Anna dan juga Rony keluar dari gerbang sekolah dengan wajah sangat pucatnya, ia takut terjadi apa-apa pada Rony kali ini.
" Ron kalo boleh tau alasan apa Lo mau nolongin gue setiap saat? " Tanya Anna ragu.
" Kalau gue bilang suka sama Lo gimana? " Tanya Rony yang membuat langka Anna berhenti sejenak.
Anna berpikir dan menatap wajah Rony dengan sangat intens. " Lo gila ya? " Tanya Anna ragu.
" Kaget kan Lo? Apalagi gue, gue nolongin Lo karena gue tau kalo Lo itu cewek Sedangkan Aji itu cowok kekuatan kalian juga berbeda " jawab jujur Aji yang langsung menarik tangan Anna untuk ikut bersamanya.
Anna dan Rony yang sudah sampai di parkiran motornya pun dengan sigap mengambil helm full face nya dan memberikan nya kepada Anna lalu ia membantu Anna untuk memasangkam jelem itu.
" Nih, pakai biar kalo Lo jatuh, Lo aman kepala Lo biar gapapa " ucap Rony menaiki motor Vespa hitamnya.
" Lah? Terus Lo gimanaa dong? " Tanya Anna binggung.
" Gua gak bakalan jatuh ataupun kenapa-napa yang penting yang gue ajak gonceng gaboleh kena sakit " ucap Rony perlahan.
Anna menatap wajah Rony dan membalikkan badannya sekilas, ketika ia membalikan badannya tiba-tiba saja sebuah Bulungan bola sepak bola, klempar kearahnya yang membuat kepala nya tersungkur lemas.
Darah berkucuran komana-mana apalagi di pelipis mata Anna, yang darahnya terus mengalir deras. Rony berlari kearah Anna dan membuka helm yang di pakai Anna, ia lihat gadis itu membuka matanya perlahan dan berkata sesatu kata.
" Sakit Ron. . . " Ucap Anna yang membuat Rony mengendong gadis itu ala bridal style dan berlari kearah taxi-taxi yang mau memberhentikan mobilnya untuk Anna dan juga dirinya.
Salah satu mobil taxi telah berhenti kearah nya ia segera langsung saja memasukan Anna terlebih dahulu baru dirinya. Rony dan juga sang supir pergi untuk mencari pengobatan lebih untuk Anna..
Setelah sampai sangat jauh dari tempat sekolah nya dan juga rumah sakitnya, Anna yang telah terkapar lemas itu akhirnya berada di rumah sakit dengan semua dokter dan suster segera melakukan operasi yang terbaik bagi sang buat hati. Tak membutuhkan waktu lama Anna di masukan ke ruangan UGD selama bbrpa menit dan dengan sigap menelepon orang tua dari Anna.
Beberapa menit kemudian. .
"Ohh iya, Mom. Tadi ada Rony dateng ke sini,” ucap Anna.
"Rony? Rony temen kamu yang nolongin kamu
waktu itu? Na, menurut Mommy dia anaknya baik, deh, buat masa depan kamu nantinya,” ucap Arina sembari terkekeh geli melihat ekspresi putrinya yang tak begitu menyakinkan.
"Idih, dih si Mommy. Aku ngga suka sama dia, Mom. Eh iya Mom, habis rencana ini selesai aku mau pindah sekolah aja Mom. Capek Mom di sana terus. Rencananya juga aku mau sekolah di Bandung, hihi,” ucap
Anna. Ia ingin sekali pergi ke sana untuk melihat rumah
beserta ibu kandungnya (Zahra). Lantaran Anna sangat merindukan kampung halamannya dan ingin sekali bertemu dengan sosok kakak laki-laki beserta juga kedua orang tua
Zahra. "What? Tumben kamu mau ke Bandung, biasanya dulu kamu ogah-ogahan mau keluar kota dengan alasanTikit ninti kilit iki kisim simi dikil mimmy14
.’ Eleh jugaan walaupun kulit kamu seputih itu mana bisa item dekil gitu, kecuali kamu operasi ganti warna kulit baru bisa. Tapi
baguslah, sekarang kamu udah berubah drastis yang dulunya
manja terus suka banget pakaian sexy-sexy, bedak di mana-mana merah merona kaya udah mirip waria di pinggir jalan yang pegang kemoceng sambil nyanyi itu,” ucap Arina
sembari mencibir masa lalu Anna yang sangat suka memakai pakaian minim dan make-up super tebal.
"Omo, Omo, Omo. Mommy apa-apaan sih, itu lagi di ungkit-ungkit huhh, tapi sekarang ‘kan udah beda Mom bentuk badan aku sama yang dulu. Kalo dulu itu, behh, udah mirip kaya sapu lidi, kurus banget gara-gara aku diet total gitu. Jennifer kan pernah cerit—" ucapan Anna terhenti arena mengingat wajah-wajah sahabatnya tersebut.
Memori-memori indah berkumpul menjadi satu
pikirannya saat ini. Tanpa sadar ia meneteskan air mata
sehingga Arina bisa melihatnya menangis dari jarak dekat
serta menatap lekat.
Arina mengusap wajah sebelah kanan Anna. Ia
paham apa yang dialaminya saat ini, terpukul karena kedua
sahabatnya lebih membela Dyulla daripada Anna.
14 Takut nanti kulit aku kusam sama dekil Mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Az-Zahra ( Revisi )
FantasíaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARENA SEBAGAIAN CERITA AKAN DI PRIVATE :) Sebagain cerita sudah ada yang di hapus, jadi kelanjutan dari ceritanya akan ada di buku novel nantinya. Hollaaa temen - temen ini cerita pertama dari saya jadi mohon maaf jika...