Chapter 16

192 21 6
                                    

DIARY SMA
Kimetsu no Yaiba fanfict
.
.
.
.
.
The things special of you
.
.
.
Enjoy

"Ya, gue yang harus saingan sama husbu lo,"

"Semua orang punya masalahnya masing-masing dan berjuang dengan caranya sendiri,"

"Overthinking buat lo cepet tua, jelek!"

.

.

.

.

.


Kalau dipikir-pikir, Kanao dan Inosuke itu memiliki banyak perbedaan yang jauh membentang. Satu persamaan yang mereka miliki adalah pesona dari senyuman mereka.

Ah, katakan saja jika Tanjiro sedang memperhatikannya diam-diam. Melihatnya tertawa membuat pemuda itu jatuh hati. Tidak seperti saat pertama bertemu, tatapan dingin dan suara datarnya terlihat seperti gadis cuek dan dingin.

Ternyata memang benar, don't judge book from cover.

Apa ini yang dinamakan fase jatuh cinta-nya anak remaja?

Apa sih bahasa gaulnya buat bilang suka? Ihacoy ya? Tapi apa dia gak risih kalau tiba-tiba ada cowok yang bilang ihacoy. Deket aja belum. Daripada itu, entah mengapa Tanjiro ingin sekali berada di posisi Genya yang sekarang.

Duduk dekat sambil menonton layar yang sama, Kanao nampak antusias menontonnya sambil memakan cilok yang dibelinya.

"Aaaakkkk, Hirotaka ganteng banget Gen," ucap gadis itu dengan pipi yang bersemu.

Lucu juga ya, liat dia yang lagi baper sama karakter fiksi. Lucuan kalo lagi baper sama gue gasih?

Tanjiro tak ada diposisi untuk menyahut ataupun menanggapi. Walau duduk di meja dan saling berhadapan, pemuda itu memilih diam. Memperhatikannya sambil memakan bekal yang dimasak sang ibu.

Di sebelahnya juga Inosuke tengah melahap makanannya dengan rakus. Entah sudah berapa porsi ia habiskan untuk istirahat pertama ini. Sudah ada banyak piring bekas yang menumpuk di sisi kosong meja.

"Gak makan berapa taun sih lo? Makan porsi kuli tiap hari😭,"

"Huhh? Kita lagi fase pertumbuhan ya harus banyak makan," balas Inosuke di sela aktivitas makannya.

"Pantes hyperaktif, orang isi ulang tenaganya aja banyak gini," batin Tanjiro.

Genya mengangguk kecil "Iyaa, cocok sama Narumi yang imut. Hrrr jadi pengen pacar tapi yang sefrekuensi gitu," ucapnya enteng.

'P E N G E N P U N Y A P A C A R'

'NGODE YA LO?'

Kok kesel sih

Sorry banget, dia itu mau gue jadiin crush. Jangan nikung dong.

Ada rasa kesal saat mendengarnya, terlebih menurut Tanjiro sendiri itu terdengar seperti sebuah kode.

Kanao kembali menusuk ciloknya, menunjuk Genya. "Kalau gue gak mau yang se-frekuensi sih. Males aja saingan sama waifu-nya,"

Ah, nice answer.

Tak ada raut marah, ataupun kesal. Genya balas tertawa dan kembali mengatensikan perhatiannya pada anime yang ditonton.

Tapi jadinya

Diary SMA || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang