Siang hari ini gadis yang tengah tidur di kasur besarnya itu,tengah bersiap siap untung melakukan balap liar di malam hari yang dihadiahkan uang sejumlah lima puluh satu juta itu.
"Huft,barang-barang apa ya yang bakalan gue siapain buat malam ini?" Gumam Zahra menatap seluruh sekeliling kamarnya.
"Helm udah,baju juga udah motor juga udah seratus persen apalagi,ohh iya...inget sepatu gue,untung inget" Gumam Zahra yang dengan lalu berjalan kearah tangga untuk mengambil Sepatunya di gudang belakang miliknya.
" Ini rumah sepi banget, abang juga kemana tumben engga duduk duduk di sofa " ketus Zahra berjalan melewati sofa yang kosong di sebelahnya.
Digudang yang tak cukup besar, Zahra berjalan perlahan-lahan menemukan sepatu yang dia cari berdiam diri di kursi peot yang tak jauh dari Hadapannya. Disaat ia ingin mengambil sepatu itu, bunyi deringan ponsel terdengar amat kencang di saku celananya.
"drttt..drttt..drtt " Bunyi deringan ponsel itu terdengar di saku celana yang sedang Zahra kenakan, membuat Zahra terhenti untuk mengambil sepatunya " Astafirullah, bunyi hp-nya bikin kaget" Kaget Zahra panas dingin mendengar bunyi deringan ponselnya
"Hm,ada apa bang? ganggu amat sih lo bang tudep aja Lo mau ngomong apa keburu gue matiin ni telepon" kata Zahra, emosi. Seseorang yang menelpon Zahra tadi adalah abang kandungnya yaitu Nicolas Abang pertama dari keluarga nya .
"ini apa, itu dek. Ada masalah di pertandingan siang ,anu. Mantan lo koar- koar disini cepet kesini " perkataan dari Nicholas,membuat Zahra bungkam seribu bahasa, dan satu detik dua detik Zahra langsung lari ke bagasi motor nya,dan jangan lupa kunci Tanpa memakai helm dan tidak Menganti baju sekalipun.
dengan ketakutannya yang melanda pada diri Zahra, Zahra langsung saja menancapkan gas keluar dari perkarangan rumahnya dengan cepat dan sigap memecah keheningan di jalan raya dengan motor bisingnya tersebut .
Di perjalanan menuju arena balapan Zahra termenung sambil memikirkan, apa yang akan terjadi jika mantanya berbalik lagi ke kehidupannya. tanpa sadar ada satu mobil ambulans yang tengah ugal-ugalan membawa pasien dan...
"Brakk! "
tubuh Zahra terpental jauh dari motornya dengan darah yang mengalir di pelipisnya dan juga hidungnya
darah merah keluar dari area punggung kepala Zahra yang terus mengalir sampai semua pakaian yang dikenakan Zahra basah karenanya
"Kalo Zahra mati nanti, jangan lupa nasi kotaknya ya. Badan Zahra sakit semua,zahra ijin ya.." Gumam Zahra dengan kedua mata sebagaian tertutup, dan pandangannya mulai Kabur dan gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Az-Zahra ( Revisi )
FantasiFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARENA SEBAGAIAN CERITA AKAN DI PRIVATE :) Sebagain cerita sudah ada yang di hapus, jadi kelanjutan dari ceritanya akan ada di buku novel nantinya. Hollaaa temen - temen ini cerita pertama dari saya jadi mohon maaf jika...