chapter 30

8.6K 568 101
                                    

          
Setelah memarkirkan motor miliknya Anna langsung saja masuk ke dalam gedung sekolahnya ia melihat para murid-murid siswi yang sedang membicarakannya,Anna yang sudah tak tahan akan sindiran dari mereka pun langsung saja masuk kedalam kelas dan ia melihat kedua temanya yaitu Jeniffer dan juga Marsya sedang menatapnya.


" Aduhh guyss, ada simpanan nya om-om nih di kelas kita,, jauh-jauh yuk nanti takutnya dia malah nyebar aib lagi ke kita , ngga tau malu anak pembawa sial lu bitch" ucap Marsya sembari mengancungkan jari tengahnya ke Anna

" Helehh apa-apaan Lo muka kaya aspal aja belagu, dulu udah di bantu buat gak jadi psk malah gini kelakuan Lo,gue ambil lagi uang yang gue udah kasih itu mampus Lo, jadi jalang lagi , sok- sok'an mau nyindir Lo aja belum bener idup Lo , lihat noh orang tua Lo kerja banting tulang anaknya malah kaya gini,main fitnah - fitnah orang, anjing Lo ya!" ucap Anna sembari menatap Bola mata milik Marsya tanpa berkedip sekalipun

" Aduh kayanya kang fitnah lagi buat koar koar nih " ucap Nadia kepada Anna yang tengah lewat di kelasnya.

Anna yang mendengar penuturan dari Nadia pun dengan sigap menghampiri Nadia dan tersenyum miris kepadanya.

" Upss. . .maaf nih ya Nad tapi orang tua Lo punya utang di perusahaan milik gue sebesar 70 miliar mau di bayar kapan nih?jangan sampe deh gw buat idup Lo miskin sama kaya Nia , mana tuh temen Lo itu si Nia?oke gue bakalan buat perjanjian kalo uang yang bokap Lo pinjem di perusahaan gue harus kalian semua kembalikan besok,atau gak semua akses perusahaan ataupun rumah dan mobil yang Lo punya gue ambil cantik. . . " ucap Anna sembari menoel hidung dari Nadia .

Nadia yang merasakan Anna menoel hidungnya pun langsung saja tertawa terbahak - bahak.
" Hahaha apa-apaan temen gue Nia itu lagi sakit, tolol! terus satu lagi Lo kan miskin terus anak pembawa sial lagi punya perusahaan apa Lo sampe bokap gue bisa utang ke Lo, lucu Lo ah hahaha" ucap Nadia sembari diisi dengan tawanya semua murid yang melihat Nadia tertawa pun dengan sigap ikut tertawa.

" Gue pemilik baru saham Frans entertainment mbak Nadia, oke Lo mau main main ya , Clara?Lo ada Disini kan minta tolong dong ambil semua akses milik perusahaan dari bocah ingusan ini" ucap Anna sembari menjulurkan lidahnya.

Sedangkan Nadia dan yang lainnya? apa yang mereka lakukan?ya mereka terdiam membisu karena perusahaan itu kemarin telah mencapai perusahaan paling tertinggi dan tersukses setelah berganti Pemilik,Nadia langsung saja bercucuran Keringat dingin setelah mendengar penuturan dari Anna.

"Gak mungkin cewe kea dia dapet perusahaan itu, mana mungkin kan, ini pasti bohong, enggak-enggak" batin Nadia kalut dalam emosinya.

" Lo!. . . Jangan berani-beraninta ngelakuin apapun di batas kelakuan Lo Anna, jangan sampai aib papa gue Lo bongkar, bajingan! "

" It can't be, you've played with a stray lion like me, I've been patient with your behavior, devil" ucap Anna sembari berjalan menuju kelasnya.

Disaat ingin kekelasnya ia bertemu dengan Ryan dan kedua temannya dengan sigap Ryan memeluk Anna,Anna yang merasakan pelukan hangat dari Ryan pun gemetar hebat dan memeluk balik Ryan ia menangis di pundak pria tampan itu,ketika Anna di peluk dengan sigap Ryan mengusap-usap punggung  kecil Anna.

" Sttt- udah jangan nangis Lo hebat bisa ngelawan mereka , kita bakalan buat mereka menyesal ya Anna" ucap Rony dengan melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Anna

Disisi lain Aji yang melihat Anna yang sedang di peluk oleh seorang pria pun dengan sigap menghampiri nya tanpa memperdulikan Dyulla yang berada di samping nya.

" Ekhmm!. . .  " Deham Aji sembari menarik tangan Anna kencang.

Ryan yang melihat tangan Anna di genggam dengan kecang oleh Aji pun dengan sigap memegang tangan kanan milik Anna.

" hey, How are you, brother " ucap Ryan sembari menepuk punggung Aji pelan.

