
.
.
.
.
.
Dunia Remaja 2
.
.
.
.
.
Enjoy



Terpilih sebagai perwakilan sekolah itu tak selalu menyenangkan.

Ya memang sih nanti kita diberi uang saku dari sekolah, tapi itu sepadan dengan usaha keras yang dilakukan untuk membawa pulang kemenangan. Termasuk berkurangnya waktu bersenang-senang.

Iguro terpaksa pulang awal, dan bergegas ke sekolah tanpa tidur. Setelah gila-gilaan di rumah Uzui dengan berbagai permainan dan cerita yang secara sukarela dibagikan. Tentunya siapapun akan menikmati waktu menyenangkan itu.

Jamuan di rumah Uzui tidak buruk, malahan ia senang dengan keramahannya. Fasilitas dan barang-barang koleksinya jauh diatas kemampuannya. Orang kaya memang beda.

Iguro mendengus malas, kepalanya terasa berat melihat rentetan soal-soal dan tumpukan silabulus di depannya. Berbeda dengan kedua partnernya Kanae-Sabito yang tampak serius mengerjakan tanpa terusik apapun.

Semerbak pengharum ruangan, suara gesekan kertas yang saling beradu, detak jam yang terdengar jelas menggambarkan keheningan perpustakaan.

Iguro memperhatikan, tangan mereka sibuk mencoret angka-angka, sesekali menghitung dengan kalkulator memastikan hasilnya. Pensil berganti pulpen, pulpen berganti pensil, terus berulang. Menggaris bawahi soal dan memahami konsep pemecahan masalahnya.

Iguro rasa ia mulai kehilangan titik warasnya. "Soal punya gue kok makin beranak ya, buset," keluh Iguro.

Pemuda itu menyimpan asal tumpukan kertas soal itu dan mulai berkeliling perpustakaan. Menelusuri tiap rak sambil membaca dengan cermat judul buku yang tertata rapih.

Pandangannya jatuh pada novel usang, pemuda itu menarik buku tersebut dan membacanya. Duduk di dekat jendela yang menghadap parkiran, Iguro mencari motor Sanemi dan Giyuu.

"Gaada motor mereka,"

Iguro kembali mencari dengan teliti, namun ia tak menemukannya. Diliriknya arloji yang melingkar di pergelangan kirinya.

"Padahal ini udah jam 7:30,"

"Apa mereka telat? Atau bolos sekolah?"

Ah, sial

Sepertinya mereka berdua bersenang-senang tanpa diriku.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Aneh

Rasanya tak nyaman.

Ya walau memang tadi perasaannya menjadi jelek setelah berpapasan dengan Sabito yang bonceng Kanae. Asli marah banget, padahal udah bela-belain pulang subuh biar bisa berangkat bareng kayak biasa eh taunya udah ada yang jemput.

Kan badmood jadinya.

Ditambah padatnya jalanan Bandung, macet yang cukup panjang membuat Sanemi tambah kesal. Berputar arah, mencari alternatif jalan lain. Motor yang dikendarainya sampai ke kost-an Giyuu. Deretan pintu tertutup rapat, bangunan bertingkatnya terlihat seperti rumah susun.

Motor yang terparkir di halaman membuat Sanemi yakin bahwa temannya yang satu ini masih ada di kostnya. Tanpa pikir panjang pemuda itu memarkir motornya, naik ke lantai dua dimana Giyuu tinggal.

DOKK...DOKK

DOKKK...DOKKK...DOOKKK

Sanemi berdecak sebal, berulang kali ia ketuk pintu di depannya ini tak ada respon.

Diary SMA || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang