DIARY SMA
Kimetsu no Yaiba fanfict
.
.
.
.
.
You and Me : Mine
.
.
.
Enjoy
Sanemi mengusak kecil surai Kanae. Mencubit pipi tembamnya gemas. "Ayok pulang, gue gendong sampe parkiran depan. Terus motoran cari makan gimana?"
"Iyaa,"
Pemuda itu berjongkok di depan Kanae, mengisyaratkan agar gadis itu naik.
"Naiklah!"
Ringan, sangat ringan.
Kala tubuh gadis itu berada dalam rengkuhan dibalik punggungnya, Sanemi dapat mengangkatnya dengan mudah.
Hangat menyambut, Kanae mengalungkan tangannya di leher Sanemi, menjatuhkan kepalanya. Bersandar di bahu kiri pemuda itu sambil memejam mata.
Hatinya nyaman, seolah mendekapnya erat akan membuang semua rasa takut yang menghantuinya. Aroma parfum bercampur rokok di jaket pemuda itu menjadi candu bagi Kanae. Baik dan buruknya pemuda itu, Kanae menyukai semuanya.
Pikirannya kembali, pada masa-masa dimana mereka tumbuh bersama. Pernah sekali ia digendong seperti ini saat masih SD. Kejadiannya tak jauh berbeda, hanya saja waktu itu Sanemi datang untuk menolongnya dari para pembully. Hari ini ia datang dan menyelamatkannya dari preman-preman penculik.
Rasanya seperti Deja vu.
'Aku ingin menghilang'
'Warna yang kulihat hanya kelabu'
'Aku selalu tersesat, di labirin hidupku sendiri,'
Itulah pikir Kanae dulu, sebelum bertemu Sanemi. Pemuda itu, masih sama bahkan setelah 10 tahun tumbuh bersama. Nakal, namun tau batasan. Pemarah, dan suka mengatur. Ia tak segan memukul orang yang mengganggunya. Dan ia juga yang selalu menemukan dirinya dalam keadaan apapun.
Yang menemukannya di taman bermain, saat matahari mulai terbenam. Suara datarnya menyapa, menarik lengan mungil Kanae untuk ikut melangkah bersamanya. 'Pulang, udah sore,'
Ataupun saat ia menangis sendiri di teras belakang rumah karena habis dimarahi. Sanemi akan muncul membawa permen yupi, duduk di sebelahnya sambil menggerutu 'Sedih ko di tempat sepi, bodoh. Ga bakal ada yang hibur kalo gitu,'
'Nangis lagi? Haduhhh, air mata lo sebanyak apa sih!'
'Bisa gak kalo ada apa-apa itu cari gue. Jangan hilang dan bikin khawatir!'
'Akhirnya ketemu, balik lo. Ngerepotin banget sih,'
Semua tentang Sanemi masih segar di ingatannya. Sosok yang selalu menjaganya, sosok yang ia cintai juga.
'Aku ingin menghentikan waktu, menikmati masa-masa dimana hanya kita berdua. Bersama, saling mendekap dan menguatkan,'
Ekor mata Sanemi melirik, wajah pucat dan ketakutannya yang ia lihat tadi lenyap berganti dengan wajah damai dengan senyum hangat yang tak pernah luntur.
"Mikirin apasih lo? Bangun kek? Ajak ngobrol gue gitu. Biasanya lo cerewet, bahas ini itu sambil ketawa. Liat lo diem buat gue tambah gak karu-karuan tau gak!?" gerutu Sanemi dalam hati.
Pemuda itu menghela nafas kecil, menutup rasa gelisah-nya. Sunyi sekitar, suara merdu nan teratur terdengar merdu. Ah, debaran jantung si gadis begitu tenang. Lalu kenapa jantungnya sangat berisik.
Sial....
Semoga dia tak mendengarnya.
Tak ada pembicaraan apapun selama perjalanan karena gadis yang digendongnya begitu lelap terpejam. Lorong gelap nan pengap berhasil dilalui dalam waktu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary SMA || REVISI
Fanfiction"Pokoknya abis ini bolos, warkop belakang gas!" "Jangan asing ya," "Anjrittt kurang ajar, balikin buku gue!!!" "Ngang ngong tiba-tiba lulus," "Lucu ya? Aku suka kamu, kamu suka temenku," "Minimal kalo mau nyontek pinter dikitlah," Terlihat sederhana...