" Lepasin tangan Anna, apa Lo gak lihat dia nahan sakit karena genggaman tangan Lo" ucap Ryan sembari menatap mata Aji.

" Sejak kapan Lo ikut serta mencampuri urusan orang lain?gue itu calon tunangan nya suka-suka gue mau berbuat lembut ataupun kasar bukan urusan Lo,emangnya ada masalah sama Lo?" Tanya Aji kepada Ryan.

Ryan mendengar ucapan Aji pun tersenyum miring. " Cewek modelan Anna mana mau punya cowo ataupun Tunangan kea Lo,mikir lah pake otak Lo,pake logika Lo. Udah kasar, kemarin-marin pas Anna butuh Lo kemana aja? " Ucap Ryan menjeda omongannya, " kok baru sekarang sih muncul Lo, kek landak si bangsat " ucapnya lagi diiringi tawa

Sedangkan disisi lain Dyulla yang mendengar Anna masih menjadi tunangan dari Aji pun dengan sigap mengenggam erat tangannya sedari tadi. Ada rasa benci, marah, dengki,menjadi satu untuk yang sekian kalinya.

" Yeh si bokong panci, muka udah standar masih aja belagu Lo udah punya si ulla-Ulla itu kenapa Lo masih mau ngembat Anna aneh Lo lawak" Sindir  Darren kepada Aji.

" Jaga omongan Lo ya , jangan campuri urusan gue itupun dengan cowo BANGSAT kaya dia " ucap Aji menunjuk wajah Ryan, Aji yang kalut dalam amarahhnya pun menarik  tangan Anna untuk mengikutinya.


" Jangan Lo bawa lari anak orang bokong panci , eh bos Lo juga jangan ngejar tenang seloww" ucap Darren sembari mengentikan Ryan yang ingin mengikuti kearah kedua pasangan tersebut.

Ryan menatap wajah Aji sangar dan juga marah, " lepasin gak tangan Lo?apa tangan Lo yang gue patahin disini aja " ucap Ryan yang langsung dilepaskan oleh Darren.

Sedangkan Sedari tadi Aji terus menarik tangan Anna dengan kasar,dan sedari tadi pula pun Anna menahan sakit di pergelangan tangannya, dengan air matanya yang mengalir tanpa ia minta,Aji yang menyadari jika Anna menangis pun, langsung saja memberhentikan langkahnya dan menatap mata Anna intens.

" Jangan nangis gw bilang, gw jijik lihat Lo nangis dari tadi, emang Lo ya, emang Lo cewek yang lemah" ucap Aji kepada Anna.


Anna menghapus air matanya dari mata kiri ke kanan. " Siapa juga yang mau nangisin cowo banci modelan kea Lo " ucap Anna dengan nada gemetarnya.

" JIJIK! " ucap Anna di depan wajah Aji.

" Ohh gitu ya, gini kelakuan Lo ya, berani Lo ngerasin nada suara Lo ya " ucap Aji sembari mencengkram erat pipi Anna.

" Lo tau sakit gak? Lepasin " ucap Anna melepaskan tautan Cengkraman tangan Aji ke pipinya

Aji yang melihat Tingkah laku cewek di depannya kali ini pun malah makin menjadi mencengkeram pipi Anna.

" Lepasin kata Lo? Tapi sayangnya gua nggak mau lepasin,muka Lo terlalu cantik buat gue lepasin " Ucapnya yang langsung tanpa sengaja ingin mencium bibir kecil Anna tetapi tertahan akan pukulan batu di belakangnya.

" JAUHIN MULUT KOTOR LO ANJING! " Kata Ryan yang langsung membogem wajah Aji.

Ryan yang sudah tak sabar pun akhirnya memukul wajah Aji tanpa ampun, tak peduli seberapa rame jelas yang ia pakai untuk berkelahi kali ini.


Sedangkan di sisi lain Anna yang panik pun akhirnya menarik pergelangan tangan Ryan untuk menjauhi Aji yang sudah lemas tak berdaya di lantai.

" Lepasin Na, gue mau mukulin dia lagi biarin gue lampiasin hasrat gue ke cowok brengsek ini, " ucap Ryan menatap wajah Anna.

Mata Ryan kali ini tampak memerah padam karena hasrat kasarnya ingin membunuh cowok kasar di depannya, jika tidak ada Anna yang melerai mereka akan Ryan pastikan Aji akan mati di tangannya.

" Please. Jangan sekarang, ayo pergi keburu ada guru, nanti kita semua yang kena masalah, keluar dari sekolah, gue punya tempat yang aman buat kita berdua " ucap Anna khawatir yang langsung menarik tangan Ryan untuk menjauh dari segerombolan tersebut.

Ryan yang sudah kehabisan tenaga karena memukul Aji pun menuruti permintaan dari Anna untuk keluar dari segerombolan itu dan keluar dari sekolah.

Transmigrasi Az-Zahra  ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang